SUKABUMIUPDATE.com – Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PKB, Dadang Hermawan, mengunjungi lokasi terbakarnya asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kahfi di Kampung Gemarasa, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, pada Jumat (1/8/2025).
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah kebakaran yang terjadi sehari sebelumnya, Kamis (31/7), sekitar pukul 14.30 WIB. Lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 50 meter dari Kantor Kecamatan Jampangkulon.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Bantargadung Sukabumi, Empat Orang Terluka
Asrama dua lantai yang memiliki delapan kamar tersebut dilaporkan mengalami kerusakan hingga 85 persen akibat dilalap api. Material bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu menyebabkan api cepat menjalar dan menghanguskan bangunan.
Dalam kunjungannya, Dadang Hermawan menyerahkan bantuan berupa beras, ikan, minyak goreng, sabun, sarung, dan pakaian untuk para santri. Ia juga menyerap sejumlah aspirasi dari pengurus pondok, di antaranya kebutuhan kitab bagi para santri sebagai bahan belajar.
Baca Juga: Rp 30 Miliar di Perubahan APBD 2025: Infrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan Kabupaten Sukabumi
“Kami turut prihatin atas musibah ini. Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban sementara para santri dan pengurus pondok. Kami juga mencatat kebutuhan kitab sebagai aspirasi yang akan kami usahakan,”ujar Dadang Hermawan kepada Sukabumiupdate.com, Senin (4/8/2025).
Sayangnya, dalam kunjungan tersebut, Dadang tidak sempat bertemu langsung dengan pimpinan Ponpes Al Kahfi, Kyai Ajat Sudarjat, yang juga menjabat sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Jampangkulon. Kyai Ajat tengah mengikuti acara penyerahan bantuan secara simbolis dari PCNU Kabupaten Sukabumi untuk pembangunan kembali pondok dua lantai yang terbakar.
Baca Juga: Catatan BPBD: 24 Desa di 10 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor Sukabumi Utara
Dadang menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan kembali pondok dan berharap prosesnyaberjalan lancar serta mendapat dukungan dari berbagai pihak.
“Kami sangat mendukung, dan mendorong sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan organisasi keagamaan untuk memulihkan aktivitas pendidikan di pesantren ini,” pungkasnya. (Adv)