Cina Merespons 24 Tuduhan Amerika Serikat Terkait Virus Corona

Selasa 12 Mei 2020, 06:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Cina telah mengeluarkan bantahan panjang tentang apa yang dikatakannya sebagai 24 "tuduhan tidak masuk akal" oleh beberapa politisi terkemuka Amerika Serikat atas penanganan wabah virus corona.

Melansir dari tempo.co, kementerian luar negeri Cina telah menggelar briefing panjang untuk menolak tuduhan oleh politisi AS, terutama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, bahwa Cina telah menahan informasi tentang virus corona baru dan bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan.

Dikutip dari Reuters, 12 Mei 2020, artikel setebal 30 halaman dengan 11.000 kata yang diunggah di situs web kementerian pada Sabtu malam diulangi dan diperluas pada bantahan yang dilakukan selama konferensi pers, dan mulai dengan memanggil Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat.

"Seperti yang dikatakan Lincoln, Anda dapat membodohi beberapa orang sepanjang waktu dan membodohi semua orang beberapa waktu, tetapi Anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu," katanya dalam prolog artikel yang berisi klarifikasi 24 poin tuduhan.

Artikel itu juga mengutip laporan media yang mengatakan orang Amerika telah terinfeksi virus sebelum kasus pertama dikonfirmasi di Wuhan. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan itu yang terjadi.

Terkait klaim AS virus corona direkayasa di Institut Virologi Wuhan, artikel itu mengatakan bahwa semua bukti menunjukkan virus itu bukan buatan manusia dan bahwa institut itu tidak mampu mensintesis virus corona baru.

Selain dimuat di situs web kementerian, artikel itu juga dimuat pada Ahad oleh Xinhua, kantor berita yang dikelola pemerintah, dan dibagikan oleh akun resmi Twitter.

Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah meningkatkan tuduhan kepada Cina atas penyebaran virus itu, menuduhnya menahan informasi penting terutama pada tahap kritis awal wabah dan mempertanyakan jumlah kematiannya. Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di Cina, tempat wabah pertama kali dilaporkan Desember lalu.

Beijing telah mendorong balik klaim tersebut, menuduh pemerintah Trump membelokkan kesalahan atas kegagalannya sendiri mengendalikan virus di AS dan menjadikan Cina kambing hitam untuk meningkatkan peluang Trump terpilih kembali sebagai presiden.

Artikel itu juga memberikan garis waktu bagaimana Cina telah memberikan informasi kepada komunitas internasional dengan cara yang "tepat waktu, terbuka dan transparan", yang kemudian membantah klaim AS bahwa Cina terlambat memperingatkan soal virus.

Meskipun Cina berulang kali membantah mereka telah memperingatkan virus tepat waktu, namun kekhawatiran bahwa informasi virus itu ditahan.

Sebuah laporan oleh majalah Der Spiegel Jumat lalu mengutip lembaga intelijen Jerman, BND, yang mengatakan bahwa upaya awal Cina untuk menahan informasi telah menelan biaya empat hingga enam minggu bagi dunia yang dapat digunakan untuk melawan virus.

Artikel bantahan Cina juga tidak menyebutkan pengakuan oleh wali kota Wuhan bahwa pemerintahnya tidak mengungkapkan informasi tentang virus corona "secara tepat waktu" selama wawancara dengan CCTV pada 27 Januari, menurut laporan CNN.

Wali kota Zhou Xianwang mengatakan pada waktu itu bahwa di bawah hukum Cina tentang penyakit menular, pemerintah daerah pertama-tama perlu melaporkan wabah ke otoritas kesehatan nasional, dan kemudian mendapatkan persetujuan dari Dewan Negara sebelum membuat pengumuman.

Artikel itu menolak kritik Barat atas penanganan Beijing terhadap kasus Li Wenliang, seorang dokter berusia 34 tahun yang telah berusaha memperingatkan publik ada wabah virus baru di Wuhan. Kematiannya yang disebabkan oleh virus corona memicu kemarahan dan kesedihan di seluruh Cina.

Artikel kementerian mengatakan Li bukan "whistleblower" dan dia tidak pernah ditangkap, bertentangan dengan banyak laporan Barat.

Artikel itu memang menyebutkan bahwa Li ditegur oleh polisi karena menyebarkan desas-desus. Meskipun Li kemudian disebut pemerintah sebagai martir, penyelidikan atas kasusnya juga menuai kritik secara online setelah itu hanya menyatakan bahwa teguran terhadapnya ditarik.

Artikel lebih lanjut menolak anjuran Presiden AS Donald Trump dan Pompeo bahwa virus corona baru disebut "virus Cina" atau "virus Wuhan", mengutip pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penamaan virus tidak bolah menyebut daerah atau negara secara spesifik.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat04 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Ketahui Sederet Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Alpukat dan Telur - Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/FoodieFactor)
DPRD Kab. Sukabumi04 Mei 2024, 10:58 WIB

Anggota DPRD Janji Perjuangkan Kebutuhan Perahu untuk Siswa ke Sekolah di Cibitung Sukabumi

Harapan warga adanya bantuan perahu untuk siswa dan pengajar ke sekolah (SMPN 4 Cibitung), Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat respon positif dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Andri Hidayana, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa)
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu Pria di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 10:14 WIB

Geger Pria di Citepus Sukabumi Tewas Telanjang Berlumuran Darah di Rumah Majikan

Seorang pria bernama Ajo Sutarjo ditemukan tewas di ruang tamu rumah majikannya yang berada di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:00 WIB

Berikan Contoh yang Baik! 12 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Disiplin dan Penurut

Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut.
Ilustrasi. Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut. (Sumber : Unplash.com)
Life04 Mei 2024, 09:30 WIB

6 Cara Sederhana untuk Menemukan Jati Diri yang Sebenarnya, Ini Langkahnya

Menemukan jati diri yang sebenarnya memang harus terus dicari oleh setiap orang. Pasalnya, mengenal jati diri bisa membantu hidup lebih bermakna.
Ilustrasi. Cara menemukan jati diri yang sebenarnya. Sumber foto : Pexels/iam hogir
Sehat04 Mei 2024, 09:00 WIB

Rahasia Menaklukkan Kolesterol Jahat dengan 10 Makanan Terbaik Ini

Beberapa makanan baik ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Ilustrasi - Beberapa makanan baik ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)