Apa Perbedaan Emoji dan Emoticon?

Sabtu 12 Februari 2022, 13:56 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Emoji dan emoticon sering dijadikan sebagai pelengkap pesan, keduanya kerap kali digunakan ketika berselancar di sosial media.

Melansir britannica.com, emoji dan emoticon merupakan salah satu perubahan gaya berkomunikasi akibat perkembangan teknologi. Keduanya merupakan hasil dari pengembangan bahasa tubuh yang dituangkan ke dalam sebuah pesan singkat melalui email maupun aplikasi chatting.

photoEmoticon. - (IST)

Meski berbeda nama, namun kita tidak jarang menganggap keduanya sama. Padahal sejatinya, emoji dan emoticon itu berbeda.

Baca Juga :

Emoji Mix Trending di TikTok, Begini Cara Buatnya

Perbedaan emoji dan emoticon

Emoticon adalah kamu baca, huruf, dan angka yang digunakan untuk membuat ikon bergambar yang umumnya menampilkan emosi atau sentimen. Emoticon sendiri berasal dari kata emotional icon atau ikon yang menggambar emosi. 

Karena menggunakan tkamu baca yang ada, maka emoticon bisa terbaca secara menyamping. Pada ponsel-ponsel terdahulu emoticon juga kerap dikenal sebagai smiley.

Emoticon muncul karena sebuah lelucon di Universitas Carnegie Mellon pada tahun 1982. Pada saat Dr. Scott E. Fahlman mengalami salah paham tentang isi pesan elektronik yang diterimanya.

Ia mendapatkan pesan lelucon yang digambarkan oleh dua karakter, namun ia tidak mengerti. Akhirnya ia pun menyarankan untuk menggunakan dua karakter yang tepat untuk menyampaikan sebuah lelucon, saat itu terciptalah emoticon.

Sejak saat itu, emoticon menjadi salah satu hit terbesar di kalangan pengguna internet saat itu, dan masih bertahan hingga saat ini.

Berbeda dengan emoticon, emoji merupakan piktograf wajah, objek dan simbol, berbeda dengan emoticon yang hanya menggabungkan dua karakter atau kamu baca. Nama emoji sendiri di ambil dari bahasa Jepang, yakni e (gambar) dan moji (karakter).

Emoji ditemukan pertama kali pada tahun 1999 oleh Shigetaka Kurita dan ditujukan untuk basis pengguna Jepang. 

Emoji pertama sangat sederhana hanya berukuran 12 piksel kali 12 piksel, terinspirasi oleh seni manga dan karakter kanji. 

Sekarang, emoji tersedia di hampir semua aplikasi perpesanan, dan meskipun aplikasi yang berbeda memiliki gaya emoji yang berbeda, emoji dapat diterjemahkan di seluruh platform karena standarisasi unicode.

Jadi, jika kamu menemukan wajah tersenyum yang berisi karakter atau tanda baca yang dapat kamu temukan di keyboard komputer, itu adalah emoticon. Jika itu adalah sosok kartun kecil, wajah atau simbol unik, itu adalah emoji.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi13 Mei 2024, 20:04 WIB

Dispar Sukabumi Soal Penataan Warung Tenda Biru di Geyser Cisolok Jelang Healthy City Summit

Dispar Kabupaten Sukabumi sebut pedagang tenda biru di Geyser Cisolok segera direlokasi jelang Healty City Summit 2024.
Objek wisata Geyser Cisolok dipenuhi warung tenda biru | Foto : Ilyas Supendi
Life13 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Ciri Orang yang Akan Menyesal di Masa Depan, Apa Kamu Salah Satunya?

Orang yang mungkin akan menyesal di masa depan adalah mereka yang tidak mengambil kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Ilustrasi - Orang yang mungkin akan menyesal di masa depan adalah mereka yang tidak mengambil kesempatan untuk tumbuh dan belajar. (Sumber : Pixabay.com/@Pexels).
Sukabumi13 Mei 2024, 19:12 WIB

Sekda Ade Lepas Dua Pelajar Sukabumi Ikuti Seleksi Calon Paskibraka Tingkat Provinsi

Lepas dua pelajar Sukabumi ikuti seleksi calon paskibraka tingkat Jabar 2024, ini pesan Sekda Ade.
Sekda Kabupaten Sukabumi dan dua pelajar yang akan ikuti seleksi calon paskibraka tingkat provinsi Jabar. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi13 Mei 2024, 19:07 WIB

2 Pasangan Calon Independen di Pilkada Kabupaten Sukabumi Gagal Mendaftar

Sampai batas waktu yang ditentukan, ternyata tidak ada satu pun pasangan bakal calon perseorangan (independen) yang mendaftarkan diri untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukabumi tahun 2024.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Sehat13 Mei 2024, 19:00 WIB

7 Pola Makan Tidak Sehat yang Bisa Memicu Serangan Asam Urat

Ketahui Sederet Pola Makan Tidak Sehat yang Bisa Memicu Serangan Asam Urat. Awas, Hindari!
Ilustrasi. Junk Food. Pola Makan Tidak Sehat yang Bisa Memicu Serangan Asam Urat | Foto: Pixabay
Sehat13 Mei 2024, 18:30 WIB

5 Minuman Tinggi Purin yang Berbahaya untuk Penderita Asam Urat

Asam urat biasanya dikaitkan dengan makanan berprotein tinggi, namun beberapa minuman tinggi purin juga dapat menyebabkan gejala yang menyakitkan.
Ilustrasi - Asam urat biasanya dikaitkan dengan makanan berprotein tinggi, namun beberapa minuman tinggi purin juga dapat menyebabkan gejala yang menyakitkan. (Sumber : pexels.com/@Pressmaster).
Life13 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat dan Tolak Bala, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Doa selamat dan tolak bala ini dapat dibacakan seusai melaksanakan sholat fardhu.
Ilustrasi. Berdoa. Doa selamat dan tolak bala ini dapat dibacakan seusai melaksanakan sholat fardhu. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi13 Mei 2024, 17:54 WIB

Optimalisasi PBB-P2, Bapenda Sukabumi Sosialisasikan Analisis Zona Nilai Tanah di Sukaraja

Bapenda Kabupaten Sukabumi menggelar Sosialisasi Analisis Zona Nilai Tanah (ZNT) PBB-P2 di Sukaraja.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri saat membuka Sosialisasi Analisis Zona Nilai Tanah (ZNT) PBB-P2 di Kantor Desa Selaawi, JI. Raya Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Selasa 30 April 2024. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi13 Mei 2024, 17:53 WIB

Puskesmas Cek Kesehatan Pria Tunanetra Penghuni Rumah Bilik di Tegalbuleud Sukabumi, Ini Hasilnya

Alami katarak hingga malnutrisi, kesehatan Hendra pria tunanetra di Tegalbuleud Sukabumi dimonitoring Forkopimcam dan Puskesmas.
Puskesmas dan unsur Kecamatan Tegalbuleud Sukabumi saat cek kesehatan Hendra. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi13 Mei 2024, 17:36 WIB

Warga Keluhkan Kondisi Jalan Sidamulya Sukabumi: Belum Tersentuh Aspal

Warga Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan kondisi jalan kabupaten yang ada di wilayah desa tersebut, selain masih tanah, juga bahu jalan rimbun banyak pepohonan dan rumput.
Jalan kabupaten ruas Citamiang-Gunung Batu, menghubungkan kecamatan Ciemas dan Ciracap Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang