Resiko Diabetes, Ketahui 7 Dampak Negatif Tidur Pagi Setelah Shubuh

Rabu 27 Maret 2024, 04:00 WIB
Ilustrasi - Resiko Diabetes, Ketahui Sederet Dampak Negatif Tidur Pagi Setelah Shubuh (Sumber : Freepik.com/jcomp)

Ilustrasi - Resiko Diabetes, Ketahui Sederet Dampak Negatif Tidur Pagi Setelah Shubuh (Sumber : Freepik.com/jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Tidur setelah waktu Shubuh memiliki beberapa dampak negatif, terutama jika dilakukan secara teratur dan dalam jangka waktu yang lama.

Berikut beberapa dampak negatif tidur pagi setelah shubuh yang mungkin terjadi:

Dampak Negatif Tidur Pagi Setelah Shubuh

  • Resiko Penyakit Diabetes

Dilansir dari telemedicine.ihc, penelitian menyebutkan, risiko terkena diabetes dapat meningkat pada seseorang yang sering kurang tidur di malam hari.

Baca Juga: 4 Jenis Daging Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik

Resiko diabetes juga dapat terjadi pada seseorang yang terlalu banyak tidur. Hal ini disebabkan karena risiko resistensi insulin dapat mengalami peningkatan pada seseorang yang mengalami gangguan tidur, sehingga seseorang yang bermasalah dalam tidurnya cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah.

  • Gangguan Siklus Tidur

Tidur setelah waktu Shubuh dapat mengganggu siklus tidur alami tubuh Anda. Gangguan siklus tidur akibat kebiasaan tidur pagi dapat memicu perubahan pola tidur Anda dan membuat Anda sulit tidur di malam hari atau bangun di pagi hari.

  • Kurang Produktivitas

Tidur setelah waktu Shubuh bisa menyebabkan Anda bangun terlambat, yang dapat mengurangi waktu yang Anda miliki untuk menyelesaikan tugas-tugas atau kewajiban Anda di pagi hari.

Kebiasaan tidur pagi dapat mengurangi produktivitas Anda secara keseluruhan.

  • Gangguan Kesehatan

Tidur setelah waktu Shubuh juga dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan tidur yang tidak teratur atau tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik

  • Kurang Energi

Tidur setelah waktu Shubuh mungkin membuat Anda merasa lebih lelah dan lemah selama sisa hari.

Anda mungkin mengalami kelesuan dan kurangnya energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari akibat kebiasaan tidur pagi.

  • Pengaruh Negatif pada Kesehatan Mental

Kebiasaan tidur yang tidak teratur atau tidak mencukupi juga dapat memengaruhi kesehatan mental Anda.

Kebiasaan tidur pagi dapat meningkatkan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.

  • Gangguan Keseimbangan Hormon

Tidur setelah waktu Shubuh juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh Anda.

Kebiasaan tidur pagi bisa memengaruhi metabolisme Anda, rasa lapar, dan bahkan berat badan Anda.

Baca Juga: Anxiety Disorder, Kenali 10 Ciri Anak Mengalami Gangguan Kecemasan

Agar tetap sehat dan produktif, penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup dan tidur pada waktu yang konsisten setiap malam, termasuk bangun pada waktu Shubuh.

Tidak tidur pagi membantu Anda menjaga siklus tidur yang sehat dan mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental Anda secara keseluruhan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat14 Mei 2024, 06:00 WIB

Simpel! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah

Simpel Banget Ternyata! Begini Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi. Daun kelor. | Simpel Banget! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : Istimewa)
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist