Berat di Ongkos, Warga Harap Jembatan Cikereteg Segera Bisa Dilintasi Angkot

Selasa 18 Juli 2023, 21:59 WIB
Angkutan Umum yang putar arah di sekitar Jembatan Cikereteg | Foto : Ibnu Sanubari

Angkutan Umum yang putar arah di sekitar Jembatan Cikereteg | Foto : Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Pertimbangan efektivas waktu hingga keluhan soal ongkos yang berlipat, mayoritas warga berharap agar Jembatan Cikereteg segera bisa dilintasi oleh angkutan umum atau angkutan kota (Angkot).

Jembatan Ciketereg yang menghubungkan Sukabumi-Bogor yang berlokasi di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tersebut telah kembali dibuka untuk roda dua usai rampungnya pengecoran lantai jembatan Cikereteg lajur sisi barat pada Senin, 17 Juli 2023. Sementara kendaraan roda empat masih harus menggunakan jalan alternatif dan Tol Bocimi.

Angkutan umum (angkot) yang biasa melintasi Jembatan Cikereteg harus melakukan transit di tengah jalan, yang mengakibatkan penumpang harus berjalan jauh melewati jembatan pejalan kaki sebelum kemudian naik angkot lagi untuk menyambung perjalanan. Hal ini menyebabkan penumpang harus membayar ongkos sebanyak dua kali lipat dari perjalanan biasa.

"Kami sebagai masyarakat berharap agar angkot dapat melewati Jembatan Cikereteg. Dengan demikian, kami yakin bahwa hal ini akan mengurangi beban ongkos transportasi kami," ungkap Supriyanto, salah satu warga setempat.

Sebelumnya, perjalanan dari Tajur hingga Cigombong hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Namun, setelah transit di Jembatan Cikereteg, biaya transportasi menjadi dua kali lipat. Hal ini menyulitkan masyarakat yang menggunakan angkutan umum secara rutin.

Selain itu, kata Supriyanto beberapa angkot juga terpaksa melalui Tol Bocimi untuk mencapai tujuan mereka. Meskipun tol tersebut dapat mempersingkat perjalanan, biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat menjadi beban yang cukup besar. Sebagai contoh, tarif angkot yang semula Rp 10 ribu menjadi Rp 18 ribu setelah melewati tol.

"Saya dan masyarakat lainnya berharap agar pihak terkait dapat memperhatikan kebutuhan kami sebagai pengguna angkot. Terutama pada jam-jam tertentu ketika jalanan tidak terlalu padat, angkot seharusnya diizinkan melintas di Jembatan Cikereteg," tambah Siti, salah satu karyawan yang setiap hari menggunakan angkot untuk berangkat dan pulang bekerja.

Menurut Siti, dengan memperbolehkan angkot melintas di Jembatan Cikereteg pada jam-jam tertentu, diharapkan biaya transportasi dapat ditekan sehingga masyarakat dapat menghemat pengeluaran mereka. Selain itu, pelayanan angkutan umum yang lebih efisien juga akan membantu masyarakat dalam mobilitas sehari-hari.

"Pihak terkait diharapkan dapat merespons harapan masyarakat ini dengan mempertimbangkan solusi yang sesuai dan memfasilitasi angkot untuk melintas di Jembatan Cikereteg. Semoga langkah ini dapat mewujudkan pelayanan transportasi yang lebih baik dan terjangkau bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat12 November 2024, 10:00 WIB

Musim Hujan Tiba, Simak 5 Penyakit Menular yang Sering Terjadi

Saat musim hujan tiba terkadang kita harus lebih ekstra menjaga kesehatan karena sering terjadi penyakit menular seperti pilek dan flu.
Ilustrasi - Saat musim hujan tiba terkadang kita harus lebih ekstra menjaga kesehatan karena sering terjadi penyakit menular seperti pilek dan flu. | (Sumber : Freepik.com)
Nasional12 November 2024, 09:59 WIB

PPATK Sebut 97 Ribu Personel TNI/Polri Diduga Terlibat Judi Online, 20 Pokja Disiapkan

Polri semestinya dapat melakukan kerja ini dengan baik.
(Foto Ilustrasi) Menko Polkam Budi Gunawan merespons temuan 97 ribu anggota TNI dan Polri diduga terlibat judi online. | Foto: Istimewa
Sukabumi12 November 2024, 09:39 WIB

Masih Pakai Mukena, Wanita Asal Cibitung Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah

Ade menyebut peristiwa ini terjadi di rumah korban sendiri.
(Foto Ilustrasi) Seorang wanita tewas tergantung di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Senin, 11 November 2024. | Foto: Pixabay
Inspirasi12 November 2024, 09:30 WIB

Loker Jabodetabek Lulusan D3, Syarat: Menguasai Desain Grafis

Loker Jabodetabek Lulusan D3. Ingat! Hanya kandidat sesuai kualifikasi yang akan dihubungi melalui telepon atau email resmi Indofood.
Ilustrasi. Loker Jabodetabek Lulusan D3, Syarat: Menguasai Desain Grafis (Sumber : Freepik.com/@rawpixel.com)
Life12 November 2024, 09:00 WIB

Tips Memasak Nasi di Rice Cooker Agar Pulen dan Tidak Kering, Yuk Simak!

Memasak nasi agar pulen di rice cooker bisa dilakukan meski dengan beras biasa.
Ilustrasi - Ada beberapa langkah untuk memasak nasi di Rice Cooker agar pulen dan tidak kering. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi12 November 2024, 08:53 WIB

42 Jiwa Terdampak, 11 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Diterjang Cuaca Ekstrem

Sebanyak 14 keluarga dengan 42 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Salah satu rumah di Kabupaten Sukabumi yang terdampak cuaca ekstrem pada 10 November 2024. | Foto: Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi
Cek Fakta12 November 2024, 08:29 WIB

Warga Harus Hati-hati! Beredar Hoaks Soal Bencana Banjir di Kota Sukabumi

Diskominfo menyimpulkan ini adalah konten menyesatkan atau misleading content.
Tangkapan layar video hoaks soal bencana yang dikaitkan dengan banjir di Kota Sukabumi pada 5 November 2024. | Foto: YouTube/Website Kota Sukabumi
Nasional12 November 2024, 08:03 WIB

Pemerintah Minta Perusahaan Platform Digital Penuhi Kerja Sama yang sudah Disepakati

Pemerintah Minta Perusahaan Platform Digital Realisasi Kesepakatan Kerja dengan Media.
(KTP2JB), Dr Suprapto Sastro Atmojo (kanan) menyerahkan dokumen kepada Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria. (Sumber : Istimewa.).
Sehat12 November 2024, 08:00 WIB

5 Penyebab Sakit Jantung pada Anak Balita yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Gejala umum penyakit jantung pada anak balita diantaranya sesak napas, kelelahan, pucat pada wajah, dan detak jantung yang tidak normal.
Ilustrasi. Penyebab Sakit Jantung pada Anak Balita yang Harus Diwaspadai Orang Tua (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sehat12 November 2024, 07:30 WIB

Gangguan Mental Pada Anak : Simak Tanda, Diagnosis Hingga Pengobatan

Gangguan mental pada anak seringkali tidak disadari tanda-tandanya oleh orang tua.
Ilustrasi anak-anak mengalami gangguan kesehatan mental (Sumber : pexels.com/@RDNE Stock project)