SUKABUMIUPDATE.com - Setiap manusia tentu menginginkan hidup yang sehat. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting, sebab saat sakit datang, bukan hanya biaya yang tinggi yang harus ditanggung, tetapi juga aktivitas keseharian akan terhambat.
Oleh karena itu, selain berusaha menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga, umat Muslim juga dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar senantiasa diberi kesehatan dan perlindungan.
Anjuran ini didasarkan pada riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar RA. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan satu doa penting di pagi maupun sore hari. Doa ini memuat permohonan kepada Allah untuk senantiasa berada dalam keadaan sehat dan selamat, dunia maupun akhirat.
Baca Juga: Syukur Atas Harapan Terkabul, Imam Al-Ghazali Bagikan Doa yang Dianjurkan Diamalkan
Salah satu kata kunci yang menarik dalam doa tersebut adalah الْعَافِيَةَ (al-‘āfiyah). Kata ini cukup familier di kalangan masyarakat Muslim. Selain sering digabungkan dengan kata ‘afwa dalam ungkapan “‘afwa wal ‘āfiyah,”
Kata tersebut juga kerap menjadi pasangan dari kata shihhah dalam ungkapan “shihhah wal ‘āfiyah.” Dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini biasa kita kenal sebagai “sehat walafiat,” yang berarti benar-benar sehat dan terbebas dari segala penyakit maupun kesulitan.
Berikut adalah redaksi doa yang dianjurkan untuk dibaca, sebagaimana dikutip dari NU Online:
Doa Mohon Sehat Senantiasa
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَامِنْ رَوْعَاتِي
Latin: Allâhumma innî as-alukal ‘âfiyah fid dunyâ wal âkhirah, allâhumma innî as-alukal ‘afwa wal âfiyah fî dînî wadun-yâya wa ahlî wa mâlî, allâhumma-stur ‘aurâtî wa âmin rau‘âtî
Artinya: "Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah aku memohon kesehatan (kebajikan dan keselamatan) dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut."
Secara bahasa, kata ‘āfiyah merupakan bentuk mashdar dari kata ‘āfā yang berarti “bebas dari penyakit dan musibah” (al-barā’ min al-asqām wa al-balāyā), sebagaimana dijelaskan dalam kamus Mu‘jam al-Ma‘ānī al-Jāmi‘. Lebih lanjut, Imam Nawawi al-Jawi dalam kitab Nashā’ih al-‘Ibād menerangkan bahwa ‘āfiyah memiliki dua dimensi utama: di dunia dan di akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa ‘āfiyah mencakup sepuluh bentuk kebaikan: lima di dunia dan lima di akhirat. Lima kebaikan di dunia meliputi:
- Ilmu
- Ibadah
- Rezeki yang halal,
- Kesabaran dalam menghadapi penderitaan,
- Rasa syukur.
Sementara itu, lima kebaikan di akhirat mencakup:
- Kedatangan malaikat maut dengan kasih sayang dan kelembutan,
- Tidak dikagetkan oleh malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur,
- Rasa aman dari segala bentuk ketakutan,
- Dihilangkannya keburukan dan diterimanya amal kebaikan,
- Kemampuan melintasi shirath seperti kilat hingga masuk surga dengan selamat.
Semua bentuk ‘āfiyah ini baik di dunia maupun di akhirat merupakan karunia agung yang layak terus-menerus kita mohonkan dalam setiap doa dan usaha kita sehari-hari.