SUKABUMIUPDATE.com – Kecelakaan maut menimpa Bus PO Cahaya Trans di ruas Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin dini hari (22/12/2025). Bus yang mengangkut 34 penumpang tersebut terguling sekitar pukul 00.30 WIB dan merenggut nyawa belasan korban.
Dikutip dari tempo.co, bus yang berangkat dari Jatiasih, Bekasi, menuju Yogyakarta ini diduga melaju dengan kecepatan tinggi hingga hilang kendali. Kendaraan menabrak pembatas jalan di Simpang Susun Krapyak Tol Dalam Kota Semarang sebelum akhirnya terguling.
Polda Jawa Tengah melaporkan kecelakaan ini mengakibatkan 16 orang meninggal dunia dan 17 lainnya mengalami luka-luka.
"Betul, (korban) meninggal 16 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Artanto.
Artanto menyampaikan, hingga kini pihak kepolisian masih menyusun kronologi lengkap kejadian. Informasi awal kecelakaan tersebut pertama kali diterima dari Kantor Search and Rescue (SAR) Semarang.
Baca Juga: Panen Padi Berujung Duka, Petani di Surade Sukabumi Tersengat Listrik hingga Meninggal
Saat kejadian, Kantor SAR Semarang yang tengah melaksanakan siaga Natal dan Tahun Baru di Posko Gabungan Kalikangkung langsung menerjunkan tim evakuasi. Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, mengatakan proses evakuasi sempat mengalami kendala.
Pasalnya, ada sebagian korban yang masih dalam posisi terjepit dan juga aksesnya dipenuhi pecahan kaca. Ia menuturkan, tim penyelamat melakukan prosedur secara hati-hati, mulai dari masuk ke bus yang terguling, membuka akses menuju korban dan mengeluarkan mereka.
"Proses evakuasi selesai pukul 4 subuh (04.00 WIB) tadi. Penyebab kecelakaan itu sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga bus hilang kendali saat melaju kencang dari arah Jakarta menuju Yogyakarta dini hari tadi," kata Budiono.
Baca Juga: Buruh Kabupaten Sukabumi Kepung Rapat Dewan Pengupahan, Tuntut UMK 2026 Jadi Rp 3,9 Juta
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menyatakan seluruh korban meninggal dunia saat ini tengah menjalani proses pemulasaraan jenazah dan identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jateng di kamar jenazah RSUP dr. Kariadi. Sedangkan seluruh korban luka dirawat di tiga rumah sakit berbeda yaitu RS Tugu, RS Colombia, dan RS Elisabeth Semarang.
"Saat ini Tim DVI sedang melakukan proses identifikasi secara menyeluruh melalui metode post mortem dan ante mortem secara cermat dan profesional," kata Ribut dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan, pengemudi bus yang merupakan sopir cadangan telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini pengemudi telah diamankan petugas untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian," ujarnya.
Daftar Korban Meninggal Dunia (16 Orang):
1. Sadimin (57), buruh, warga Wedi, Kabupaten Klaten
2. Srihono (53), buruh, warga Juwiring, Kabupaten Klaten
3. Listiana (44), buruh, warga Trucuk, Kabupaten Klaten
4. Sugimo (62), wiraswasta, warga Banyudono, Kabupaten Boyolali
5. Haryadin (43), swasta, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur
6. Mutiara (19), mahasiswa, warga Kabupaten Sleman, DIY
7. Saguh (62), wiraswasta, warga Parung, Kabupaten Bogor
8. Wahyu (26), mahasiswa, warga Kabupaten Boyolali
9. Ngatiyem (48), ibu rumah tangga, warga Mojosongo, Kabupaten Boyolali
10. Erna (53), swasta, warga Rancaungur, Kota Bogor
11. Yanto (47), buruh, warga Trucuk, Kabupaten Klaten
12. Anis (36), swasta, warga Banyudono, Kabupaten Boyolali
13. Noviani (31), ibu rumah tangga, warga Kemang, Kota Bogor
14. Anih (56), ibu rumah tangga, warga Parung, Kota Bogor
15. Dwi (47), ibu rumah tangga, warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan
16. Endah (48), petani, warga Cangkringan, Kabupaten Sleman
Korban Luka Ringan (17 Orang):
1. Gilang (22), sopir bus, warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
2. Robi Sugianto (51), sopir, warga Bumiayu, Kabupaten Brebes
3. Purwoko (50), petani, warga Cangkringan, Kabupaten Sleman
4. Marno (30), buruh, warga Tanah Sereal, Kota Bogor
5. Sutiadi Sarwono (67), pensiunan, warga Boyolali
6. Nyi Mas Jihan (26), mahasiswa, warga Cibinong, Kabupaten Bogor
7. Ardi Nata (29), mahasiswa, warga Cibinong, Kabupaten Bogor
8. Rujiyanti (54), buruh, warga Juwiring, Kabupaten Klaten
9. Prisma Andika (32), mahasiswa, warga Klaten Selatan
10. Rafi Abdurrahman (19), mahasiswa, warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan
11. Parwono (57), petani, warga Purwantoro, Kabupaten Wonogiri
12. Purnomo (29), warga Kaliwungu, Kabupaten Semarang
13. Hafis (19), mahasiswa, warga Sawahlunto, Sumatera Barat
14. Karnoto (31), mahasiswa, warga Bayat, Kabupaten Klaten
15. Mahija (2), balita, warga Purwodadi, Kabupaten Grobogan
16. Hakeem (30), swasta, warga Purwodadi, Kabupaten Grobogan
17. Aulia (27), ibu rumah tangga, warga Purwodadi, Kabupaten Grobogan.





