Pabrik Garmen di Utara Sukabumi Mulai Diliburkan

Jumat 03 April 2020, 06:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan atau pabrik garmen di wilayah Utara Kabupaten Sukabumi sudah mulai dihentikan operasionalnya lantaran tak ada permintaan produksi. Perusahaan-perusahaan yang mengehentikan operasional berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Kecamatan Parakansalak dan Kecamatan Parungkuda.

Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, perusahaan tersebut diantaranya PT HJ Busana Indah, PT Manito, PT Dasan Pan Pasific dan PT L&B.

Ketua DPC GSBI Kabupaten Sukabumi, Dadeng Nazarudin mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut mulai memberhentikan operasionalnya terjadi dalam satu minggu ini. Rata-rata durasi liburan setiap perusahaan memberikan waktu selama 14 hari.

BACA JUGA: Pabrik Belum Libur, Komisi IV Minta Pemkab Sukabumi Panggil Buruh dan Pengusaha

"Ada yang baru mau mulai besok liburnya. Liburnya ini karena sudah tidak ada bahan baku untuk produksi, dan barang yang sudah jadi tidak bisa dikirim akibat terhentinya expor-impor dan beberapa buyer atau brand menghentikan ordernya," ujar Dadeng saat dihubungi sukabumiupdate.com, Jumat (3/4/2020).

Dadeng menuturkan, dalam hal ini perusahaan pun memberikan kebijakan atau membuat kesepakatan bersama dengan para buruh atas terhentinya operasional ini.

BACA JUGA: Pengakuan Buruh di Sukabumi, Takut, Ingin Libur Tapi Butuh Penghasilan

"Tidak ada kesepakatan, itu hanya kebijakan perusahaan. Ada yang gaji penuh tapi dipotong cuti, ada yang tidak dibayar upahnya selama diliburkan," terangnya.

Lanjut Dadeng, perusahaan manufaktur khususnya garmen atau tekstil memiliki alur suplai yang panjang. Dadeng menjelaskan ada tiga tahapan terpenting yaitu brand, buyer dan pabrik. Ia mengatakan, persoalan yang sekarang adalah dimana tanggung jawab brand dan buyer. Apalagi ketika kedua pihak tersebut mencabut pesanan tanpa memberikan kompensasi, menurut Dadeng itu merupakan suatu kejahatan.

BACA JUGA: SPSI GSI Sukalarang Sukabumi Akhirnya Setuju Pabrik Libur Asal Upah Buruh Dibayar Penuh

"Padahal brand dan buyer lah yang mengeruk keuntungan besar dari hasil proses produksi. Setidaknya tanggung renteng tanggung jawab, brand, buyer dan pabrik. Sehingga tidak memberatkan salah satu pihak dan hak buruh tetap terlindungi," tegasnya

Saat ini, Dadeng mengaku sedang berusaha mengajak perusahaan dan serikat buruh lainnya untuk bersama-sama meminta kebijakan terhadap kedua pihak tersebut agar hasilnya lebih maksimal. Ia juga meminta bantuan pemerintah untuk mendorong hal ini.

"Maka kami berharap terhadap Gubernur dan Bupati untuk ikut mendorong juga," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring
Science03 Mei 2024, 13:25 WIB

Prediksi Temperatur di Jawa Barat, BMKG Soal Suhu Panas di Indonesia dan Asia

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Kamis 2 Mei 2024 menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
peta temperatur wilayah pada Jumat (3/5/2024) (Sumber: zoom.earth)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:16 WIB

Dipasang Bronjong, Dinas PU Tangani Longsor Tebing Di Jalan Surade Sukabumi

UPTD Pekerjaan Umum Jampangkulon Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan pemasangan bronjong pada lokasi longsor di ruas jalan Kadaleman-Mareleng Sta 3+800 di Desa Kadaleman, Kecamatan Surade.
Pemasangan bronjong di lokasi longsor di jalan ruas Kadaleman-Mareleng, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat03 Mei 2024, 13:00 WIB

Langkah Simpel Membuat Teh Daun Mangga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : YouTube/G Family Thai).
Life03 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang yang Berakhlak dan Beradab, Yuk Terapkan!

Cara mendidik anak agar menjadi orang yang berakhlak dan beradab memang impian semua orang tua. Yuk, terapkan!
Ilustrasi. Cara mendidik anak agar berakhlak dan beradab. Sumber foto : Pexels/GustavoRing
Bola03 Mei 2024, 12:00 WIB

Peluang Terakhir ke Olimpiade Paris 2024: Timnas Indonesia U-23 vs Guinea di Laga Play-off

Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika.
Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika. (Sumber : pssi.org)
Life03 Mei 2024, 11:40 WIB

Simak Alasan dan Konsekuensi Perbedaan Pendapat dalam Mendisiplinkan Anak

Perbedaan pendapat terkadang bisa menjadi pelengkap dalam setiap pasangan, begitu pun ketika mendisiplinkan anak. Namun apa alasan perbedaan itu?
Ilustrasi perbedaan pendapat dalam mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Migs Reyes