Istilah Zona Hijau Corona Dikritik, Pakar: Sesat, Indonesia Itu Belum Aman

Sabtu 20 Juni 2020, 04:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono melayangkan kritik kepada pemerintah terkait istilah zona hijau yang belakangan ini kerap dipakai untuk menyebut wilayah dengan kasus corona rendah.

Melalui akun Twitter-nya @drpriono, Pandu menyoroti istilah "zona hijau" dalam penanganan kasus COVID-19. Menurutnya, hal itu berbahaya karena sejatinya negara Indonesia masih belum aman, kasus virus corona masih terus bertambah setiap harinya.

"Mas jubah [juru wabah], zona hijau itu aman? Istilah zona itu sesat, yang bikin tak paham dinamika penularan. Tak ada kasus disebut hijau, bisa direkayasa dengan tak lakukan tes," terang Pandu via Twitter.

Istilah zona hijau dikritik (Twitter).

Ia pun menyamakan istilah zona hijau pada kasus COVID-19 dengan zona hijau pada pilkada atau pariwisata. Menurutnya, kata "hijau" dalam kasus ini digunakan untuk memberikan kesan daerah dengan label zona hijau seolah-olah aman, padahal kenyataannya tak bisa disebut demikian.

"Pilkada menggoda agar terkesan hijau, atau daerah pariwisata agar wisman [wisatawan mancanegara] mau datang. Ingat Indonesia itu belum aman!" katanya.

Sementara itu, terkait hal ini, warganet ternyata sepakat dengan pernyataan Pandu. Mereka juga mengkhawatirkan pemakaian istilah "zona hijau" pada penanganan kasus COVID-19. Contohnya seperti yang diungkapkan oleh akun bernama @pandukwn ini.

"Sudah terjadi, pelatih timnas dari korsel ogah balik ke Indonesia karena grafik COVID-19 masih tinggi, new normal di Indonesia kan sebenarnya new normal yang dipaksakan, tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan WHO dimana kurva penyebaran sudah landai baru diadakan new normal," tulis @pandukwn.

"Label zona hijau semakin ngeri, jangan-jangan banyak OTG [Orang Tanpa Gejala] sliweran tanpa protokol kesehatan," kata @etik_sp.

"Setuju prof. Istilah zona hijau, kuning, merah dalam konteks pandemi tidak cocok," kata @safrudi53158735.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life18 Mei 2024, 16:30 WIB

Tidak Mudah Dikenali, Ini 7 Alasan Anak Menangis yang Perlu Orang Tua Ketahui

Air mata seorang anak yang lebih besar bisa jadi lebih sulit untuk diuraikan daripada ratapan yang Anda pelajari dengan cermat pada fase bayi.
Ilustrasi - Ada beberapa alasan anak mengapa menangis. (Sumber : pexels.com/@Yan Krukau).
Sukabumi18 Mei 2024, 16:29 WIB

Kunjungi Cecep, Kusmana Apresiasi Konten Warga Sukabumi Bersihkan Toilet Masjid

Pemerintah Kota Sukabumi mengapresiasi aksi Muhammad Cecep Abdullah.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengunjungi Cecep (26 tahun) di rumahnya di Jalan Tipar Gang Amarta 2 RT 05/06 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Entertainment18 Mei 2024, 16:00 WIB

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Epy Kusnandar Akan Direhabilitasi

Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba.| Foto: Instagram/@epy_kusnandar_official
Sukabumi18 Mei 2024, 15:58 WIB

Gegara Puntung Rokok, Kebakaran Habiskan Gudang Pakan Ternak di Cicurug Sukabumi

Api sempat membesar karena bangunan gudang terbuat dari bambu.
Kebakaran gudang penyimpanan pakan ternak ayam di Kampung Gintung RT 06/01 Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: Istimewa
Life18 Mei 2024, 15:30 WIB

4 Cara Cerdas Meredakan dan Mengatasi Amukan Anak Tanpa Perlu Emosi

Seiring bertambahnya usia anak, dunia mereka menjadi lebih besar dan kompleks, begitu pula alasan mengapa ia menangis akan terasa seperti misteri bagi orang tua.
Ilustrasi - cara mengatasi amukan anak yang dapat orang tua terapkan. (Sumber : pexels.com/@TranLong).
Sukabumi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Gizi Memburuk, Balita di Cisolok Sukabumi Berjuang Lawan Penyakit Paru-paru

Ahsan sudah dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk ditangani kesehatannya.
Kondisi Ahsan (2 tahun) asal Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 Mei 2024, 14:38 WIB

Harus Ada 85 Ribu Peserta Baru, Syarat Kabupaten Sukabumi Kembali UHC Non-Cut Off

Keaktifan 75 persen peserta JKN menjadi batas UHC Non-Cut Off dimulai Januari 2024.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi Dwi Surini saat dimintai keterangan oleh wartawan pada Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat18 Mei 2024, 14:30 WIB

7 Alasan Mengapa Mangga Baik Dikonsumsi Untuk Turunkan Kolesterol

Mangga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan salah satunya untuk obat penurun kolesterol.
Beberapa alasan mengapa buah Mangga baik dikonsumsi untuk turunkan kolesterol pada tubuh. (Sumber : Freepik/@stocking).
Life18 Mei 2024, 14:00 WIB

7 Manfaat Jalan Kaki Sore Hari, Baik Untuk Kesehatan Tubuh dan Jantung

Jalan kaki sore memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Ilustrasi - Sederet manfaat jalan kaki sore hari berikut ini bisa membuat kesehatan lebih baik. (Sumber : Freepik/@teksomolika).