SUKABUMIUPDATE.com - Dede Sopandi, pria kelahiran Sukabumi, 3 Agustus 1970, telah mengabdikan diri lebih dari 31 tahun di dunia perbankan daerah. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Perumda BPR Sukabumi Cabang Kalapanunggal, wilayah yang memiliki sejarah panjang dalam perjalanannya.
Karier Dede dimulai pada 1994, saat ia masih menjadi staf pembukuan di Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kalapanunggal, jauh sebelum lembaga ini bertransformasi menjadi Perumda BPR Sukabumi melalui program merger. Kala itu, setiap cabang BKPD berdiri sendiri dan belum tergabung dalam satu entitas.
Empat tahun berselang, pada 1998, Dede mendapat promosi menjadi Kepala Bagian (Kabag) di Kalapanunggal. Namun, pada 2004 ketika proses merger dimulai, struktur organisasi berubah, dan posisi Kabag hanya ada di kantor pusat. Ia pun menjalani peran sebagai Kepala Seksi Administrasi (Kasi) di Kalapanunggal.
Tahun 2005, Dede dipromosikan menjadi Kabag EDP dan Pembukuan di kantor pusat. Dua tahun kemudian, 2007, ia kembali ditugaskan sebagai Kepala Cabang Kalapanunggal selama tiga tahun.
Pada 2010, Dede dimutasi ke Cabang Cisolok sebagai kepala cabang selama lima tahun. Selanjutnya, 2015, ia memimpin Cabang Cisaat selama enam tahun, sebelum kembali ke kantor pusat sebagai Kabag Kredit pada 2021. Tahun berikutnya, ia beralih ke posisi Kabag EDP dan Teknologi Informasi hingga 2023.
Baca Juga: Tahara BPR Sukabumi Cabang Kalapanunggal Naik 48 Persen, Tembus Hampir 700 Rekening
Akhirnya, pada 2023, Dede kembali ke tempat yang menjadi awal kariernya di Kalapanunggal. Kali ini sebagai kepala cabang, dan hingga kini masih menjabat di posisi tersebut.
“Kalau bicara kesan, ya luar biasa. Saya merasakan pahit manisnya perjalanan BPR dari zaman BKPD dulu. Kami benar-benar merintis dari nol,” ujarnya saat ditemui, Selasa (10/6/2025).
Dede mengenang masa-masa awal ketika fasilitas masih terbatas dan akses transportasi cukup sulit. Namun, semangat membantu masyarakat desa dalam mengelola keuangan dan menyediakan dana modal tetap menjadi motivasi utama.
“Program dari zaman BKPD memang sudah dirancang untuk memajukan perekonomian desa. Sekarang pun, BPR tetap punya peranan penting, khususnya dalam mendukung UMKM,” katanya.
Ia melihat potensi Kalapanunggal masih sangat prospektif. Simpanan nasabah meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin baik. Begitu pula sektor pinjaman, baik untuk modal kerja maupun konsumtif, mengalami pertumbuhan signifikan.
“Harapan saya, BPR tetap eksis dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Kita bisa bersaing dengan bank-bank lain,” kata dia.
Diketahui, Dede menempuh pendidikan menengah di MA Yasti Cisaat dan melanjutkan kuliah di STIE Dharma Agung Bandung jurusan Manajemen, lulus tahun 2007. Di balik sosok pekerja keras ini, ia juga seorang ayah dari dua anak. (ADV)