Penelitian: Candi Borobudur Dibangun dengan Konsep Matematika Yunani

Kamis 16 September 2021, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para ahli matematika mengungkap rahasia bagaimana Candi Borobudur dibangun. Menggunakan konsep matematika, ilmu modern yang dipraktekkan pada masa 700-800 tahun sebelum Masehi. 

Candi Borobudur yang dibangun selama 75-100 tahun itu dapat ditelusuri dari bentuk struktur bangunan yang menyerupai bangun datar dan bangun ruang dalam matematika. Rahmi Nur Fitria Utami dan kawan-kawan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Universitas Siliwangi pada Maret 2020, mengungkapkan konsep desain Candi Borobudur dapat dikaitkan dengan Euclidean Geometry.

Euclidean Geometry merupakan sebuah geometri klasik, terdiri atas 5 postulat, yang dinisbahkan terhadap matematikawan Yunani Kuno Euklides. Struktur bangunan Candi Borobudur terdiri dari dua bentuk utama, yaitu lingkaran dan persegi.

Merujuk pada bentuk utama tersebut dapat diperoleh beberapa konsep dasar bangunan Candi Borobudur berkaitan dengan geometri, yaitu bangun datar, bangun ruang, dan fraktal.

“Selain itu, dilihat dari keterpaduan antar bagian bangunan, dapat diperoleh beberapa konsep matematika lainnya, yaitu bilangan, perbandingan, penjumlahan, dan teselasi,” tulis penelitian kolaborasi tim peneliti dari Universitas Siliwangi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Khairun ini.

Etnomatematika berupa konsep bangun datar ini, menurut Rahmi dan rekan-rekannya, dapat dilihat dari bentuk bangunan dasar yang terdiri dari 10 tingkat. Tingkat 1 hingga 6 berbentuk persegi sementara sisanya berbentuk lingkaran. 

Bahkan relief yang terdapat pada dinding candi, juga terdapat konsep tersebut seperti lingkaran, persegi panjang, segitiga, persegi, dan jajar genjang.

Tak hanya konsep bangun datar, konsep bangun ruang juga ditemukan pada relief dan stupa candi yang mulai dibangun pada 750 Masehi ini. Bentuk stupa Candi Borobudur secara struktur mirip dengan bangun ruang kerucut dalam matematika, pada bagian dasar stupa berbentuk lingkaran dan mengerucut hingga puncak.

“Selain itu, terdapat bangun ruang balok dan kubus pada relief dinding Candi Borobudur,” tulis Rahmi dan rekan-rekannya dalam jurnal tersebut.

Selain konsep bangun datar dan bangun ruang, etnomatematika dalam pembangunan Candi Borobudur juga menerapkan konsep geometri fraktal, yaitu bentuk geometris dengan detail tak terbatas dan strukturnya sangat kompleks, memiliki beberapa ukuran kesamaan diri, di mana setiap bagian di dalamnya merupakan skala kecil dari keseluruhan bagian.

Candi Borobudur terlihat seperti sebuah stupa yang sangat besar dan dikelilingi oleh stupa-stupa lainnya yang lebih kecil, inilah yang dinamakan geometri fraktal. Sependapat dengan penelitian Hokky Situngkir, Rahmi dan rekan-rekannya juga berpendapat, apabila dilihat dari atas maupun dari samping, Candi Borobudur berbentuk geometri dimensi satu maupun dimensi dua yang berulang-ulang.

Saat dilihat dari atas, bangunan ini terdiri dari persegi yang di dalamnya terdapat persegi yang lebih kecil. Pada tiga lantai teratas, terdiri dari lingkaran yang didalamnya juga terdapat lingkaran yang lebih kecil.

Adapun jika dilihat dari samping, bangunan ini tersusun dari balok dan tabung yang menumpuk. Balok dan tabung dengan ukuran terbesar berada di bagian terbawah dan diatasnya terdapat balok atau tabung lain yang lebih kecil.

Candi Borobudur dibangun tidak hanya berdasarkan konsep matematika yang sederhana. Konsep perbandingan dengan pola teratur juga terdapat pada Candi Borobudur

photoCandi Borobudur - (travelokasi.com)</span

Larisa dalam bukunya The Magnificence of Borobudur, menyebutkan konsep perbandingan tersebut dapat dilihat dari jumlah stupa pada tingkat Arupadhatu. Pada lantai 7 berjumlah 16 stupa, lantai 8 berjumlah 24 stupa, dan lantai 9 berjumlah 32 stupa. 

Sehingga diperoleh perbandingan 16:24:32. Apabila semua nilai tersebut dibagi 8, maka nilai perbandingannya menjadi 2:3:4 yang tergolong perbandingan dengan pola yang teratur.

Konsep perbandingan lainnya juga ditemukan pada bangunan bersejarah ini, yakni pada ukuran tinggi dan diameter stupa. Pada lantai 7 berukuran 1,7 meter, lantai 8 berukuran 1,8 meter, dan lantai 9 berukuran 1,9 meter. Sehingga diperoleh perbandingan 1,7:1,8:1,9 yang juga merupakan perbandingan yang teratur.

Selain itu, jika dilihat secara vertikal dan horizontal, bangunan Candi Borobudur memiliki perbandingan tertentu berdasarkan rasio kepala, badan, dan kaki, yaitu kaki berjumlah 4, badan berjumlah 6, dan kepala berjumlah 9. Sehingga diperoleh rasio 4:6:9. Menurut Hokky Situngkir dan Seno Panyadewa, rasio ini sesuai dengan konsep Hindu-Buddha dalam membangun kuil yang dihubungkan dengan bagian tubuh manusia.

SUMBER: HENDRIK KHOIRUL MUHID/TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life01 Mei 2024, 12:00 WIB

10 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Berkarisma

Inilah Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Berkarisma. Yuk, Lakukan!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Berkarisma (Sumber : pexels/TimaMiroshnichenko)
Sukabumi01 Mei 2024, 11:36 WIB

Peluru Masih Aktif, Polisi Ungkap Jenis Senjata Api yang Ditemukan Warga Cisaat Sukabumi

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan sejak ditemukan dua senpi itu langsung diamankan. Adapun senjata api laras panjang itu berjenis senjata bahu dengan kaliber 9 mm
Penampakan senjata api laras panjang yang ditemukan warga terkubur di Cisaat Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Life01 Mei 2024, 11:30 WIB

Tak Bisa Jaga Rahasia, Waspada 6 Ciri Teman yang Tidak Bisa Dipercaya!

Memiliki teman yang tidak bisa dipercaya tentu sangat bebal. Apalagi sebelumnya dianggap setia, tapi justru mengkhianati lantaran bermuka dua.
Ilustrasi. Ciri teman yang tidak bisa dipercaya. Sumber foto : Pexels/RDNE Stock project
Inspirasi01 Mei 2024, 11:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan D3 Jawa Barat, Usia Maksimal 25 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 Jawa Barat dengan Syarat Usia Maksimal 25 Tahun.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan D3 Jawa Barat, Usia Maksimal 25 Tahun. (Sumber : pexels/TimaMiroshnichenko)
Jawa Barat01 Mei 2024, 10:46 WIB

Berkekuatan M4.2, Bandung Jawa Barat Diguncang Gempabumi

BMKG menyebutkan Gempa M4,2 Jawa Barat dirasakan di beberapa wilayah diantaranya Majalaya, Cibereum, Pangalengan, dan Garut, Soreang hingga Kabupaten Bandung.
Gempa M4,2 Guncang Bandung Jawa Barat | Foto : X (Twitter)/@bmkgwilayah2
Life01 Mei 2024, 10:31 WIB

Ketahui 6 Ciri Orang yang Berwatak Keras Kepala, Anda Termasuk?

Ciri orang keras kepala adalah pribadi yang sangat ambisius pada dirinya sendiri dan juga sering merendahkan orang lain di hadapannya.
Ilustrasi. Ciri orang yang berwatak keras kepala. Sumber foto : Pexels/Timur Weber
Sukabumi01 Mei 2024, 10:04 WIB

Deklarasi Zona Integritas, DPMPTSP Sukabumi Siapkan Mal Pelayanan Publik yang Bebas Korupsi

Bupati sukabumi Marwan Hamami melaksanakan Pencanangan dan Deklarasi Zona Integritas DPMPTSP menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK-WBBM)
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menghadiri pencanangan dan deklarasi zona integritas di DPMPTSP Kabupaten Sukabumi | Foto : Dokpim
Life01 Mei 2024, 10:00 WIB

Berlatih Memaafkan, 11 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri Agar Hidup Bahagia

Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.
Ilsutrasi - Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.  (Sumber : Freepik)
Sehat01 Mei 2024, 09:00 WIB

Batasi Karbohidrat! 12 Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami Bagi Penderita Diabetes

Menurunkan gula darah dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan.
Ilustrasi - Menurunkan gula darah dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan.(Sumber : Freepik/xb100)
Sehat01 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Jenis Makanan Setengah Matang yang Tidak Baik untuk Penderita Gula Darah

Apa Saja Jenis Makanan Setengah Matang yang Tidak Baik untuk Penderita Gula Darah? Simak Informasinya Berikut Ini!
Ilustrasi. Telur setengah matang atau mentah bisa berisiko terkontaminasi bakteri, yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. (Sumber : Freepik/@jcomp)