SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun, ketika memiliki anak yang berkemauan keras, cerdas, dan penuh energi, tantangannya bisa berlipat ganda.
Anak seperti ini sering tampak sulit diatur, cepat frustasi, dan ingin menentukan semuanya sendiri. Jika tidak dikelola dengan baik, perilaku tersebut dapat memicu konflik di rumah dan membuat anak kesulitan beradaptasi di lingkungan sosial. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mendidik mereka dengan pendekatan yang lebih bijak dan seimbang.
Mengapa Anak Berkemauan Keras Lebih Sulit Diatur?
Anak yang memiliki karakter kuat cenderung ingin menguji batasan. Mereka ingin tahu sejauh mana mereka bisa mempengaruhi situasi, mendapatkan perhatian, atau mempertahankan keinginannya. Dalam beberapa kasus, perilaku negatif muncul karena anak:
Baca Juga: Yuk Amalkan! 4 Kumpulan Doa Sehari-Hari agar Selalu Ikhlas Menghadapi Cobaan
- mencoba melihat bagaimana reaksi orang tua,
- tidak mampu menerima rasa kecewa,
- ingin menunjukkan kemarahan atau protes,
- merasa tidak dipahami,
- atau sedang menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.
Jika orang tua tidak memberikan batasan yang jelas, anak bisa merasa seolah-olah merekalah yang memegang kendali. Hal ini justru membuat anak semakin cemas, mudah marah, dan sulit bersosialisasi karena tidak terbiasa mengikuti aturan.
Cara Efektif Mendidik Anak Berkemauan Keras
1. Terapkan Batasan dengan Jelas dan Konsisten
Anak perlu memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Menjelaskan aturan dengan bahasa sederhana, ulangi bila perlu, dan terapkan secara konsisten. Konsistensi membuat anak merasa aman.
2. Kendalikan Emosi Saat Menghadapi Penolakan Anak
Anak berkemauan keras sering menolak, membantah, atau mencoba “mengatur” orang tua. Tetap tenang dan hindari berteriak. Respon tenang mengajarkan anak cara mengelola emosinya.
3. Berikan Ruang untuk Mandiri
Terlalu sering melakukan hal yang bisa dilakukan anak sendiri justru membuat mereka bergantung dan sulit menerimanya. Beri kesempatan memilih, misalnya memilih pakaian, camilan, atau aktivitas agar mereka merasa dihargai sambil tetap dalam kendali orang tua.
4. Jangan Selalu Merasa Kasihan
Setelah anak mengalami peristiwa sulit, orang tua terkadang terlalu longgar. Namun, batasan tetap harus dijaga agar anak tidak memanfaatkan keadaan untuk menguji orang tua. Aturan yang stabil justru membuat anak merasa lebih aman.
Baca Juga: Jangan Takut! Ini Cara Menjaga Kehamilan Sehat bagi Ibu yang Memiliki Diabetes
5. Bangun Rutinitas yang Teratur
Anak dengan karakter kuat lebih mudah tenang jika memiliki rutinitas yang jelas, seperti waktu tidur, waktu bermain, dan waktu belajar. Rutinitas mengurangi karena anak tahu apa yang diharapkan.
6. Berikan Apresiasi atas Usahanya
Ketika anak berusaha mengikuti aturan, memuji tanpa berlebihan. Pengakuan positif membantu mereka merasa dihargai dan lebih mau bekerja sama.
Mendidik anak berkemauan keras membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan strategi yang tepat. Dengan menggabungkan ketegasan, kehangatan, dan komunikasi yang baik, orang tua dapat membimbing anak agar tumbuh menjadi sosok yang disiplin, mandiri, dan penuh empati.
Baca Juga: Mengapa Gatal-Bentol Muncul Pada Malam Hari? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ketika aturan diterapkan dengan kasih sayang, anak belajar bahwa batasan bukanlah hukuman, melainkan cara orang tua melindungi dan mencintai mereka.
Sumber :psychalive.org





