Dara Asal Citamiang Kota Sukabumi Ini Gagas Rumah Belajar Teh Iput

Selasa 05 September 2017, 18:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Lingkungan sekitar, harus mendukung tumbuh kembang anak, hingga anak mampu tumbuh dengan baik, memiliki rasa hormat, cinta kasih, berani, serta kreatif. Setidaknya, itu yang ada di benak Eriana Putri Nuramadani (21 tahun).

Besar di lingkungan padat penduduk, di Jalan Pemuda Gang Hikmat I, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, membuat Eri, sapaan akrabnya, putri sulung dari pasangan suami istri (Pasutri) Bangbang Herianto, dan Ayat Rohyati tersebut, akrab dengan kondisi masyarakat perkotaan saat ini.

BACA JUGA: Asyiknya Lomba Makan Kerupuk di TK Aisyiyah Pasirhalang Kabupaten Sukabumi

Ia pun hapal, seperti apa kondisi anak-anak yang besar dalam lingkungan permukiman padat dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya. Sementara, menurutnya lingkungan harus mendukung tumbuh kembang anak, hingga anak dapat tumbuh dengan baik, lingkungan harus mampu membentuk anak yang memiliki rasa hormat, penuh cinta kasih, berani menyampaikan gagasan, dan tentu saja kreatif.

Hal tersebut yang mendorong anak pertama dari dua bersaudara ini bersama beberapa temannya menggagas berdirinya Rumah Belajar Teh Iput (RBTI) pada dua tahun lalu, tepatnya, 25 Mei 2015. Dengan memanfaatkan bagian samping rumahnya yang tidak terlalu besar di Gang Hikmat yang padat, ia pun mengajak anak-anak kecil di sekitar rumah tinggalnya untuk mengisi waktu mereka, sambil bermain, dan belajar.

BACA JUGA: HIMPAUDI Rayakan HUT XII di Karangtengah Kabupaten Sukabumi

Eri, dan Ayu Sofia Febriansyah (19 tahun) temannya, giliran menemani anak-anak belajar apa saja yang mereka inginkan. Seperti Selasa (5/9/2017) sore, ada sekitar lima orang anak kecil sedang belajar ditemani Ayu, sementara Eri sendiri, terlihat mempersiapkan diri menemani anak-anak lainnya. Tiga orang anak terlihat belajar membaca Al Quran, ditemani Ayu, dan seorang anak lainnya sedang berlatih menulis ejaan Bahasa Inggris. Sedangkan anak yang satunya lagi paling kecil hanya menonton teman-temannya belajar.

Salah seorang anak, Novita (7 tahun) mengaku rutin setiap jam empat sore datang ke rumah belajar ini. Hal tersebut dilakukannya, sejak ia masuk Sekolah Dasar (SD) beberapa bulan lalu. “Di sini diajarin baca sama Teh Ayu, kalau enggak, sama Teh Eri. Terus belajar Bahasa Inggris juga," ucap Novita, kepada sukabumiupdate.com, saat ditanya disela-sela belajarnya.

BACA JUGA: Rayakan Kemerdekaan RI Ke-72 Dengan Berbagi di Sekolah Alam Insan Cerdikian Al Insan Kabupaten Sukabumi

Suasana belajar yang tidak formal di RBTI itupun membuat anak-anak terlihat nyaman belajar. Aktivitas yang dilakukan di RBTI gratis, Eri, dan Ayu, melakukan semua ini secara sukarela. Buku-buku bacaan pun mereka dapatkan dari sumbangan teman-temannya, bahkan jika Eri, dan Ayu, ada keperluan, sejumlah temannya secara sukarela akan datang menggantikan mereka menemani anak-anak Citamiang belajar.

Sebab, selain mengajari anak-anak Citamiang, belajar secara sukarela, Eri juga berprofesi sebagai guru Wiyata Bhakti di SD Negeri Babakan Caringin. Eri bercerita, jika apa yang dilakukannya ini bukanlah apa-apa. Bahkan ia merasa malu, jika rumah belajarnya harus dipublikasikan.

“Lihat saja kang, tempatnya juga kecil, dan seadanya. Jangan dipublikasikan, saya malu," ujar Eri, dan justru kerendahan hatinya yang membuat sukabumiupdate.com, jadi kian tertarik dengan rumah belajar ini.

Di balik kesederhanaan sikap, dan penampilan Eri, merupakan seorang anak muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak-anak, tak salah jika Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dipora) Kota Sukabumi, mengganjarnya sebagai Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Tahun 2017.

BACA JUGA: Pelangi Nusantara Warnai Peringatan Hari Pramuka Ke-56 Kota Sukabumi

Namun, dibalik prestasi yang didapatnya itu, sesungguhnya Eri mengaku kawatir dengan lingkungan saat ini. Menurutnya, sepertinya anak-anak sudah kehilangan rasa hormat kepada orang tua, belum lagi lingkungan pergaulan saat ini membuat anak-anak semakin rentan terhadap segala sesuatu yang bersifat negatif, seperti kekerasan, penyalahgunaan Narkoba, hingga pelecehan seksual.

Eri berharap, rumah belajarnya bisa jadi awal pembentukan lingkungan yang sarat akan cinta kasih. “Saya hanya ingin Citamiang, di mana saya tinggal saat ini dapat menjadi lingkungan yang cinta anak," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin