Disbudpora Tata Makam Mbah Durak, DPRD Sukabumi: Agar Tahu Sejarah Daerah

Senin 06 Maret 2023, 13:18 WIB
Melalui aspirasi DPRD, Area sekitar makam Mbah Durak mendapat penataan oleh Pemkab Sukabumi melalui Disbudpora. (Sumber : Ragil Gilang)

Melalui aspirasi DPRD, Area sekitar makam Mbah Durak mendapat penataan oleh Pemkab Sukabumi melalui Disbudpora. (Sumber : Ragil Gilang)

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana merealisasikan usulan warga mengenai penataan makam Mbah Durak di Kampung Cikalong Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Area sekitar makam Mbah Durak mendapat pemugaran dan penataan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Disbudpora di tahun anggaran tahun 2022.

Menurut Andri penataan dan pemugaran dengan anggaran Rp 110 juta. “Pekerjaan penataan tersebut sudah selesai pada bulan November 2022,” ujarnya.

Baca Juga: Peran 3 ABH dalam Kasus Pembacokan Siswa SD di Palabuhanratu Sukabumi

Asal Usul Mbah Durak

Mbah Durak disebut-sebut sebagai keturunan kerajaan Galuh Cirebon yang mengembara ke pantai selatan Sukabumi. Dia datang bersama sejumlah saudaranya lalu membuka hutan belantara menjadi lahan pertanian dan pemukiman di wilayah Ciemas.

Mbah Durak memilih nama Cikalong untuk pemukiman pertama yang berdiri di kawasan tersebut. Nama kampung Cikalong yang hingga kini masih dilestarikan berada di Desa Mekarsakti.

Keturunannya hingga kini masih berada di Kampung Cikalong, merawat Makam mbah Durak yang berada di pinggir jalan Kabupaten ruas Nyomplong - Citiis.

Ada 6 makam di kompleks bangunan seluas 10 kali 6 meter dengan tembok pembatas tersebut. Disana juga terdapat beberapa makam lainnya, termasuk sebuah mushola ukuran 4 X 3 meter.

Baca Juga: Keluarga Singgung Hukuman Mati, Siswa SD di Sukabumi Ternyata Dibacok Depan Adiknya

“Di masa hidupnya dulu Mbah Durak punya historis. Salah satu sesepuh yang membuka atau yang mempunyai andil atau cikal bakal adanya Cikalong atau sekarang bernama Ciwaru, yang hari ini, Alhamdulillah sudah sangat lumayan pesat, dan berkembang," kata Andri.

Menurut Andri penataan terhadap makam mbah Durak perlu dilakukan karena salah satu destinasi atau cagar budaya di kawasan Geopark Ciletuh. Dengan penataan yang dilakukan diharapkan generasi mendatang tahu sejarah tentang daerahnya.

"Atas jasa dan pengorbanannya, kami selaku generasi sekarang wajib memberi penghormatan kepada leluhur kita,” ujarnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)