Hari Difabel Sedunia: Pentingnya Memahami Perbedaan Difabel dan Disabilitas

Sukabumiupdate.com
Rabu 03 Des 2025, 08:00 WIB
Hari Difabel Sedunia: Pentingnya Memahami Perbedaan Difabel dan Disabilitas

Ilustrasi Hari Difabel Sedunia: Pentingnya Memahami Perbedaan Difabel dan Disabilitas (Sumber: Freepik/@kjpargeter)

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap tanggal 3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional. Momen ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa penyandang disabilitas masih kerap menghadapi berbagai bentuk ketidaksetaraan. 

Di masa lalu, mereka sering dipandang rendah, dibatasi aksesnya, bahkan mengalami diskriminasi terang-terangan. Perjalanan panjang menuju pengakuan hak-hak mereka akhirnya mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan hari khusus untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu ini.

Di balik peringatan tersebut, ada topik penting yang sering menimbulkan kebingungan, yaitu perbedaan istilah “difabel” dan “disabilitas”. Keduanya terdengar mirip dan sering dipakai bergantian, padahal maknanya memiliki nuansa yang berbeda.

Baca Juga: Doa Dijauhkan dari Sifat Iri dan Dengki: Menjaga Hati Tetap Bersih

Perbedaan Difabel dan Disabilitas

Kedua istilah ini sama-sama merujuk pada kondisi keterbatasan, tetapi sudut pandangnya berbeda.

1. Disabilitas (Kondisi yang Membatasi Fisik atau Mental)

Disabilitas menggambarkan ketidakmampuan atau hambatan fungsi tubuh yang membuat seseorang sulit melakukan aktivitas tertentu. Disabilitas sendiri terbagi ke dalam beberapa kategori:

  • Disabilitas fisik: keterbatasan dalam pergerakan tubuh, seperti lumpuh atau kelumpuhan sebagian anggota tubuh.
  • Disabilitas sensorik: gangguan pada panca indra, seperti tunanetra dan tunarungu.
  • Disabilitas intelektual: gangguan pada kemampuan berpikir, memproses informasi, atau mengingat.
  • Disabilitas mental: kondisi seperti depresi, gangguan cemas, bipolar, atau fobia yang menghambat aktivitas harian.

2. Difabel (Istilah yang Lebih Berorientasi Sosial)

Baca Juga: 9 Strategi Efektif Mengatur Waktu bagi Ibu Bekerja agar Karier dan Keluarga Tetap Seimbang

Sementara itu, “difabel” berasal dari frasa differently abled yang berarti “memiliki kemampuan berbeda”. Istilah ini menekankan pada batasan peran atau aktivitas seseorang dalam lingkungan sosialnya.

Difabel tidak menggambarkan ketidakmampuan total, melainkan menunjukkan bahwa seseorang tetap mampu beraktivitas, hanya saja membutuhkan penyesuaian atau bantuan tertentu. Misalnya, seseorang yang tunanetra tetap bisa membaca dengan huruf Braille, atau seorang pengguna kursi roda tetap dapat bekerja di kantor yang ramah akses.

Dengan kata lain, “difabel” adalah istilah yang lebih positif dan menghindari stigma, karena menekankan bahwa setiap orang tetap dapat berdaya.

Walaupun maknanya berbeda, penggunaan kedua istilah ini sering tumpang tindih. Keduanya tidak salah, tetapi konteksnya yang membedakan.

Contoh sederhana:

Seorang anak tunanetra disebut penyandang disabilitas, karena mengalami hambatan penglihatan.

Ia juga disebut difabel, karena peran dan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari seperti membaca teks memerlukan metode khusus.

Pemahaman ini penting agar masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih istilah yang tidak menyinggung dan lebih menghargai kondisi penyandangnya.

Makna disabilitas tidak hanya ditentukan oleh kondisi tubuh seseorang, tetapi juga oleh lingkungan yang tidak mendukung. PBB menekankan bahwa untuk menciptakan kesetaraan, masyarakat harus menghadirkan lingkungan yang inklusif. Pada tahun 2019, PBB meluncurkan strategi khusus yang mewajibkan organisasi di seluruh dunia meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

  • Lingkungan inklusif mencakup: fasilitas publik yang ramah akses,
  • ruang kerja yang menerima pegawai difabel,
  • teknologi pendukung seperti pembaca layar atau ramp untuk kursi roda,
  • layanan kesehatan dan pendidikan yang setara.

Semua ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga bagian dari hak asasi manusia.

Baca Juga: Penyebab Utama Banjir Bandang dan Mengapa Kejadian Ini Begitu Berbahaya

Difabel dan disabilitas memang berhubungan, tetapi memiliki perspektif yang berbeda. Disabilitas mengacu pada kondisi fisik atau mental, sedangkan difabel menekankan pada kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, menghargai perbedaan, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.

Sumber: halodoc

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini