Tuai Ragam Komentar, Nasib Tak Jelas Lanjutan Pembangunan Jembatan Pamuruyan Sukabumi

Jumat 03 Maret 2023, 21:33 WIB
Kondisi pembanguna jembatan pamuruyan yang belum jelas kapan akan dilanjutkan | Foto : dok.sukabumiupdate

Kondisi pembanguna jembatan pamuruyan yang belum jelas kapan akan dilanjutkan | Foto : dok.sukabumiupdate

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan duplikasi Jembatan Pamuruyan Cibadak, pada ruas Jalan Nasional Bogor - Sukabumi, belum juga rampung, lantaran menyisakan kendala, terutama pasca ambrolnya Jembatan Pamuruyan. Padahal, sesuai keterangan tertulis pada papan nama proyek, waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung 191 hari kalender.

Terkait dengan tidak jelasnya pembangunan jembatan pamuruyan kapan akan dilanjutkan menuai spekulasi dan ragam komentar dari berbagai kelompok. Ketua  Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Sukabumi, Rama menilai bahwa mangkraknya pembangunan tersebut bisa disebabkan beberapa alasan. 

"saya juga bertanya, apakah dengan anggaran yang tercantum di papan nama itu pekerjaan sudah selesai sampai disitu, dan akan ada penganggaran berikutnya untuk pembangunan lanjutan atau memang ada kendala lain," ujarnya kepada sukabumiupdate.com via sambungan telpon, Jumat (03/03/2023). 

Rama menambahkan, bahwa proyek kementerian memang selalu punya aturan sendiri yang susah diperkirakan.

Baca Juga: 36 Bakal Calon DPD Jabar Tidak Lolos Verifikasi Faktual

"jadi pertanyaan-pertanyaan tentang kenapa proyek itu terhenti harusnya dipublikasikan langsung oleh mereka," ungkapnya seraya menyebut jika kejadian serupa terjadi di daerah akan berbeda ceritanya. 

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Distrik AMS kabupaten Sukabumi, Suhermat  menyampaikan bahwa mungkin keterlambatan pengerjaannya terkendala apa, pemberi pekerjaan harusnya menegur kotraktor pelaksana karena jembatan pamuruyan kan sangat dibutuhkan masyarakat sukabumi untuk mengurai kemacetan. 

"Apalagi pengerjaan pengganti jembatan ini membuat masalah baru, pertama terjadi lobgsoran bahu jembatan yang mengancam keamanan pegguna kendaraan," jelasnya.

Suhermat mempertanyakan, pengawasan pembangunan jembatan pamuruyan tersebut bagaiman? "harusnya di perketat, ketepatan, kecepatan dan kualitas pekerjaan harus menjadi Perhatian utama, sebab kalau kualitas pekerjaan seperti itu, bukan saja merugikan keuangan negara tapi juga akan mengancam pengguna jalan," tegasnya.

Baca Juga: Partai PRIMA Sukabumi, Siap Andai Tahapan Pemilu Mulai dari Awal Sesuai Putusan PN

Sebelumnya diberitakan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Jawa Barat, menjelaskan terkait keterlambatan pembangunan duplikasi jembatan, lantaran ambrolnya jembatan pamuruyan, dari penanganan yang diberlakukan setelah kejadian bencana, sifatnya masih sementara, untuk menahan agar tidak terjadi longsor kembali.

"Kondisi sekarang, kenapa masih belum dilanjutkan, karena menunggu hasil dari tim perencanaan, untuk penanganan permanen terhadap longsornya itu, salah satunya itu," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (16/02/2023)

Selain itu, masih menunggu relokasi, yaitu adanya dua utilitas unit PLN dan PDAM, menurutnya utilitaas tersebut baru selesai minggu lalu.

"Untuk saluran PDAM sudah dipindahkan dan direlokasi. Kemudian yang PLN sementara sudah diamankan, tapi masih ada satu lagi yang belum dipindahkan, yaitu tiang PLN yang ada di area proyek, jadi salah satu faktornya menunggu itu juga," katanya.

Baca Juga: Skenario Gempa Sesar Cimandiri Menurut BMKG, Magnitudo 6,7 Untuk Wilayah Sukabumi

Ia menjelaskan, bilamana tiang PLN sudah direlokasi, pekerjaan bisa dilanjut kembali. Pihaknya telah koordinasi dengan PLN, untuk merencanakan relokasi tiang tersebut.

"Titik pindahnya sudah ada, kami dengan PLN ketika itu sudah survei ke lokasi yang sudah ditentukan, tinggal eksekusinya aja dari PLN, rencanya segera katanya," terangnya.

Adapun sambung ia, kabel milik PLN sudah diamankan, namun ada tiang yang letaknya sebelah mesjid, tentunya akan menjadi hambatan untuk ruang kerja proyek duplikasi jembatan pamuruyan.

"Kabarnya dalam waktu dekat akan ada pelaksanaan, sehingga bisa running lagi, infonya minggu ini, tapi masih belum ada pemberitahuan. Walaupun begitu setiap harinya ada pengawas lapangan yang memantau area proyek," bebernya.

Baca Juga: Menang Gugatan Pemilu Ditunda, Inilah Profil Partai Prima dan Ketum Agus Jabo

Lebih lanjut, ia menjelaskan progres dari pembangunan duplikasi jembatan, menurut informasi data yang sudah direkap, sudah berjalan sekitar 85 persen, sehingga sisanya 15 persen yang tengah dikejar untuk segera fungsional.

Ia menyatakan, Pihak Penyedia Jasa diminta untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas 100 persen, melalui pemberian kesempatan, untuk penyelesaian pekerjaan lewat tahun anggaran. Dengan mekanisme dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 perhari dari nilai kontrak yang dibayarkan ke negara sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku.

"Jadi ada aturan yang memang mekanismenya, mereka dikenakan denda atas keterlambatan itu. Sebesar satu permil atau satu per seribu, dihitung setiap harinya dari mulai batas waktu keterlambatan. Sesuai dengan nilai kontrak dan ada aturan kontraknya, tercantum dalam peraturan kementrian keuangan," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah membahas, terkait pelaksanaan proyek jembatan pamuruyan, adapun targetnya sebelum lebaran sudah bisa fungsional.

Baca Juga: Sekda: Cibadak dan Nagrak Wakili Sukabumi Menuju Kabupaten Sehat 2023

"Suatu harapan juga buat orang yang dilapangan, tentunya kita akan selesaikan pekerjaan itu. Memang ada keterlambatan kontrak, tapi pihak PJ atau kontraktor akan menyelesaikan pekerjaan itu, dengan aturan tadi yang akan dikenakan denda," pungkasnya.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat27 Juli 2024, 09:00 WIB

7 Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Mulai dari Sejak Usia Muda

Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas.
Ilustrasi -  Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas. (Sumber : pexels.com/Andrea Piacquadio)
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)