Sudah 19 Ribu Pekerja di PHK, Ini Rekomendasi Apindo untuk Pemkab Sukabumi

Selasa 08 November 2022, 20:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Resesi global terus menghantam sektor usaha di Indonesia. Data terbaru Apindo mencatat hingga 31 Oktober 2022 sudah lebih dari 19 ribu pekerja terkena PHK (pemutusan Hubungan Kerja) sebagai langkah efisiensi perusahaan, terutama sektor padat karya yang selama ini bertumpu pada pasar eropa, amerika dan asia.


Untuk meredam gelombang PHK akibat resesi global yang dipicu perang Rusia - Ukraina ini, para pengusaha berharap pemerintah daerah menjaga iklim usaha. Apindo menyerahkan sejumlah rekomendasi kepada Pemkab Sukabumi, agar tetap berada upaya mengamankan sektor usaha dari ancaman kebangkrutan.


Apindo menyerahkan rekomendasi tersebut kepada Pemkab yang diterima oleh Wakil Bupati Iyos Somantri mewakili di Aula Pendopo Sukabumi, Selasa (8/11/2022). Ketua DPK Apindo Kabupaten Sukabumi Sudarno mengatakan, ini adalah upaya meminta dukungan penyelamatan sektor industri. 


"Data kami mencatat hingga akhir Oktober 2022 ini, sudah 19.066 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari 26 perusahaan dengan mayoritas sektor produksi tekstil atau garmen. Tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi yang pengurangan karyawan karena PKWT tidak diperpanjang terus bertambah selama tahun 2022 ini," jelas Sudarno kepada sukabumiupdate.com.


Sudarno menggarisbawahi bahwa Industri padat karya saat ini harus diselamatkan, karena menyerap tenaga kerja dengan sangat banyak. "Pasca pandemi yang belum pulih, dunia usaha khusus padat karya dengan biaya produksi tinggi karena mempekerjakan ribuan tenaga kerja kini dihantam kondisi pasar yang ambruk akibat resesi global," bebernya.


Pasar luar negeri yang selama ini menjadi sandaran Industri tekstil atau pabrik garmen di Indonesia termasuk Sukabumi tengah mengalami goncangan ekonomi, sehingga langsung berpengaruh pada permintaan produk. "Intinya itu, pasar pabrik-pabrik garmen sedang bergejolak, tidak ada permintaan produk sehingga manajemen pabrik harus melakukan efisiensi operasional salah satunya pengurangan jam kerja hingga PHK," beber Sudarno.


Untuk itu dalam kesempatan ini, APINDO menyusun sejumlah rekomendasi agar bisa dijalankan bersama pemerintah dan seluruh stakeholder agar gelombang PHK pekerja mereda. Salah satunya menjaga kondusifitas hubungan kerja di Kabupaten Sukabumi, karena ini terkait kuat dengan kepercayaan buyer dari luar negeri.


Poin ini bisa diwujudkan dengan menjaga kenaikan UMK untuk 2023 tetap sesuai regulasi yang berlaku. Sehingga, tidak memberatkan semua pihak. "Kami mohon berkaitan pengupahan bisa mengikuti pedoman regulasi peraturan yang berlaku," ungkapnya.


"Rekomendasi yang kami sampaikan ke pemda hari ini adalah tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja Apindo Kabupaten Sukabumi tahun 2022, beberapa waktu lalu. Penekanannya saat pasar kami bergejolak, pengusaha tidak diberatkan dengan penetapan UMK yang melibas aturan," jelas Sudarno.


Apindo meminta seluruh proses pengupahan tahun 2023 mengikuti pedoman regulasi yang berlaku yakni Undang-undang Cipta Kerja nomor 11 tahun 2020 dan PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan. 


"Ini perlu penegaskan, karena pengupahan untuk 20223 yang dalam waktu dekat akan dibahas melalui Dewan Pengupahan Kabupaten. Selanjutnya menjadi rekomendasi Bupati kepada Gubernur Jawa Barat," pungkasnya.


Dikutip dari akun medsos resmi Pemkab Sukabumi, dalam forum tersebut Wabup Iyos Somantri mengatakan, pemerintah daerah tengah mencoba berbagai kajian untuk mengantisipasi terjadinya krisis global. 


"Dinas terkait mencoba mengambil langkah terbaik untuk mengantisipasi dan memecahkan masalah akibat krisis global," bebernya.


Bahkan menjelang 2023, Pemkab Sukabumi berusaha menjadi penengah dalam pengambilan kebijakan UMK. Sehingga tidak memberatkan pengusaha dan tidak merugikan pekerja.


"Makanya,penetapan UMK harus dikaji secara utuh. Sehingga, hasilnya atas kesepakatan bersama yang bisa menstabilkan perusahaan dan mensejahterakan pekerja," terangnya.


#SHOWRELATEBERITA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist
Sehat04 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Ketahui Sederet Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Alpukat dan Telur - Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/FoodieFactor)
DPRD Kab. Sukabumi04 Mei 2024, 10:58 WIB

Anggota DPRD Janji Perjuangkan Kebutuhan Perahu untuk Siswa ke Sekolah di Cibitung Sukabumi

Harapan warga adanya bantuan perahu untuk siswa dan pengajar ke sekolah (SMPN 4 Cibitung), Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat respon positif dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Andri Hidayana, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa)
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu Pria di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 10:14 WIB

Geger Pria di Citepus Sukabumi Tewas Telanjang Berlumuran Darah di Rumah Majikan

Seorang pria bernama Ajo Sutarjo ditemukan tewas di ruang tamu rumah majikannya yang berada di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:00 WIB

Berikan Contoh yang Baik! 12 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Disiplin dan Penurut

Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut.
Ilustrasi. Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut. (Sumber : Unplash.com)