Kata DPRD Sukabumi Soal Seruan Ogah Bayar Pajak Buntut Anak Pejabat Pamer Harta

Jumat 03 Maret 2023, 15:01 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi soal seruan ogah bayar pajak. | Foto: Istimewa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi soal seruan ogah bayar pajak. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Demokrat Badri Suhendi menyoroti seruan ogah bayar pajak yang viral di media sosial. Ini merupakan buntut kasus Mario Dandy Satriyo (20 tahun), anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo yang pamer kekayaan dan kini behadapan dengan hukum lantaran melakukan penganiayaan.

Menurut Badri, di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil pasca-Covid-19, perilaku pejabat yang "menyalahgunakan wewenang" dengan memamerkan kemewahan fasilitas, telah menyakiti hati rakyat. "Dengan memunculkan kemewahannya, kearogansiannya, tentu kita merasa kecewa dengan sikap perilaku seperti itu, walaupun kondisi itu dilakukan oleh anaknya, tetapi bisa jadi memang pembinaan dari orang tuanya yang kurang," ujar Badri, Kamis, 2 Maret 2023.

Terkait seruan ogah bayar pajak, Badri menyebut hal itu menjadi sikap pribadi ataupun hak pribadi masyarakat yang tidak dipaksa. “Karena memang pajak ini merupakan salah satu kewajiban masyarakat untuk membangun negara kita, tetapi kalau hasil pajak ini digunakan dalam tanda kutip oleh oknum-oknum seperti itu memang tidak disalahkan juga masyarakat merasa kecewa,” tuturnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Sejak Awal Mario Dandy Cs tak Jujur Soal Kasus Penganiayaan David

“Tinggal bagaimana pemerintah sekarang bisa dan mampu menyosialiasikan dan meyakinkan kepada masyarakat agar masyarakat ini tidak menjadi khawatir atau kecewa yang mendalam, tentu pajak harus tetap kita bayar, harus kita lakukan seperti itu,” tambah Badri.

Badri kemudian mengajak masyarakat untuk tetap membayar pajak. Sementara untuk para pejabat, dia mengimbau untuk selalu hidup sederhana dalam menikmati fasilitas yang diterimanya. “Mari kita hidup sederhana, apa adanya. Fasilitas yang ada, gunakanlah untuk membantu rakyat. Melayani rakyat. Tidak serta merta ketika kita mendapat fasilitas yang serba mewah, serba enak dipamerkan. Karena akan menyakitkan masyarakat,” kata dia.

Komentar Warga

Warga mengaku kecewa dan berpikir dua kali untuk membayar pajak, baik pajak kendaraan bermotor maupun pajak bumi dan bangunan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Mereka sempat dibuat jengkel dan kecewa dengan terbongkarnya kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David.

Deni Ambarin (32 tahun), salah satu warga Palabuhanratu ini mengaku kesal setelah melihat dan mendengar dari berbagai paltform media, sosok pelaku penganiayaan merupakan anak dari pejabat pajak yang dalam kesehariannya (pelaku- red) selalu memarmerkan barang-barang mewah di media sosial.

"Iya kecewa lah, seperti yang terlihat dalam pemberitaan. Sebelumnya mungkin pajak itu sudah menjadi kewajiban bagi saya sebagai masyarakat, baik pajak motor ataupun pajak bumi, saya bela-belain jual apa, ini itu buat menutup bayar pajak," ungkapnya.

"Setalah melihat pemberitaan kemarin-kemarin, saya jadi berpikir dua kali, gak setuju lah, buat apa bayar pajak kalau untuk menambah kekayaan para pejabat itu, mereka itu orang mampu dan digaji dari uangnya kan dari masyarakat yang dibayarkan melalui pajak," sambungnya.

Sementara itu kekecewaan juga diungkapkan Wildansyah (39 tahun), warga Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu. Menurutnya, pemerintah dalam memenuhi capaian pendapatan pajak, melalui instansi terkait telah mengeluarkan berbagai macam program kemudahan dalam membayar pajak.

"Padahal kalau dipikir-pikir ya, pemerintah menekan masyarakat untuk bayar pajak, tanpa melihat kondisi dari masyarakat itu sendiri, apalagi seperti saat ini perekonomian kita masih belum stabil pasca pandemi Covid 19," timpalnya.

Baca Juga: Paripurna, DPRD Sukabumi Sampaikan Renja 2024 dan Nota Pengantar Raperda Linmas

Kata Wildansyah lagi setelah melihat pemberitaan meski hasil penarikan pajak digunakan untuk pembangunan sebagian, namun dimungkinkan sebagian lagi digunakan oleh oknum untuk menumpuk kekayaan secara pribadi.

"Terlebih oknum pejabat pajak sendiri hartanya katanya banyak sampai miliaran, kalau lihat dari pemberitaan mah, terus itu kendaraan-kendaraan mewah yang digunakan dan dipamerkan di medsos oleh pelaku itu gak bayar pajak," bebernya.

"Kalau begitu kita juga buat apa saya pajak, meskipun itu kewajiban, kalau untuk membuat mereka (pejabat- red) bikin kaya. Ini bukan zaman romusa, melihat ke belakang ketika masyarakat ditekan untuk bayar pajak, tapi hasil pungutan pajak untuk kepentingan pribadi. Setelah kejadian ini saya jadi mikir dua kali untuk bayar pajak," imbuhnya.

(Advertorial)

Reporter: Ilyas Supendi (CRP)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer