Cerita Eks Anak Didik Aman Abdurrahman Bertobat Dibantu Ali Imron

Senin 21 Mei 2018, 03:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mantan terpidana terorisme, Yudi Zulfachri, mengaku paham radikal yang ada dalam dirinya telah hilang. Bekas anak didik Aman Abdurrahman ini menjalani proses deradikalisasi selama lima tahun, dibantu oleh terpidana terorisme yang sudah lebih dulu sadar.

"Saya waktu itu pertama kali yang memoderasi saya ustad Ali Imron. Dari situ saya mulai terus belajar," kata Yudi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 19 Mei 2018.

Yudi merupakan alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) dan bekerja sebagai PNS di Baitul Mal Kota Banda Aceh. Ia memutuskan bergabung dengan kelompok teroris setelah mendapat doktrin dari pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman. Saat ini, Aman sedang menghadapi persidangan terkait kasus teror di Indonesia. Dalam persidangan sebelumnya, Aman dituntut hukuman mati. 

Ia mendapat doktrin bahwa imannya belum sah jika masih bergabung sebagai PNS, dan dianggap kafir. Karena itu, sebagai pembuktian keimanannya, Yudi melepas diri dari pemerintahan dan mengkafirkan aparat pemerintah.

Namun, ia belum sampai pada tahap akhir, yaitu membenci dan memusuhi pemerintah. Untuk sampai pada tahap itu, seseorang harus membuktikannya dengan melakukan aksi teror.

Yudi ditangkap pada 2010 di kawasan pegunungan Jali, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar, setelah empat tahun mendapat doktrin dan mengikuti pelatihan militer di Aceh.

Ia menuturkan, inspirasi awal yang membuatnya bergabung dengan kelompok teroris datang dari Al-Qaeda. Menurut dia, Al-Qaeda di bawah pimpinan Ayman al-Zawahiri pada 2011 melakukan revisi pemahaman Al-Qaeda, yaitu hanya boleh melakukan serangan di wilayah konflik atau di Amerika.

"Al-Qaeda mengatakan evaluasi diri kalian, belajar lah kepada orang-orang di luar kalian. Masuk doktrin itu ke saya. Saya harus evaluasi, belajar ke yang lain," kata dia.

Ketika menjalani proses deradikalisasi, Yudi mengatakan bahwa ia hanya ingin dimoderasi oleh Ali Imron karena merasa sama-sama seorang jihadist. Selain Ali Imron, Yudi juga mendapat bantuan dari sesama tahanan teroris.

Proses menghilangkan paham radikal itu dilakukan bertahap seperti pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi. Peran keluarga, kata dia, juga sangat membantu dalam pemulihan paham radikal yang ada padanya. Sang ayah, kata Yudi, mendoktrin dirinya dengan Surat Al-Mumtahanah.

Setelah bebas dari penjara, Yudi kini aktif bekerja di sebuah yayasan dan membuat seminar-seminar di kampus untuk pencegahan radikalisme. Sambil bekerja, bekas murid Aman Abdurrahman ini juga menempuh pendidikan tinggi di Universitas Indonesia jurusan ketahanan nasional.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat17 Mei 2024, 16:00 WIB

5 Kunci Sukses Mencegah Asam Urat Agar Tidak Kembali Kambuh di Masa Depan

Penderita asam urat dapat memperbaiki gejalanya dan mengurangi frekuensi serangan akut dengan mengikuti langkah-langkah tertentu dalam hal perubahan pola makan dan gaya hidup.
Ilustrasi - Penderita asam urat dapat memperbaiki gejalanya dan mengurangi frekuensi serangan akut dengan mengikuti langkah-langkah tertentu dalam hal perubahan pola makan dan gaya hidup. (Sumber : Freepik.com).
Life17 Mei 2024, 15:45 WIB

5 Manfaat Bermain Pura-pura yang Dapat Mengembangkan Imajinasi Anak-anak

Dari memupuk kreativitas hingga mendorong pertumbuhan sosial dan emosional anak, bermain pura-pura atau permainan imajinatif bermanfaat karena berbagai alasan.
Ilustrasi anak-anak yang sedang memainkan permainan pura-pura (Sumber : Pexels.com/@cottonbrostudio)
Life17 Mei 2024, 15:15 WIB

9 Manfaat Kesehatan Menyusui Bayi Bagi Ibu, Salah Satunya Menurunkan Resiko Kanker

ASI memiliki berbagai manfaat bagi si kecil. Tetapi, menyusui juga berdampak baik pada Ibunya
manfaat kesehatan memberikan ASI pada Bayi bagi seorang Ibu (Sumber : Pexels.com/@AnnaShvets)
Nasional17 Mei 2024, 15:01 WIB

Ini Harta Kekayaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Disindir Hidup Bermewah-mewahan

Ketua KPU Hasyim As'yari disindir anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Riswan Tony soal gaya hidup para anggota KPU yang terlihat bermewah-mewahan.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Istimewa
Inspirasi17 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Service Crew di Minimarket, Penempatan di Cikembar, Cisaat dan Pelabuhan Ratu

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Service Crew di Minimarket, Penempatan di Cikembar, Cisaat dan Pelabuhan Ratu. (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Life17 Mei 2024, 14:45 WIB

Dapat Melindungi Dari Penyakit, Berikut 8 Manfaat Luar Biasa ASI Bagi Bayi

Menyusui memiliki berbagai manfaat bagi bayi, salah satunya adalah dapat melindungi si kecil dari penyakit
Ilustrasi manfaat memberikan ASI kepada bayi yang bisa dijauhkan dari penyakit (Sumber : Freepik.com/@bristekjegor)
Sukabumi17 Mei 2024, 14:37 WIB

Rekonstruksi Pembunuhan di Citepus Sukabumi: Ceceu Ditusuk Pisau Ditenggorokan

Satreskrim Polres Sukabumi merekonstruksi kasus pembunuhan Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun), seorang asisten rumah tangga (pembantu). Ceuceu ditemukan tewas bersimbah darah di rumah majikanya, pada Sabtu (4/5/2024) lalu.
Adi (20 tahun), tersangka pembunuhan saat rekonstruksi | Foto : Ilyas Supendi
Life17 Mei 2024, 14:30 WIB

Anak Minum ASI 2 Tahun Penuh: Ini Manfaat Kesehatan, Emosional hingga Ekonomi!

WHO dan UNICEF merekomendasikan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan menyusui hingga usia 2 tahun atau lebih, bersama dengan pemberian makanan pendamping ASI.
Ilustrasi. Breastfeeding. Manfaat Minum ASI Selama 2 Tahun Penuh untuk Anak (Sumber : Freepik/@freepik)
Life17 Mei 2024, 14:15 WIB

Orang Tua Perlu Tahu, 3 Alasan Mengapa Anak Berani Berbohong

Anak yang sering berbohong seringkali mengalami kesulitan dalam membangun hati nurani yang benar serta dapat dengan jelas belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Ilustrasi ketika seorang anak berani berbohong kepada orang tuanya (Sumber : Pexels.com/@KetutSubiyanto)
Sukabumi Memilih17 Mei 2024, 14:07 WIB

5 Dari 10 PPK Bermasalah Kembali Dilantik, Ini Alibi KPU Kota Sukabumi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi resmi melantik 35 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pilkada 2024. Kamis (16/5/2024).
Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno saat diwawancarai soal PPK bermasalah kembali dilantik | Foto : Asep Awaludin