SUKABUMIUPDATE.com – Senyum bahagia tersungging di wajah Abah Misjo, warga Kampung Panenjoan RT 03/07, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Pada Kamis (02/10/2025), harapannya perlahan terjawab ketika Yayasan Sukabumi Update Peduli kembali menyerahkan bantuan sebesar Rp12 juta untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) miliknya.
Serah terima bantuan dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Sukabumi Update Peduli, Nuril Arifin, bersama Dewan Pengawas Yayasan Sukabumi Update Peduli, Paikun. Hadir pula Camat Cibadak Mulyadi, TKSK Cibadak, Sekertaris Desa Tenjojaya, RT RW dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam momen penuh haru itu, Misjo bersama istri dan anaknya menyambut rombongan dengan wajah berbinar, sebuah kebahagiaan yang lama ia nantikan setelah sebelumnya ia tinggal di rumah berdinding bilik bambu dan berlantai tanah.
Baca Juga: Jembatan Bambu Diganti Panel Garuda Bantuan Prabowo, Akhiri Derita Pelajar Cipanas Sukabumi
Kini, di atas tanah seluas 50 m², berdirilah harapan baru berupa bangunan berukuran 30 m². Sebuah awal bagi keluarga kecil itu untuk menata hidup dengan lebih layak, lebih aman, dan lebih bermartabat.
Abah Misjo dengan raut wajah bahagia menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Yayasan Sukabumi Update Peduli. Ia mengatakan bahwa bantuan ini sangat berarti, karena keluarga kecilnya kini dapat segera menempati rumah yang layak.
“Sebelumnya juga abah mah sudah hatur nuhun pisan, sudah mulai dibangun. Saya dan keluarga sangat terbantu dengan adanya bantuan ini, akhirnya bisa punya rumah yang layak,” ucapnya dengan mata berbinar.
Ketua Yayasan Sukabumi Update Peduli, Nuril Arifin, menyampaikan bahwa pembangunan rumah layak huni ini diharapkan menjadi langkah awal yayasan untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada gotong royong dan kolaborasi semua pihak.
“Rutilahu yang dibangun di Desa Tenjojaya ini mudah-mudahan menjadi titik awal Yayasan Sukabumi Update Peduli untuk berkiprah, membangun, dan berkolaborasi antara pemerintah daerah, desa, serta masyarakat. Yang kita butuhkan adalah semangat gotong royong dan kebersamaan,” ujar Nuril.
Sementara itu, Dewan Pengawas Yayasan Sukabumi Update Peduli, Paikun menyampaikan bahwa bantuan Rutilahu merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu. Ia juga menekankan pentingnya menggerakkan hati masyarakat yang memiliki kemampuan agar turut peduli terhadap warga yang belum memiliki tempat tinggal layak.
“Bantuan Rutilahu itu yang pertama adalah kita peduli terhadap masyarakat masyarakat kurang mampu dan di sisi lain juga kita perlu menggerakkan hati masyarakat yang memiliki kemampuan agar sama sama peduli terhadap masyarakat-masyarakat yang tidak mampu terutama yang tidak punya tempat tinggal atau punya tempat tinggal, tetapi belum layak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari kontribusi masyarakat, dan dirinya secara langsung mengawasi proses penyerahan serta pembangunan agar amanah benar-benar tersampaikan kepada penerima yang berhak.
"Di permulaan ini, merupakan bentuk implementasi dari hasil kontribusi masyarakat untuk menciptakan pembangunan Rutilahu. Saya, sebagai pengawas yayasan, betul-betul mengawasi langsung proses penyerahan dan pembangunan agar amanah dari masyarakat tersampaikan kepada yang berhak menerimanya,” lanjutnya.
Menurutnya, ini adalah langkah awal, mengingat masih ada ratusan rumah tidak layak huni yang teridentifikasi di Kabupaten Sukabumi. Ia berharap gerakan ini dapat menarik perhatian para dermawan dari berbagai daerah untuk ikut membantu, dan semoga kegiatan awal ini sukses serta berlanjut ke program-program berikutnya.
“Ini adalah awal, karena di Kabupaten Sukabumi masih ada ratusan rumah Rutilahu yang teridentifikasi. Ini merupakan pergerakan awal, dan ke depan kami akan terus bergerak untuk menarik minat para dermawan di seluruh Indonesia, tidak hanya di Sukabumi, agar turut membantu masyarakat yang tidak mampu. Semoga kegiatan awal ini bisa sukses dan berlanjut ke kegiatan-kegiatan berikutnya," tambahnya.
Bantuan RTLH untuk Misjo ini akan diberikan dalam dua termin. Pada tahap pertama, dana disalurkan saat proses pembangunan rumah. Sementara sisanya akan dibayarkan setelah rumah tersebut selesai dibangun dan dinyatakan layak huni. Skema ini diterapkan untuk memastikan bahwa proses pembangunan berjalan sesuai rencana dan amanah dari para donatur benar-benar tersampaikan kepada penerima manfaat.