Resahkan Warga, Arena Sabung Ayam di Jampangkulon Sukabumi Dibongkar Aparat Gabungan

Sukabumiupdate.com
Rabu 06 Agu 2025, 18:10 WIB
Resahkan Warga, Arena Sabung Ayam di Jampangkulon Sukabumi Dibongkar Aparat Gabungan

Aparat gabungan dari kepolisian, TNI dan Pemerintah Desa membongkar arena sabung ayam yang berada di kawasan hutan Jampangkulon Sukabumi, Selasa (5/8/2025). (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com – Arena sabung ayam yang berada di kawasan hutan, Kampung Citoke RT 007/002, Desa Padajaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibongkar aparat gabungan pada Selasa (5/8/2025).

Tindakan tegas ini diambil menyusul laporan dari warga yang merasa resah dengan keberadaan aktivitas sabung ayam di wilayah mereka. Pembongkaran dilakukan sekitar pukul 14.00 hingga 15.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Kapolsek Jampangkulon, IPTU Muhlis, Anggota Koramil 2213/Jampangkulon dan pemerintah Desa Padajaya.

“Kami menerima pengaduan dari warga melalui pesan WhatsApp, disertai dengan video yang memperlihatkan aktivitas sabung ayam di lokasi tersebut. Warga meminta agar lapak segera ditutup sebelum mereka melaporkannya ke Polres Sukabumi,” ujar IPTU Muhlis dalam keterangannya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/8/2025).

Meski saat petugas tiba tidak ditemukan kegiatan sabung ayam yang sedang berlangsung, arena berukuran 10 x 10 meter yang terbuat dari bambu masih terlihat jelas. Berdasarkan temuan tersebut, petugas langsung membongkar arena.

"Lokasi lapak sabung ayam sedikit jauh dari pemukiman warga, dari jalan desa ke lokasi kisaran 50 meter di tempuh dengan jalan," jelasnya.

Baca Juga: Hilang Sehari, Tukang Bubur di Cikembar Sukabumi Ditemukan Meninggal di Semak-semak

Muhlis menambahkan bahwa sebelumnya, pada 30 April 2025, pihaknya bersama unsur Muspika sudah memberikan pembinaan dan imbauan kepada pemilik lapak. Saat itu, arena sempat ditutup, namun kembali beroperasi secara sembunyi-sembunyi.

“Lapak sabung ayam tersebut berdiri di atas tanah milik salah satu warga setempat. Dengan adanya lapak sambung ayam tersebut warga sudah mulai geram namun ada sedikit kecanggungan atau merasa tidak enak karena panitia dibalik sambung ayam tersebut merupakan tokoh masyarakat," ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, lanjut Muhlis, kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih dua minggu dengan frekuensi pertandingan tiga kali seminggu.

Baca Juga: Penerima Bansos yang Terindikasi Main Judi Online Terancam Tak Lagi Dapat Bantuan

Peserta sabung ayam disebut berasal dari berbagai kecamatan di Sukabumi bagian selatan, seperti Surade, Ciracap, Sagaranten, Ciemas, hingga Kalibunder. Dalam setiap sesi, terdapat dua lapak aktif, masing-masing berlangsung selama 5 x 15 menit.

Taruhan yang dipasang berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp750 ribu per orang, dengan potongan 20 persen untuk panitia. Aktivitas ini menimbulkan keresahan warga karena dinilai memicu praktik perjudian, kekerasan terhadap hewan, dan potensi gangguan keamanan.

Muhlis menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi praktik-praktik yang meresahkan masyarakat. “Kami akan terus memantau dan menindak tegas segala bentuk penyakit masyarakat, termasuk sabung ayam. Ini juga demi menjaga citra aparat dan ketertiban di lingkungan,” tegasnya.

Pihak kepolisian kemudian mengimbau masyarakat agar tidak segan melaporkan segala bentuk aktivitas ilegal yang merugikan ketertiban umum. “Kami butuh dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat. Jangan takut melapor,” tutup Muhlis.

Berita Terkait
Berita Terkini