GIGI Akhirnya Buka Puasa Setelah 10 Tahun Lebih! Forever In The Air Bawa Sound Baru Airy dan Introspektif

Sukabumiupdate.com
Rabu 08 Okt 2025, 11:40 WIB
GIGI Akhirnya Buka Puasa Setelah 10 Tahun Lebih! Forever In The Air Bawa Sound Baru Airy dan Introspektif

Album yang direkam di Abbey Road Studios ini menandai evolusi sonik Gigi dari pop-rock energik menjadi lebih minimalis, "airy," dan jujur, sambil tetap merangkul basis penggemar setianya. (Sumber: Facebook/@ThomasRamadhan)

SUKABUMIUPDATE.com - Hari penantian panjang penggemar Gigi akhirnya terbayar. Setelah lebih dari satu dekade "berpuasa" dari rilisan album penuh, band legendaris Indonesia ini resmi meluncurkan album ke-14 mereka, "Forever In The Air",  Kegembiraan ini diungkapkan langsung oleh bassist Gigi, Thomas Ramadhan, melalui akun Facebook-nya,tepat pada hari ini, 8 Oktober 2025.

"Puasa nya 10 Tahun Lebih. Akhirnya hari ini rilis! Seperti sebuah mimpi yg menjadi kenyataan. Semoga album baru kami ini bisa tersemat dihati kalian semua," tulis Thomas, menambahkan tagar khas album, "Forever In The Air." tulis Thomas.

Rilis album baru ini langsung disambut dengan luapan rasa nostalgia dan kebanggaan oleh para penggemar setianya, khususnya dari kalangan Generasi 90-an. Komentar-komentar seperti "kita sejaman" dan "gen 90an gak ada matinya" menguatkan bahwa kehadiran album ini bukan sekadar rilisan musik biasa, melainkan sebuah pengalaman yang membangkitkan kenangan akan masa kejayaan band ini.

"Ngeliat style Kang Samoht jadi keinget jaman2 New Wave dulu.. jamannya Duran duran sama A-ha keren Kang! Kita sejaman," respons Erwin Traveller di kotak komentar.

Baca Juga: Dua Tahun Berseragam Inter Miami, Jordi Alba Resmi Pensiun Akhir Musim Ini

Para pendengar lama menyatakan bahwa mereka telah menunggu lama untuk karya baru ini dan memberikan ucapan selamat serta doa untuk kesuksesan album tersebut, menunjukkan ikatan emosional yang masih sangat kuat antara band dan para penggemarnya.

Evolusi Sound dan Antusiasme Fans

Rilisan ini menandai sebuah evolusi sonik yang signifikan dalam perjalanan 30 tahun berkarya Gigi. Jika dulu mereka identik dengan pop-rock energik ala 90-an yang nge-rock (seperti hits "Janji" atau "Nirwana"), kini Gigi bereksplorasi menuju aransemen yang lebih minimalis, kontemporer, dan jujur.

Perubahan ini sudah terasa sejak single pembuka "Menari-nari" (rilis Juli 2025), yang mempertahankan identitas pop-rock khas mereka namun dengan produksi yang lebih bersih. Menariknya, Gigi memilih untuk membiarkan elemen-elemen alami seperti solo gitar Dewa Budjana tetap utuh, memperkuat karakter personal masing-personal.

Selain luapan nostalgia, terlihat juga antusiasme terhadap bentuk fisik album, seperti pertanyaan apakah akan dirilis dalam bentuk kaset, yang merupakan format ikonik dari era tersebut. Meskipun didominasi oleh penyambutan dari pendengar lama, komentar seperti "Band apa ini" juga mengindikasikan bahwa musik Gigi berpotensi untuk menjangkau pendengar dari generasi yang lebih muda.

Baca Juga: Kristy dari Unilever Bongkar Strategi Jurnalis Lokal Bertahan di Tengah Badai Digital

Respons publik ini menggambarkan sebuah band legendaris yang berhasil mempertahankan relevansinya sambil terus merangkul dan menghargai basis penggemar yang telah mendukung mereka selama puluhan tahun.

Album yang direkam di studio legendaris Abbey Road Studios ini turut diperkuat oleh single "Semua Kan Terjawab" (rilis 21 Agustus 2025), sebuah lagu yang menonjolkan nuansa kesabaran dan refleksi cinta yang mendalam. Lagu ini memiliki vibe emosional yang lekat dengan pendengar, kembali membuktikan kemampuan Gigi dalam meramu melodi yang menyentuh hati. Evolusi sound Gigi, yang kini terasa "nggak kayak lagu siapa-siapa," menjadi babak baru yang manis dalam diskografi mereka.

Forever In The Air berisikan dengan 9 lagu yang memiliki interpretasi visual masing-masing, menjadi sebuah satu kesatuan cerita perjalanan emosi seseorang dalam proses mencapai tujuan nya. “Priyayi” sudah bisa ditonton di kanal Youtube GIGI sejak Selasa (7/10/25), Priyayi merupakan track keempat dalam album ini, yang menggambarkan suatu bentuk rasa pede seorang lelaki yang membuat tingkah nya menjadi seperti angkuh.

(Sumber: Youtube/GIGI)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini