SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan turut prihatin atas terjaringnya Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Adriatma Dwi Putra dan calon Gubernur Sulawesi Tenggara Asrun dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT)oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami turut prihatin, mau apa lagi?" ujar Tjahjo di Grand Sahid, Jakarta, pada Rabu, 28 Februari 2018.
Tjahjo mengatakan sudah mengeluarkan imbauan soal korupsi kepada seluruh aparatur negara, melalui Presiden, Badan Pengawas Pemilu, KPK, dan lembaga lainnya. "Kalau masih, yah.." Tjahjo mengucapkannya sambil menghela nafas.
Adriatma dan Asrun terjaring dalam OTT oleh tim KPK di Jalan Syekh Yusuf, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Saat tertangkap tangan, keduanya sedang bersama dengan sejumlah pengusaha.
Adriatma adalah Wali Kota Kendari yang terpilih melalui Pilkada 2017. Sedangkan Asrun, ayah Adriatma adalah mantan Walikota Kendari selama dua periode. Saat ini, Asrun terdaftar sebagai kandidat gubernur Sulawesi Tenggara.
Ayah dan anak itu saat ini diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sultra. Mereka diperiksa sejak Selasa malam, 27 Februari 2018.
Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Sunarto mengatakan selain memeriksa Adritama dan Asrun, KPK jiga memeriksa lima orang lainnya. Dia tidak menjelaskan terperinci soal kasus yang menjerat ayah dan anak itu.
Sumber: Tempo