SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji Prabowo menyatakan kecelakaan yang menimbulkan dua korban jiwa di danau Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 1 Januari 2023, merupakan yang pertama di danau tersebut.
"Jadi ini merupakan kejadian pertama di danau Situ Gunung dan menjadi pembelajaran," kata Aji saat memantau pencarian wisatawan, Minggu, 1 Januari.
Aji juga mengatakan danau di ketinggian 1.100-an meter di atas permukaan laut itu memiliki kedalaman empat meter. Namun, kata dia, ada endapan lumpur dan ganggang di dasar danau seluas 7,6 hektare tersebut. Kondisi ini yang menyebabkan danau Situ Gunung berbahaya digunakan untuk berenang oleh wisatawan.
Baca Juga: Kedalaman 4 Meter, Ini Penyebab Danau Situ Gunung Sukabumi Berbahaya untuk Berenang
Situ Gunung sudah dikenal sejak dulu, baik karena legendanya maupun aktivitas penelitian dan wisatanya. Pada 1881, Situ Gunung telah menjadi perkebunan yang cukup besar. Bahkan dalam Java-bode (surat kabar di Batavia, Hindia Belanda) edisi 30 November 1888, Situ Gunung disebut sebagai danau indah atau mooi bergmeer.
Situ Gunung memiliki pemandangan danau yang indah di bawah kaki gunung Gede Pangrango dan sudah dikenal dengan transportasinya yang terjangkau.
Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan fasilitas di danau Situ Gunung saat itu sudah cukup lengkap. Kano dan rakit dapat disewa untuk mengelilingi danau karena telaga gunung seluruhnya berada di kawasan hutan lindung sehingga airnya tidak tercemar dan bersih.
Hanya bagian tengah danau Situ Gunung yang ketika itu cocok untuk berenang karena masih banyak tanaman air di pinggir danau yang harus dibersihkan.
Baca Juga: Situ Gunung dan Batu Karut, Dua Danau di Sukabumi yang Renggut Korban
Irman yang juga penulis buku Soekaboemi the Untold Story, mengatakan nama Situ Gunung mirip danau Tasikardi di Banten, yang dibuat untuk keluarga kerajaan dan pengairan. Dalam Poesaka-Soenda keluaran 1922, dijelaskan tasik berarti situ atau talaga, ardi artinya gunung. Sementara Situ Ardi merupakan danau buatan.