Begini Cara Cacingan Bisa Menular pada Anak dan Pencegahannya

Sukabumiupdate.com
Rabu 24 Sep 2025, 09:30 WIB
Begini Cara Cacingan Bisa Menular pada Anak dan Pencegahannya

Ilustrasi seorang anak tidak selera makan karena tertular cacingan (Sumber: Freepik/@jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Cacingan merupakan salah satu penyakit menular yang cukup sering menyerang anak-anak, terutama di usia sekolah. Aktivitas sehari-hari yang penuh interaksi membuat anak lebih mudah terpapar telur cacing tanpa disadari. Sayangnya, masih banyak orang tua yang belum memahami cara penularan cacing pada anak, sehingga pencegahannya sering terabaikan. Padahal, jika dibiarkan, cacingan bisa mengganggu tumbuh kembang, menghambat penyerapan nutrisi, bahkan berdampak pada kecerdasan anak.

Ada tiga jenis cacing yang umum menjadi penyebab penyakit ini, yaitu cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi. Dari ketiganya, cacing kremi paling sering menginfeksi anak-anak. Proses penularannya bermula ketika anak menelan telur cacing kremi mikroskopis yang masuk ke sistem pencernaan. Telur tersebut akan menetas di usus kecil, lalu berkembang menjadi cacing dewasa di usus besar.

Dalam waktu sekitar satu hingga dua bulan, cacing betina berpindah ke area sekitar anus untuk bertelur. Kondisi ini menimbulkan gejala khas berupa rasa gatal pada malam hari. Rasa gatal sering kali membuat anak menggaruk, yang kemudian memicu penyebaran telur ke berbagai benda atau bahkan kembali masuk ke dalam tubuh anak.

Berikut adalah beberapa cara cacing bisa menular pada anak:

Baca Juga: Arti Mimpi Suami Selingkuh: Pertanda Buruk atau Sekadar Kecemasan?

1. Dari Sprei atau Tempat Tidur

Cacing kremi biasanya bertelur pada malam hari saat anak sedang tidur. Telur yang keluar dari anus dapat menempel pada sprei, bantal, atau selimut, lalu bertahan hingga 2–3 minggu. Jika anak tidur di atas sprei yang sudah terkontaminasi, risiko tertular akan meningkat. Karena itu, penting bagi orang tua untuk rutin mencuci sprei dengan air hangat, menjemurnya di bawah sinar matahari, dan memisahkannya dari cucian lain agar telur cacing tidak menyebar.

2. Melalui Handuk dan Pakaian

Selain di tempat tidur, telur cacing juga bisa menempel pada pakaian dan handuk. Berbagi handuk, baju, atau celana dalam dengan orang lain sangat berisiko menularkan cacingan. Ajarkan anak untuk selalu memakai perlengkapan pribadinya sendiri dan hindari kebiasaan saling meminjamkan pakaian, terutama pakaian dalam. Kebersihan pribadi menjadi kunci penting untuk mencegah penyebaran.

3. Dari Kuku Panjang dan Kotor

Kuku panjang bisa menjadi tempat persembunyian telur cacing. Saat anak menggaruk area anus yang gatal, telur dapat menempel di bawah kuku. Kebiasaan menggigit kuku kemudian membuat telur masuk kembali ke mulut dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya rutin memotong kuku anak, mengingatkan agar tidak menggigit kuku, serta menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

4. Saat Mandi Bersama

Mandi bersama teman atau menggunakan bak mandi umum juga dapat menjadi sarana penularan cacingan. Air yang sudah tercemar telur cacing bisa masuk ke tubuh anak tanpa disadari. Untuk menghindari hal ini, biasakan anak mandi di rumah dengan air bersih yang mengalir. Jika harus menggunakan fasilitas umum, sebaiknya pilih pancuran agar risiko penularan lebih kecil, dan pastikan anak membawa handuk milik sendiri.

Baca Juga: Kulit Pisang untuk Wajah: Manfaat, Cara Pakai, dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Pencegahan Agar Anak Terhindar dari Cacingan

Selain menghindari kebiasaan di atas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk melindungi anak:

  • Biasakan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air, bermain di luar rumah, dan sebelum makan.
  • Ajarkan anak untuk mandi dua kali sehari serta mengganti pakaian dan celana dalam setiap hari.
  • Pastikan sinar matahari cukup masuk ke dalam rumah, karena telur cacing sangat sensitif terhadap cahaya matahari.
  • Jaga kebersihan mainan, peralatan makan, serta area rumah tempat anak sering beraktivitas.
  • Bagi bayi atau balita, orang tua juga perlu mencuci tangan setelah mengganti popok.

Meski terlihat sederhana, langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah cacingan berulang. Jika anak menunjukkan gejala gatal di sekitar anus, sulit tidur, atau terlihat sering menggaruk pada malam hari, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dengan penanganan cepat dan pencegahan yang konsisten, anak bisa terhindar dari infeksi cacing dan tumbuh lebih sehat.

Sumber: halodoc

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini