SUKABUMIUPDATE.com - Teh herbal semakin populer sebagai minuman sehat yang tidak hanya menawarkan rasa dan aroma unik, tetapi juga dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Sejak ratusan tahun lalu, teh herbal sudah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai keluhan ringan.
Meskipun disebut “teh”, minuman ini sebenarnya tidak berasal dari daun teh (Camellia sinensis), melainkan dari rempah-rempah, bunga, buah, daun, atau akar tumbuhan yang dikeringkan. Inilah yang membuat setiap jenis teh herbal memiliki rasa, aroma, serta khasiat yang berbeda.
Jenis Teh Herbal dan Manfaatnya
1. Teh Adas
Biji adas sudah lama digunakan secara tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan sembelit. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan menyeduh 1–2 sendok teh biji adas yang dihaluskan dalam segelas air hangat, lalu diamkan 10–15 menit sebelum diminum.
2. Teh Ginseng
Ginseng populer di Korea dan kini juga digemari di Indonesia. Teh ginseng dipercaya membantu menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, menjaga kelenturan pembuluh darah, serta memperlambat terbentuknya plak.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengendalikan Diabetes Gestasional agar Kehamilan Tetap Sehat
3. Teh Jahe
Jahe dikenal kaya antioksidan yang mampu meredakan peradangan dan memperkuat daya tahan tubuh. Teh jahe juga efektif mengatasi mual akibat mabuk perjalanan, morning sickness, hingga efek samping kemoterapi. Selain itu, jahe dapat membantu mengurangi sembelit, nyeri haid, bahkan mencegah tukak lambung. Beberapa penelitian menyebutkan efeknya setara dengan obat anti-nyeri ibuprofen dalam meredakan kram haid.
4. Teh Kamomil (Chamomile)
Teh kamomil terkenal karena aroma menenangkannya. Minuman ini sering digunakan untuk mengurangi kecemasan dan membantu tidur lebih nyenyak. Selain itu, kandungan antioksidan dan zat anti radangnya bermanfaat untuk mengurangi nyeri serta membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
5. Teh Kunyit
Kunyit sejak lama dipercaya sebagai obat tradisional untuk mengatasi kembung dan batu ginjal. Studi pada hewan menunjukkan kunyit dapat mengurangi peradangan dan mencegah kanker, meskipun bukti ilmiah pada manusia masih terbatas.
6. Teh Rosella
Rosella banyak diteliti karena potensinya menurunkan kolesterol serta tekanan darah. Bahkan beberapa penelitian membandingkan efektivitasnya dengan obat antihipertensi. Namun, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan risiko tekanan darah terlalu rendah, sehingga perlu berhati-hati terutama bagi yang sudah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.
Baca Juga: Waspada! 6 Tanda Penyakit yang Bisa Terlihat dari Kuku
7. Teh Bunga Krisan
Di Tiongkok, teh krisan populer sebagai minuman beraroma lembut dengan manfaat tradisional, seperti meredakan nyeri, mengurangi peradangan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta meringankan gejala flu. Namun, bukti ilmiah yang mendukung manfaat ini masih terbatas.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun teh herbal diyakini bermanfaat, sebagian besar klaimnya belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah. Penelitian mengenai dosis aman, efek samping, serta keamanannya pada ibu hamil, ibu menyusui, maupun penderita penyakit tertentu masih terbatas.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengkonsumsi teh herbal secara berlebihan. Jika Anda sedang menjalani pengobatan medis atau memiliki kondisi kesehatan khusus, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menjadikannya sebagai rutinitas harian.
Teh herbal adalah minuman alami yang menawarkan beragam rasa, aroma, dan khasiat. Mulai dari adas, ginseng, jahe, kamomil, kunyit, rosela, hingga krisan, masing-masing memiliki manfaat unik bagi tubuh. Meskipun begitu, bijaklah dalam mengkonsumsinya karena penelitian mengenai efektivitas dan keamanannya berlanjut.
Baca Juga: Persib vs Lion City Sailors: Link Streaming, Prediksi Skor, dan Susunan Pemain
Dengan konsumsi yang tepat, teh herbal bisa menjadi teman sehat untuk mendukung gaya hidup alami dan menjaga keseimbangan tubuh.
Sumber: healthline