Bukan Film Horor! Operasi Penyelamat Nyawa Jadi Inspirasi Album Ke-6 Florence + The Machine (FATM) Paling Personal!

Sukabumiupdate.com
Jumat 10 Okt 2025, 07:41 WIB
Bukan Film Horor! Operasi Penyelamat Nyawa Jadi Inspirasi Album Ke-6 Florence + The Machine (FATM) Paling Personal!

Dari Operasi Mendebarkan Hingga Folk Horror – Ratu Emosi Florence Welch Kembali dengan Album Keenam yang Visceral dan Personal. Siap-Siap Berteriak! Florence + The Machine, Everybody Scream! (Sumber: x/@ Florence + The Machine)

SUKABUMIUPDATE.com - Siap-siap tandai kalender Anda pada 31 Oktober 2025, karena Florence + The Machine (FATM) akan merilis album studio keenam mereka yang sangat dinantikan, Everybody Scream, bertepatan dengan momen Halloween 2025. Rilisan melalui Polydor Records ini menjanjikan 12 lagu baru yang menyelam lebih dalam ke dunia mistisisme dan folk horror, melanjutkan tradisi Florence Welch dalam menciptakan musik yang visceral dan dramatis. Setelah kesuksesan Dance Fever (2022), album keenam ini diklaim menjadi karya Florence Welch yang paling personal, sebuah evolusi dari dongeng gelap menuju eksplorasi horor batin yang lebih mentah dan jujur.

Florence + The Machine (FATM) adalah grup musik indie rock asal Inggris yang didirikan oleh vokalis utama dan penulis lagu, Florence Welch. Dikenal karena perpaduan unik antara musik rock, pop, dan baroque pop, gaya mereka dicirikan oleh vokal Florence yang kuat, dramatis, dan ethereal, serta lirik yang sangat puitis, sering kali mengeksplorasi tema-tema gotik, romansa, kesedihan, dan mitologi.

Dibentuk di London pada tahun 2007, band ini meraih ketenaran internasional melalui album debut mereka, Lungs (2009), yang menampilkan lagu-lagu ikonik seperti "Dog Days Are Over" dan "Shake It Out." Florence Welch sendiri sering digambarkan memiliki aura seorang dewi pagan modern di atas panggung, dikenal karena penampilannya yang theatrical dan enerjik. Meskipun "The Machine" terdiri dari berbagai musisi pendukung, Florence Welch adalah inti kreatif yang tidak tergantikan, menjadikan FATM sebagai salah satu grup musik paling unik dan berpengaruh di kancah musik global.

Baca Juga: Leuit, Tabungan Kehidupan dan Penjaga Ketahanan Pangan Kasepuhan Ciptamulya

Inspirasi Paling Pribadi

Inspirasi utama di balik Everybody Scream datang dari pengalaman operasi penyelamat nyawa yang dialami Florence Welch selama tur Dance Fever tahun 2023. Pengalaman ini mendorongnya untuk mengeksplorasi batas tubuh dan jiwa, yang ia gambarkan sebagai "film horor yang hidup di tubuhku." Dalam wawancara, Florence menyebut bahwa album ini adalah ritual musim dingin yang menggabungkan elemen sihir, kegilaan, dan suasana musim gugur yang gelap. Tema-tema ini tercermin dari teaser viral yang menampilkan Florence bergaun merah, berteriak ke dalam lubang di tanah, sebuah simbol yang kuat dari pelepasan emosi dan katarsis.

Gelombang Hype dan Single Pembuka yang Mengguncang

Gelombang hype untuk album Florence + The Machine ini dimulai sejak musim panas 2025, ditandai dengan kolaborasi di studio bersama gitaris IDLES, Mark Bowen, dan bocoran whiteboard yang mencantumkan tema "witchcraft, folk horror, mysticism." Pengumuman resmi rilis pada 19 Agustus segera diikuti oleh peluncuran single utama, juga berjudul "Everybody Scream," pada 20 Agustus. Lagu ini langsung melesat di tangga lagu berkat perpaduan suara ethereal Florence dengan orkestra gelap dan beat primal, memicu reaksi fans yang membandingkannya dengan perpaduan antara album klasik Ceremonials dengan sentuhan film horor modern.

Tracklist Resmi Perpaduan Sihir dan Kritik Sosial

Pada 9 Oktober, Florence + The Machine merilis tracklist lengkap Everybody Scream melalui postcard ajaib yang dikirim ke fans. Daftar 12 lagu tersebut memuat judul-judul provokatif seperti "Witch Dance," "Kraken," dan yang paling memicu spekulasi, "Music by Men." Lagu terakhir ini diprediksi kuat oleh fans akan menjadi anthem feminis baru yang memberikan kritik tajam terhadap patriarki di industri musik. Selain itu, lagu-lagu seperti "The Old Religion" dan "Sympathy Magic" menjanjikan eksplorasi mendalam tentang paganisme dan hubungan emosional yang toksik.

Baca Juga: Misteri Jampang: Ada Jampang Kulon Tapi 'Jampang Wetan' Hilang dari Peta Sejarah Sukabumi?

Format Eksklusif dan Pengalaman Visual Album

Album ini sudah dapat di-pre-order dalam berbagai format menarik untuk kolektor. Pilihan yang tersedia termasuk vinyl hitam 2LP gatefold, CD digipack dengan poster lipat, dan edisi spesial "Chamber Versions" yang menawarkan 4 bonus track bergaya orkestra intim. Selain format fisik, Florence juga menjanjikan pengalaman visual: screening intim di London pada 14 Oktober akan mengungkap visual world dari album ini dalam bentuk film pendek. Berbagai merchandise bertema horor juga disiapkan, menjadikan Everybody Scream paket lengkap untuk perayaan Halloween 2025.

Everybody Scream: Sebuah Ritual Katarsis Kolektif

Di tengah industri musik yang sering terasa generik, Florence + The Machine tetap unik dengan lirik puitis dan produksi yang megah. Everybody Scream dipandang bukan sekadar album, tetapi sebuah ritual katarsis yang sangat dibutuhkan. Fans menyambut single utamanya dengan antusias karena liriknya yang membebaskan, khususnya kalimat "I don't have to be quiet and I don't have to be kind," yang diresonansi sebagai suara pemberdayaan. Inti dari album ini adalah pengalaman visceral yang siap diteriakkan bersama dalam konser.

Album Everybody Scream sudah dikonfirmasi akan menjadi headliner di festival besar seperti NOS Alive'26 di Portugal, mengisyaratkan bahwa tur dunia akan segera menyusul pada 2026. Bagi fans lama sejak Lungs (2009), ini adalah kembalinya ratu emosi ke bentuk paling intinya; bagi pendengar baru, ini adalah kesempatan untuk merasakan musik yang benar-benar transformatif. Fans-nya di dunia barat mulai melakukan pre-order dan bersiap untuk merayakan Halloween 2025 dengan jeritan emosional dari Florence + The Machine.

(Sumber: x/youtube/Florence + The Machine)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini