SUKABUMIUPDATE.com - Setiap malam gatal-gatal dan muncul bentol bisa menjadi keluhan yang sangat mengganggu, terutama karena rasa gatalnya membuat sulit tidur dan menurunkan kualitas istirahat.
Banyak orang mengira kondisi ini sepele, tetapi bila terjadi terus-menerus, keluhan tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran tentang masalah alergi atau gangguan kulit tertentu. Mengetahui penyebabnya adalah langkah penting agar penanganan yang tepat bisa dilakukan.
Pada malam hari, tubuh berada dalam kondisi lebih rileks sehingga Anda menjadi lebih peka terhadap sensasi pada kulit. Selain itu, suhu kamar yang lebih dingin atau penggunaan AC juga dapat membuat rasa gatal semakin terasa. Berikut beberapa penyebab umum gatal-gatal bentol sering muncul saat malam hari.
Penyebab Gatal Bentol yang Sering Terjadi di Malam Hari
1. Kulit yang Terlalu Kering
Kulit kering menjadi pemicu paling umum munculnya gatal-bentol saat malam hari. Lingkungan ber-AC, udara kering, atau kebiasaan mandi air panas dapat mengurangi kelembaban alami kulit. Akibatnya, kulit menjadi kasar, bersisik, dan terasa gatal terutama ketika suhu tubuh menurun saat malam hari. Jika tidak dirawat dengan pelembab, kondisi ini bisa terus berulang.
Baca Juga: Rahasia Kecantikan dari Dapur: 4 Manfaat Air Beras untuk Wajah dan Cara Mengolahnya
2. Reaksi Alergi Debu atau Tungau
Sprei, bantal, dan guling dapat menjadi tempat berkumpulnya debu serta tungau rumah. Keduanya adalah alergen yang sering menyebabkan kulit bentol dan gatal pada malam hari. Reaksi ini bisa dipicu oleh deterjen, pewangi kain, atau bahan kain tertentu. Membersihkan kamar, mencuci seprai secara rutin, dan memilih bahan sprei yang lembut dapat membantu mengurangi resikonya.
3. Gigitan Serangga
Nyamuk, kutu kasur, dan tungau merupakan serangga yang aktif pada malam hari. Gigitan mereka dapat menyebabkan bentol merah dan gatal yang intens. Jika gejala selalu muncul setelah berbaring di tempat tidur, ada kemungkinan kasur atau selimut Anda menjadi tempat berkembang biaknya serangga kecil. Membersihkan kasur, menjemur bantal, atau menggunakan kelambu bisa menjadi langkah pencegahan.
4. Kondisi Kulit Tertentu
Beberapa masalah kulit seperti eksim, biduran, atau infeksi jamur juga dapat menyebabkan gatal-bentol berulang. Kondisi ini biasanya dipicu oleh stres, suhu kamar yang tidak stabil, keringat berlebih, atau gesekan dari pakaian. Bila keluhan terjadi pada area kulit yang sama dan muncul hampir setiap hari, penyebabnya bisa terkait penyakit kulit yang membutuhkan pemeriksaan dokter.
5. Reaksi Obat
Beberapa obat, terutama obat yang baru pertama kali dikonsumsi dapat memicu reaksi alergi yang muncul berupa ruam, bentol, dan gatal. Keluhan biasanya memburuk ketika tubuh sedang beristirahat. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda merasa keluhan muncul setelah mengkonsumsi obat tertentu.
Baca Juga: 4 Masalah Kulit yang Umum Dialami Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
6. Stres dan Faktor Emosional
Stres juga mampu memperberat keluhan gatal pada malam hari. Ketika tubuh mengalami stres, saraf kulit menjadi lebih sensitif sehingga rasa gatal terasa lebih kuat. Pada malam hari, Anda cenderung lebih fokus pada sensasi tubuh sehingga rasa gatal yang ringan pun menjadi mengganggu.
Cara Mengatasi Gatal dan Bentol yang Muncul Setiap Malam
Agar keluhan tidak terus mengganggu waktu istirahat, beberapa langkah sederhana berikut bisa dilakukan:
- Jaga kebersihan kulit dan tempat tidur, termasuk mandi sebelum tidur, membersihkan kamar, serta rutin mencuci seprai dan selimut.
- Gunakan pelembab tanpa pewangi setelah mandi untuk menjaga kulit tetap lembab dan mengurangi rasa gatal akibat kulit kering.
- Hindari pemicu alergi seperti deterjen tertentu, pewangi pakaian, atau makanan yang membuat Anda bereaksi.
- Kompres dingin pada bagian kulit yang gatal untuk meredakan peradangan dan sensasi panas.
- Pilih pakaian tidur berbahan lembut, terutama kain katun agar kulit bisa bernapas dan tidak mudah iritasi.
- Hindari menggaruk, karena dapat menyebabkan luka, infeksi, atau membuat bentol semakin parah.
- Bila perlu, gunakan antihistamin atau krim pereda gatal, tetapi pastikan sesuai dengan anjuran dokter.
Sumber: alodokter





