Banjir Hingga Longsor, Mencatat Riwayat Bencana Alam di Kota Sukabumi

Jumat 18 November 2022, 19:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Walaupun tidak luas, hanya 7 kecamatan, Kota Sukabumi termasuk wilayah yang kerap dilanda bencana alam. Banjir, longsor dan pohon tumbang hingga kebakaran sering terjadi di kota mochi.

Berdasarkan Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SIEDAN) dari laman website Pemerintah Kota Sukabumi, sejak Januari hingga Maret 2022 tercatat ada total 54 bencana yang terjadi. Diantaranya banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan kebakaran, dengan taksiran kerugian materiil mencapai Rp 6,2 miliar.

Banjir tercatat sebagai bencana yang paling sering terjadi dari 54 kejadian tersebut, diikuti longsor, dan cuaca ekstrem.  Kemudian, pada 14 Maret 2022, BPBD mencatat Kota Sukabumi kembali mengalami penambahan bencana berupa 7 kejadian banjir dan 4 bencana tanah longsor, dipicu hujan deras sejak siang hingga malam hari.

Tak sampai disitu, di hari yang sama Senin (14/3/2022) sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat 9 titik bencana longsor dan banjir karena hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi

5 diantara 9 titik tersebut merupakan banjir yang terjadi di RT 02/03, Kelurahan Sudajayahilir, tepatnya depan terminal, Banjir di RT 01/04 Kampung Tugu akibat luapan air dari drainase hingga merendam rumah.

Kemudian air masuk ke rumah warga di RT 01/01 Kelurahan Cipanengah tepatnya belakang kantor kecamatan Lembursitu dan RT 05/01 Kelurahan Cipanengah, serta banjir di wilayah Gunung Karang RT 01/11, Kelurahan Limusnunggal.

Sementara itu, longsor tercatat di 4 titik meliputi RT 04/02, Kelurahan Cipanengah, Klinik Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Sukabumi, di samping jembatan Cibeureum, Kampung Genteng RT 01/01, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros dan longsor yang menggerus pagar Kwarcab Pramuka Kota Sukabumi.

Beralih menuju akhir tahun 2022 pada bulan September dan Oktober, rekapitulasi data sementara per 5-6 September 2022, pukul 12.20 WIB menunjukkan ada 8 titik bencana di wilayah kota Sukabumi akibat hujan deras, Senin (5/9/2022) lalu. Lima dari delapan kejadian merupakan bencana tanah longsor di beberapa wilayah Kota Sukabumi. 

Tanah Longsor terjadi di Gang Maralaya III Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang, Kampung lamping RT 05/04 Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan Citamiang, Kampung Harempoy RT 02/03 Kelurahan Subangjaya, area pabrik Aci di Ciaul RT 04/07 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole dan RT 01/02 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang. 

Sedangkan tiga kejadian bencana lainnya yakni Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk di Jalan Nanggela RT 03/07 Kelurahan Baros Kecamatan Baros, Pohon tumbang di Jalan Pemuda RT 02/07 Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang dan Tanggul Jebol di Kampung Pangkalan RW 07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros.

Selanjutnya di bulan oktober lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 20 titik bencana akibat hujan deras, Longsor, jalan amblas, hingga jembatan putus, hingga Jumat, (7/10/2022) pukul 17.48 WIB .

20 titik bencana tersebut tersebar di enam kecamatan yakni Cibeureum, Warudoyong, Cikole, Gunungpuyuh, Lembursitu dan Baros.

• Kecamatan Cibeureum, mengalami jalan amblas di Jalan Selakaso RT 03/02 Kelurahan Babakan, Banjir luapan Sungai Cisuda yang menerjang wilayah RT 04/01 dan Banjir di bawah rumah di RT 02/03 Kelurahan Cibeureum Hilir serta Banjir di Kampung Legok Bitung RT 01/12 dan Kampung Cibungur RT 05/03 Kelurahan Sindangpalay.

Kemudian, Kecamatan Cibeureum juga mengalami Banjir di Jalan Dalem Sakti Gebang Kelurahan Babakan, Pohon tumbang di Jalan Lingkar Selatan Kelurahan Limusnunggal, sungai meluap di Jalan Parahita Nugraha di Kampung Cibitung, Kelurahan Limusnunggal serta Banjir di Kelurahan Limusnunggal dan Cibeureum Hilir. 

• Kecamatan Warudoyong, dilaporkan terkena tanah longsor di samping rumah warga di RT 01/08 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

• Kecamatan Cikole, diketahui terdeteksi adanya jembatan putus di Gang Jayaniti, Kampung Babakan Jampang RT 01/10 Kelurahan Cisarua, longsor Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Cikukulu RT 05/13 Kelurahan Cisarua dan longsor di Jalan Kokom Komariah Kelurahan Cisarua.

• Kecamatan Gunungpuyuh, disebutkan oleh BPBD telah mengalami longsor di ujung jembatan di RT 04/01 Kelurahan Karangtengah dan Banjir di Perumahan Gading Panggon Mas, Kelurahan Karangtengah.

• Kecamatan Lembursitu, Longsor di Kampung Cipanengah RT 02/02 Kelurahan Cipanengah, pohon tumbang ke jalan di Kampung Cikundul Girang, Kelurahan Cikundul serta Air Sungai Cimandiri meluap di Jalan Proklamasi Pemandian Air Panas Cikundul. 

• Kecamatan Baros, diketahui mengalami Banjir di Terminal Tipe A di Kelurahan Sudajaya Hilir.

Sukabumiupdate juga coba bongkar data 2021 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, melalui Informasi Grafis Visual Bencana.

Per 31 Desember 2021, Kota Sukabumi tercatat mengalami 217 kejadian bencana dimana 215 adalah total bencana diluar gempa, sedangkan dua lainnya termasuk bencana gempa bumi.

Bencana diluar gempa yang dimaksud yakni bencana tanah longsor, kebakaran, banjir dan cuaca ekstrem. Total area terdampak seluas 547.039 m2 dengan 96,69% diantaranya didominasi oleh Banjir.  

• Tanah Longsor tahun 2021 berlokasi di Kampung Tegal Lega Kidul RT.01/RW.17, Kelurahan Lembursitu. Longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi.

• Pada tahun 2021, kebakaran terjadi di Rumah Makan Kari Am Jalan Jalur Lingkar Selatan RT.02/RW.12, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. 

• Banjir terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi. Bencana hidrometeorologi ini terjadi di 40 daerah yang tersebar di beberapa kecamatan.

• Cuaca Ekstrem dan Puting Beliung menyebabkan robohnya tembok villa di wilayah Kota Sukabumi dan 78 jiwa terdampak akibat bencana ini.

Selain itu, total 217 Bencana Alam Kota Sukabumi tersebar di tujuh wilayah kecamatan, diantaranya:

• Kecamatan Cikole : 36 Kejadian Bencana

• Kecamatan Cibeureum : 20 Kejadian Bencana

• Kecamatan Baros : 19 Kejadian Bencana

• Kecamatan Lembursitu : 40 Kejadian Bencana

• Kecamatan Citamiang : 25 Kejadian Bencana

• Kecamatan Warudoyong : 28 Kejadian Bencana

• Kecamatan Gunung Puyuh : 47 Kejadian Bencana

Berdasarkan luas wilayahnya, Kecamatan yang paling luas terdampak bencana adalah Kecamatan Gunung Puyuh yaitu 264.538 m2 dan yang paling rendah adalah Kecamatan Cikole, seluas 3.227 m2. Peristiwa Bencana Alam di Wilayah Kota Sukabumi menyebabkan kerugian yang tidak sedikit yaitu sebanyak Rp. 9.205.135.350,-.

Meskipun kebakaran merupakan bencana dengan area terdampak paling rendah, namun kerugiannya menempati urutan paling tinggi diantara bencana lain. Kerugian bencana kebakaran Kota Sukabumi di tahun 2021 ditaksir mencapai Rp. 3.747.500.000,-.

Dengan data ini, warga Kota Sukabumi wajib waspada terhadap potensi bencana alam,terutama bagi wilayah-wilayah dengan status rawan.

Writer: Nida Salma M

#SHOWRELATEBERITA


Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat25 April 2024, 13:00 WIB

Bebas Asam Urat dengan 10 Cara Alami: Mencegahnya Tanpa Obat-obatan

Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan.
Ilustrasi - Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan. (Sumber : Freepik.com)
Bola25 April 2024, 12:15 WIB

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Liga 1 Pekan ke-33

Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33.
Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33. (Sumber : X/@dewaunitedfc_/@MaduraUnitedFC).
Kecantikan25 April 2024, 12:00 WIB

Tetap Lembab, 10 Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas

Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam merawat kulit dan memberikan perhatian ekstra saat cuaca panas atau musim panas agar kulit tetap glowing.
Tetap Lembab, Ini Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Life25 April 2024, 11:30 WIB

10 Kebiasaan Orang Baik yang Membuatnya Disenangi Semua Kalangan

Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.
Ilustrasi. Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain. (Sumber : Pexels/KetutSubiyanto)
Sukabumi25 April 2024, 11:25 WIB

Jemaah Haji Kota Sukabumi Tahun 2024 Ada 336 Orang, Lebih Banyak Perempuan

Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi terkait keberangkatan.
(Foto Ilustrasi) Tahun 2024 Kota Sukabumi mendapat penambahan kuota 80 orang sehingga jumlah calon jemaah haji yang akan diberangkatkan adalah 336 orang. | Foto: Pixabay
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi25 April 2024, 10:55 WIB

Sempat DPO, Bos Investasi Bodong Senilai Rp 5 Miliar di Sukabumi Serahkan Diri

H selaku direktur dan pemilik CV AAP merupakan oknum wartawan.
H (43 tahun) saat diperiksa di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu, 24 April 2024. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Sehat25 April 2024, 10:30 WIB

Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami dengan 8 Gaya Hidup Sehat

Penting untuk diingat bahwa sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen pengobatan asam urat, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Untuk Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami Yuk Terapkan Cara Pola Hidup Sehat. | Foto: Freepik/@freepik
Life25 April 2024, 10:00 WIB

Bersyukur, 10 Kebiasaan Kecil yang Membuat Kamu Bisa Hidup Lebih Bahagia

Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, kamu dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.
Ilustrasi - Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi25 April 2024, 09:43 WIB

28 Tahun Otda: Kota Sukabumi Komitmen Soal Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat

Otonomi daerah adalah upaya desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada memimpin apel memperingati Hari Otda ke-28 di halaman Setda Kota Sukabumi, Kamis (25/4/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi