SUKABUMIUPDATE.com – Kondisi memprihatinkan melanda dua sekolah yang berada di Kampung Cilimus, Desa Nangerang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi.
SD Negeri Cilimus mengalami kerusakan parah dan lima ruang kelas sudah ambruk, sementara atap dua kelas di SMP Negeri 5 Jampangtengah Satu Atap nyaris roboh.
Kondisi ini tak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga membahayakan keselamatan siswa dan guru.
Di SDN Cilimus, lima dari enam ruang kelas telah ambruk sejak 2023 dan belum diperbaiki. Kini, 131 siswa hanya mengandalkan satu ruang kelas yang masih utuh. Sebagian besar siswa harus belajar di tempat darurat seperti kantor sekolah, Madrasah Diniyah, dan meminjam ruangan di SMPN 5 Jampangtengah Satu Atap.
“Sekarang tinggal satu kelas. Lima ruangan sudah tidak ada, atapnya hilang. Proses belajar mengajar dibagi tiga kelompok, sebagian numpang di SMP Negeri 5 Satu Atap, sebagian lagi di Madrasah Diniyah, dan ada yang belajar di kantor sekolah,” ujar Habudin, salah satu pengajar SDN Cilimus kepada sukabumiupdate.com, Kamis (18/9/2025).
Baca Juga: Tingkatkan Kenyamanan Belajar Siswa, Disdik Sukabumi Rehab 2 Ruang Kelas SDN Simpangsari
Habudin mengungkapkan, kerusakan pada gedung sekolah sudah terjadi sejak 2003 dan semakin memburuk setelah bencana tahun lalu. Meski laporan telah disampaikan ke dinas terkait, belum ada realisasi perbaikan.
“Kami khawatir keselamatan siswa. Setiap hari kami ingatkan agar tidak mendekati gedung yang lapuk. Harapan kami pemerintah segera memperhatikan, karena kondisi ini menyulitkan proses belajar mengajar,” tambahnya.
Kondisi serupa terjadi di SMPN 5 Jampangtengah Satu Atap yang berada di lokasi yang sama, meski berbeda bangunan. Dua ruang kelas, yaitu kelas 8 dan 9, mengalami kerusakan parah pada bagian atap yang bocor dan lapuk. Saat hujan deras, air masuk ke ruang kelas dan siswa harus berpindah tempat agar tidak terkena tetesan air.
“Kalau hujan, atap bocor sehingga air masuk ke kelas. Siswa terpaksa mencari posisi agar tidak terkena kucuran hujan. Kami khawatir sewaktu-waktu atapnya ambruk,” jelas Pahrul Suganda, guru SMPN 5 Jampangtengah.
Kondisi memprihatinkan ruang kelas SMPN 5 Jampangtengah Satu Atap.
Ia menambahkan, jika hujan deras turun pada pagi hari, terkadang sekolah terpaksa diliburkan demi keselamatan siswa. Kondisi geografis yang sulit dijangkau juga menjadi kendala, karena sekolah berada di pelosok dengan akses jalan terjal dan licin.
“Bahkan satu ruangan di SMP digunakan oleh siswa SDN Cilimus karena kekurangan ruang kelas,” ujarnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kasi Sarana dan Prasarana SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Deni Hermawan, memastikan bahwa perbaikan SDN Cilimus akan dilakukan dalam tahun anggaran 2025.
"Insyaallah penanganan perbaikan akan dilakukan segera tahun ini," ucap Deni.
Sementara itu, Kasi Sarpras SMP Disdik Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan rinci terkait kondisi SMPN 5 Jampangtengah Satu Atap. Namun pihaknya berjanji akan segera meninjau lokasi untuk mengecek kerusakan dan kebutuhan ruang kelas.
“Selama ini kami belum mendapat laporan detail kondisi sekolah. Dalam waktu dekat kami akan cek ke lokasi untuk memastikan jumlah kebutuhan ruang kelasnya,” kata Zetta.