SUKABUMIUPDATE.com - Penemuan dua bayi dalam waktu berdekatan mengungkap potret kelam realitas sosial yang memprihatinkan. Kasus pertama mengguncang Kota Sukabumi pada Selasa (15/7/2025). Pasangan muda menjadi pelaku di balik pembuangan bayi perempuan di Jalan Koleberes, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong.
Mereka adalah wanita berinisial HR (23 tahun) asal Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, dan pria berinisial RF (19 tahun) beralamat di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Keduanya sengaja membuang darah dagingnya di pinggir jalan karena malu telah berpacaran empat tahun dan melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan.
Tragedi serupa menyusul sepekan kemudian di pelosok Kabupaten Sukabumi. Warga Kampung Kokocoran, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, dikejutkan oleh tangis lirih bayi laki-laki yang diduga dibuang dalam sebuah kantong belanja plastik di depan rumah penduduk saat waktu subuh atau sekira pukul 05.00 WIB pada Selasa (22/7/2025).
Dua penemuan bayi dalam hitungan hari ini menyisakan luka batin yang lebih dari sekadar berita kriminal. Di balik kantong plastik dan pinggir jalan tempat mereka ditelantarkan, tersimpan pesan kelam tentang krisis nilai, hancurnya tanggung jawab moral, dan pudarnya naluri kemanusiaan. Anak-anak tak berdosa itu datang ke dunia bukan disambut hangat, melainkan dibuang, seolah hidup mereka tak berarti apa-apa.
Baca Juga: Tangisan Subuh! Bayi Dibuang Depan Rumah Warga Buniasih Sukabumi, Terbungkus Kantong Plastik
Pada kasus yang pertama di Kota Sukabumi, polisi mengungkapkan kronologinya. "Mereka (pelaku) melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan. Pacaran empat tahun, saat malam hari (15 Juli) pukul 00.30, si perempuan merasa mules dan melahirkan di kamar sendirian, tidak ada yang membantu. Setelah itu, baru dia menelepon pacarnya untuk datang ke rumah melalui jendela kamar,” kata KBO Satreskrim Polres Sukabumi Kota Iptu Irfan Fahrudin kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (18/7/2025).
Pasangan itu kemudian bersepakat untuk membuang bayi mereka di wilayah Dayeuhluhur atau Koleberes hingga akhirnya ditemukan warga. Bayi yang kondisi sehat itu selanjutnya ditangani RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Sementara kasus kedua, bayi ini memiliki berat 2,6 kilogram, panjang 48 sentimeter, lingkar perut 30 sentimeter, lingkar kepala 31 sentimeter, lingkar dada 32 sentimeter, dan lingkar lengan 11 sentimeter. Kondisinya lemah dan kedinginan. Bayi dibawa ke Puskesmas Tegalbuleud untuk mendapatkan perawatan intensif, termasuk penempatan dalam inkubator.
Polsek Tegalbuleud telah mengambil sejumlah langkah, termasuk memintai keterangan para saksi, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa orang tua bayi tersebut. Beberapa saksi yang seluruhnya warga Kampung Kokocoran telah dimintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut.