350 Orang Terancam Buta Akibat Penanaman Chip Retina Implan Bionik di Mata

Kamis 17 Februari 2022, 14:14 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa mengerikan dialami lebih dari 350 orang di Amerika Serikat terancam menderita kebutaan akibat penanaman chip retina atau implan bionik pada organ mata.

Menyadur dari suara.com, implan bionik atau retinal prosthesis adalah produk berbentuk sebuah chip kecil yang ditempel di bagian belakang bola mata, tempat retina berada.

Chip ini bekerja dengan cara memberi sinar visual yang langsung mengarah ke saraf mata, sehingga penglihatan jadi lebih baik.

Kini Perusahaan Biotek, Second Sight Medical Products, berada di ambang kebangkrutan, yang membuat ratusan orang yang masih memiliki implan bionik lama dibiarkan menderita.

Ratusan orang ini dibiarkan tidak mendapatkan update perangkat lunak seperti yang dijanjikan, bahkan tidak akan diperbaiki jika di perangkat terjadi kesalahan.

Hal ini menyebabkan mereka kehilangan penglihatan, dan lebih banyak risiko lainnya.

Baca Juga :

Tips Atasi Mata Tegang Akibat Terlalu Lama Menatap Layar

photo(Ilustrasi) Mekanisme pemasangan implan bionik atau retinal prosthesis pada mata. - (via eyewiki.aao.org)</span

Padahal produk yang dulu dianggap paling mutakhir, karena bisa mengembalikan penglihatan jadi normal ini, sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau FDA, pada 2013 silam.

Namun produk yang dinamakan implan retina Argus II ini dihentikan produksinya pada 2019, demi menciptakan teknologi yang lebih baru.

Mengutip dari Insider, Kamis (17/2/2022) teknologi yang lebih baru itu disebut Orion, yang bekerja menggunakan kacamata serupa kamera video. Alih-alih merangsang kinerja mata, alat ini langsung merangsang otak untuk bekerja memperbaiki penglihatan.

Orion saat ini sedang dalam masa uji klinis terhadap enam pasien yang didanai oleh dana hibah Institut Kesehatan Nasional AS, dan akan dijadwalkan rilis lima tahun mendatang.

Namun beberapa peserta uji coba Orion, mengaku akan melepas implan di akhir penelitian, karena masa depan perusahaan yang tidak pasti.

"Seandainya saya tahu tiga tahun lalu apa yang akan terjadi saat ini, saya mungkin tidak akan mendaftar untuk (penelitian) itu," ujar Benjamin Spencer, Peserta Uji Coba Orion, yang dipasang implan di sarafnya pada 2018 silam.

Akibat perusahaan di ambang kebangkrutan ini, mereka yang dipasang implan bionik mengalami kebutaan selain karena alat yang seharusnya di update karena ada kesalahan. 

Bahkan kini, alat terancam tidak bisa dilepas dari belakang mata atau saraf lokasi pemasangan alat.

Parahnya implan yang masih berada di tubuh mereka bisa menimbulkan risiko jika melakukan prosedur seperti scan MRI.

Tidak hanya itu, untuk mencabutnya memerlukan biaya yang mahal dan menyakitkan. Ini karena alat berada di dalam tubuh atau tepatnya tertanam di kepala mereka.

Sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)