Benarkah Anak Pemarah Mewarisi Sifat dari Ayah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Sukabumiupdate.com
Minggu 23 Nov 2025, 19:03 WIB
Benarkah Anak Pemarah Mewarisi Sifat dari Ayah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ilustrasi Benarkah Anak Pemarah Mewarisi Sifat dari Ayah? Ini Penjelasan Lengkapnya (Sumber: Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orangtua bertanya-tanya, apakah sifat pemarah pada anak memang berasal dari ayahnya atau sekadar hasil pengaruh lingkungan? Tidak hanya karakter fisik yang dapat diwariskan, tetapi beberapa sifat juga bisa terbentuk dari kombinasi genetik dan pola asuh. Untuk memahami apakah benar anak pemarah mewarisi sifat ayah, mari simak penjelasan berikut.

Apakah Sifat Pemarah Bisa Diturunkan dari Ayah?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Psychiatric Quarterly tahun 2018 meneliti hubungan antara kepribadian ayah dengan sifat anak berusia 3-6 tahun. Studi tersebut melibatkan 200 orangtua yang diminta mengisi kuesioner mengenai karakter mereka serta perilaku anak sehari-hari.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang anak mewarisi sifat dari ayahnya bisa mencapai 50%. Artinya, kepribadian ayah memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter anak. Jika ayah memiliki temperamen mudah marah atau kerap menunjukkan ledakan emosi, anak kemungkinan menirunya, baik secara genetik maupun melalui proses observasi.

Contohnya, ayah yang mudah tersulut emosi dapat membuat anak merasa takut, kurang ekspresif, dan jarang menunjukkan senyum. Bahkan, anak dapat meniru gaya bicara atau cara mengekspresikan kemarahan yang ia lihat setiap hari. Meski begitu, para peneliti menegaskan bahwa sifat pemarah tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor keturunan. Masih diperlukan riset lebih lanjut untuk melihat pengaruh gen secara lebih spesifik.

Baca Juga: Doa Dijauhkan dari Perselingkuhan dan Diberi Kekuatan Menjaga Kesetiaan

Memahami Sifat Anak Secara Lebih Bijaksana

Walaupun anak mungkin membawa sifat bawaan dari orang tua, bukan berarti cara menghadapinya harus sama seperti Anda memperlakukan diri sendiri. Setiap anak memiliki cara unik dalam mengekspresikan emosi. Ada yang mudah terbuka dan mudah ditebak, namun ada juga yang lebih tertutup atau sulit menyampaikan perasaan mereka.

Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat memahami karakter anak:

1. Anak Menunjukkan Emosi dengan Cara Berbeda

Setiap anak memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Misalnya, anak introvert mungkin akan merasa tidak nyaman saat berada di tempat ramai atau bertemu banyak orang. Di sinilah orangtua berperan memberikan pendampingan, bukan memaksa anak menyamakan diri dengan lingkungannya. Dengan dukungan yang tepat, anak akan lebih percaya diri dalam menghadapi situasi baru.

2. Lingkungan Sangat Mempengaruhi Kepribadian

Meski sifat tertentu bisa diturunkan, lingkungan tetap berperan besar dalam membentuk karakter anak. Budaya, pola asuh, interaksi harian, dan contoh yang orangtua tunjukkan akan diolah oleh anak melalui proses meniru.

Karena anak adalah peniru yang sangat baik, menunjukkan perilaku positif di rumah merupakan cara paling efektif untuk membentuk kepribadian yang sehat. Mengajarkan cara menenangkan diri, mengontrol emosi, atau berkomunikasi dengan tenang akan memberi anak contoh nyata yang mudah mereka tiru.

Baca Juga: Bangun Hubungan yang Lebih Tenang: Cara Mengurangi Rasa Cemas Berlebihan pada Pasangan

Hal Lain yang Dapat Diturunkan dari Ayah

Selain sifat pemarah, ada beberapa hal lain yang dapat diwariskan ayah kepada anak, baik secara genetik maupun biologis.

1. Tinggi Badan

Gen ayah memiliki pengaruh besar terhadap tinggi badan anak. Ada ratusan variasi genetik yang berkaitan dengan tinggi badan, dan sebagian di antaranya lebih banyak berasal dari ayah. Gen IGF dari ayah mendorong pertumbuhan tinggi badan, sedangkan gen tertentu dari ibu dapat memperlambatnya. Karena itu, postur tubuh anak sering kali lebih dekat dengan ayah.

2. Jenis Kelamin Anak

Ayah secara biologis menentukan jenis kelamin bayi. Pria membawa kromosom X dan Y, sedangkan perempuan hanya memiliki X. Jika sperma ayah membawa kromosom Y, bayi laki-laki akan terbentuk. Jika membawa X, maka bayi perempuan. Pola ini bahkan dapat terlihat secara turun-temurun dalam keluarga ayah.

3. Potensi Gangguan Kesehatan Mental

Beberapa kondisi terkait kesehatan mental dapat diwariskan dari ayah, khususnya bila ayah memiliki mutasi gen tertentu atau berusia lebih dari 45 tahun saat anak dikandung. Namun, faktor genetik hanya menyumbang sekitar 10-

Baca Juga: Tidak Banyak Orang Tahu! Ini 8 Makanan Pemicu Kembung pada Bayi

20% risiko gangguan mental, sehingga gaya hidup dan lingkungan tetap menjadi faktor dominan.

Sifat pemarah pada anak bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dari ayah, namun bukan satu-satunya penyebab. Lingkungan, pola asuh, dan contoh perilaku sehari-hari jauh lebih berperan dalam membentuk karakter anak.

 

Dengan memberikan contoh positif, mengelola emosi dengan baik, dan memberikan dukungan yang tepat, orangtua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan stabil secara emosional—meski membawa kecenderungan genetik tertentu.

Sumber: hellosehat

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini