SUKABUMIUPDATE.com – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, sejak Kamis (4/12/2025) siang memicu sejumlah dampak. Debit Sungai Cisolok kembali meningkat dan meluap, ambruknya pagar SMA Negeri 1 Cisolok, hingga masuknya air luapan irigasi ke Kantor Desa Cikahuripan.
Camat Cisolok, Okih Pazri Assidiq, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi berlangsung cukup lama dan mulai turun sejak sekitar pukul 13.00 WIB. Ia bersama jajaran sejak awal telah melakukan pemantauan di dua titik rawan, yakni Blok Cikahuripan dan Blok Cisolok.
“Dari pukul 13.00 WIB hujan turun bertahap, mulai ringan hingga lebat. Alhamdulillah tanggul di Blok Cikahuripan yang sebelumnya jebol kini bisa menahan luapan setelah dipasang bronjong, meski belum maksimal,” ujarnya.
Namun upaya normalisasi di Blok Cisolok kembali terkendala curah hujan tinggi. Jembatan darurat yang dibangun pascabanjir bandang akhir Oktober 2025 lalu untuk akses warga dan pelajar kembali hanyut diterjang arus.
“Intensitas hujan siang ini cukup tinggi sehingga jembatan sementara yang kita bangun, kembali hanyut. Meski begitu, situasi masih relatif aman di Blok Cikahuripan dan Blok Cisolok,” tambah Okih.
Baca Juga: Hujan Deras Picu 20 Kejadian Bencana di Kota Sukabumi
Pagar SMA Negeri 1 Cisolok Ambruk
Selain sungai meluap, hujan deras juga meruntuhkan pagar SMA Negeri 1 Cisolok. Ambruknya pagar terjadi hampir bersamaan dengan meningkatnya debit air sungai.
“Benar, pagar SMA Negeri 1 Cisolok ambruk setelah diguyur hujan deras. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan struktur pagar tidak mampu menahan tekanan air,” ujar Okih.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cisolok, Andri Firmansah, menjelaskan pagar setinggi 4,5 meter dengan panjang sekitar 12 meter itu roboh sekitar pukul 14.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Material pagar yang ambruk langsung dibersihkan agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalur provinsi,” katanya.
Baca Juga: Pagar SMAN 1 Cisolok Sukabumi Ambruk Diterjang Hujan Deras
Air Masuk ke Kantor Desa Cikahuripan
Sementara itu, Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana atau Jaro Midun, menyebut wilayahnya tetap aman meski debit sungai meningkat. Ia mengatakan pemasangan bronjong oleh tenaga ahli membuat struktur penahan arus tetap kokoh.
“Banjir hari ini tidak seperti kemarin, hanya sebatas setinggi tembok TPT. Alhamdulillah Cikahuripan aman, bronjong tidak bergeser sedikit pun,” jelasnya.
Namun, Heri mengakui Kantor Desa Cikahuripan sempat dimasuki air. Bukan dari luapan sungai, tetapi dari irigasi permukiman yang meluap karena tembok kantor desa jebol.
“Air yang masuk itu bukan dari sungai, tapi dari irigasi perkampungan. Cikahuripan aman, tidak ada rumah warga yang terendam,” tegasnya.
Heri juga menyoroti kondisi berbeda di Desa Cisolok, di mana bronjong yang dipasang warga tanpa pondasi kembali hanyut diterjang arus.
“Itu yang membuat arus kembali mengikis rumah warga yang sebelumnya sudah terancam,” katanya.





