SUKABUMIUPDATE.com – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Minggu (26/10/2025) menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik. Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di Kecamatan Jampangtengah dan Kecamatan Cikakak.
Di Kecamatan Jampangtengah, longsor terjadi di Kampung Bojonglopang RT 001 RW 001, Desa Jampangtengah, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Menurut laporan Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, longsor terjadi di tebing Sungai Panjang dengan panjang sekitar 20 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 4 meter.
“Longsor terjadi akibat curah hujan yang cukup lebat sejak malam hari. Material tanah dari tebing Sungai Panjang longsor dan mengancam dua unit rumah warga di sekitar lokasi,” ujar Daeng saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, Minggu malam.
Berdasarkan pendataan sementara, dua rumah yang terancam dihuni oleh lima kepala keluarga (KK) dengan total sembilan jiwa. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan warga belum melakukan pengungsian.
“BPBD bersama pemerintah desa telah melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Banjir Terjang Cisolok Sukabumi, Rendam Kawasan Wisata Karanghawu dan 2 Rumah Warga
Ia menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Cikakak sejak siang hari juga menyebabkan beberapa titik mengalami longsor sekitar pukul 16.00 WIB. Drainase Jalan Kabupaten ruas Sukawayana–Sirnarasa tertutup material longsor, tembok penahan tebing (TPT) Sungai Sukawayana dengan tinggi sekitar 40 sentimeter dan panjang 2 meter roboh, serta empat unit rumah terdampak di Desa Sukamaju dan Desa Cikakak.
Sementara itu, di Kampung Salak Datar, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, longsor menyebabkan akses warga lumpuh total. Tebing di sisi jalan desa ambruk dan menutup seluruh badan jalan, memutus jalur penghubung antar kampung.
“Waktu kejadian sekitar jam setengah empat sore. Hujan deras dari siang, tanah di tebing longsor dan menutup jalan desa,” ujar Kepala Desa Cimaja, R. Wahyu Cakraningrat.
Ia menjelaskan, pemerintah desa telah berkoordinasi untuk menghadirkan alat berat agar proses pembersihan bisa lebih cepat. Namun, medan yang sulit dijangkau serta hujan yang belum reda membuat warga sementara waktu mengandalkan gotong royong.
“Sekarang lagi diusahakan cari backhoe (alat berat). Besok pagi dua kampung akan bantu kerja bakti. Untuk sementara akses masyarakat masih tertutup,” katanya.
Pemerintah Desa Cimaja mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat kondisi tanah yang masih labil dan curah hujan yang tinggi.
“Kami minta warga berhati-hati. Kalau hujan terus, jangan dulu melintas di area rawan,” tandasnya.





