SUKABUMIUPDATE.com - Aksi pembobolan minimarket di Sukabumi kembali terjadi. Kali ini terjadi di salah satu minimarket di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Peristiwa terjadi pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 01.50 WIB, dini hari.
Egi Muhammad Fikri selaku kepala kantor minimarket, mengatakan pembobolan dilakukan dengan cara pelaku memanjat dinding luar untuk masuk melalui atap toko. Menurutnya, berdasarkan video rekaman CCTV diduga pelaku beraksi sebanyak dua orang.
“Pertama itu jam 1.50 wib, pelaku turun dari atap langsung menuju ke area kasir untuk melihat kondisi rokok, terus balik lagi ke belakang ngambil dus balik lagi ke depan terus ngambil rokok sama kosmetik,” ujar Egi kepada sukabumiupdate.com.
“Udah ngambil barang dia packing ke dus langsung dia ke belakang untuk keluar, karena jalan keluarnya dia balik lagi ke area mess/gudang langsung keluar lagi lewat atas,” jelasnya.
Baca Juga: Pengguna QRIS Tembus 56 Juta, Mayoritas Digunakan Pelaku UMKM hingga Gen Z
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi, ada dua lubang atap yang dijebol, satu di bagian gudang dan satu di bagian toko, sedangkan ratusan bungkus roko di etalase nampak kosong.
Akibat kejadian itu, Egi menyebut kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta rupiah. Berbagai jenis rokok, kosmetik, handphone, dan uang tunai yang berhasil dicuri.
“Untuk kerugiannya sendiri Rp50 juta, rokok biasa sama rokok elektrik, kosmetik, satu unit HP toko terus uang modal Rp300 ribu yang ada di laci kasir," tuturnya.
Menurutnya, kejadian berlangsung sekira 40 menit hingga pelaku berhasil membawa kabur barang curiannya. Satu pelaku disebut menunggu di luar toko.
“Itu kejadiannya jam 1.50 sampai jam 02.30 wib. Yang masuk satu orang, terus di luar yang nunggu kayaknya ada satu orang lagi. Ciri-cirinya tinggi pake jaket, celana kargo, pake masker," pungkasnya.
Egi menyatakan pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Hingga berita ini ditayangkan, sukabumiupdate.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Kepolisian Mapolres Sukabumi Kota terkait penanganan kasus.