SUKABUMIUPDATE.com – Polemik internal Partai Golkar Kabupaten Sukabumi memanas pasca-pemecatan Marwan Hamami dari jabatan Ketua DPD Golkar Kabupaten Sukabumi. Konon, Marwan diberhentikan dengan alasan pelanggaran kode etik, namun langkah tersebut menuai kritik dari sejumlah kader dan loyalis Marwan Hamami di Sukabumi.
Salah satu loyalis militan, Irvan Aziz, sekaligus kader Partai Golkar dari Kecamatan Kadudampit, menyampaikan keberatannya secara terbuka. Ia mempertanyakan prosedur organisasi yang ditempuh dalam pemecatan tersebut dan menilai adanya tindakan semena-mena dari elite partai.
Irvan mengaku telah melayangkan surat resmi ke Ketua Umum DPP Partai Golkar di Jakarta sebagai bentuk protes atas pemberhentian Marwan Hamami. Surat tersebut, menurutnya, telah diterima langsung oleh staf Kesekretariatan dan disampaikan ke meja Ketua Umum.
“Saya tidak mau disebut hanya gertak sambal, untuk melawan ketidakadilan dan kesewenangan,” kata Irvan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/5/2025).
“Isi suratnya jelas: menuntut keadilan. Kami, loyalis Kang Marwan, berada di barisan terdepan untuk membela beliau,” tegas Irvan. Ia menyebut Marwan sebagai sosok yang telah memimpin Golkar Sukabumi selama bertahun-tahun dan berjasa besar terhadap eksistensi partai di wilayah tersebut.
Baca Juga: Golkar Jabar Bantah Pergantian Ketua DPD Sukabumi Marwan Hamami Diwarnai Konflik Pribadi
Irvan juga menyayangkan sikap pasif sejumlah pendukung Marwan lainnya yang memilih diam. Ia menilai kondisi ini menunjukkan lemahnya keberanian sebagian kader dalam menyuarakan kebenaran.
Sebagai bentuk kekecewaan, Irvan menyatakan siap melepaskan seluruh atribut Partai Golkar jika tidak ada klarifikasi atau tanggapan dari DPP. “Saya sudah berjuang lebih dari 30 tahun bersama Pak Marwan. Jika aspirasi kami diabaikan, saya siap keluar dari Golkar,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Bagian Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Aris Rindiansyah, menegaskan hingga saat ini belum ada bukti administratif resmi dari DPP Partai Golkar terkait penunjukan Plt. Padahal, sebagai partai besar yang telah malang melintang dalam perpolitikan nasional, administrasi merupakan hal yang mutlak.
"Kalau memang Plt ini sah dan mendapat persetujuan DPP, harusnya bisa ditunjukkan dong surat resminya. Mana buktinya? Kan partai ini punya aturan organisasi yang jelas," kata dia dalam siaran pers yang diterima sukabumiupdate.com, Selasa (6/5/2025).
"Selama ini semua kompak memenangkan Golkar. Kok tiba-tiba muncul Plt tanpa proses yang jelas? Ini jadi pertanyaan besar. Mekanisme organisasi apa yang dipakai DPD Jabar sampai bisa menunjuk PLT seperti ini?" tambahnya.
Sebelumnya diberitakan sukabumiupdte.com, DPD Partai Golkar Jawa Barat menyampaikan bahwa pergantian Ketua DPD Golkar Kabupaten Sukabumi dari Marwan Hamami kepada Deden Nasihin telah mendapat persetujuan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Gantikan Marwan, Plt Ketua Golkar Sukabumi Deden Nasihin Segera Konsolidasi Siapkan Musda
Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Nurmansyah, untuk meluruskan isu yang menyebutkan bahwa keputusan tersebut dilakukan sepihak oleh Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily, apalagi dikaitkan dengan kepentingan menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jawa Barat.
“Pak Ace (Ketua DPD Golkar Jabar) menyampaikan kepada saya bahwa ini sudah sepengetahuan dan persetujuan Ketua Umum. Saya yakin beliau tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan,” ujar Nurman dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (5/5/2025).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari DPP Partai Golkar terkait polemik pemecatan Marwan Hamami.