Petani Sukabumi Tewas Tanpa Busa: Perut Robek, Luka Sayat 13 Cm, dan Ditemukan Botol Kimia

Sukabumiupdate.com
Kamis 10 Jul 2025, 10:59 WIB
Petani Sukabumi Tewas Tanpa Busa: Perut Robek, Luka Sayat 13 Cm, dan Ditemukan Botol Kimia

Botol cairan kimia roundup di lokasi penemuan mayat pertani berinisial AW (52 tahun) di kebun Pasir Rawa, Desa Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/7/2025). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cimanggu, Desa Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, dikagetkan oleh kematian tragis petani berinisial AW (52 tahun). Korban ditemukan tidak bernyawa di semak-semak kawasan kebun Pasir Rawa pada Rabu sore (9/7/2025) dengan luka serius pada bagian perut.

Peristiwa ini menjadi pembicaraan masyarakat karena temuan di lokasi mengarah kepada dugaan korban mengakhiri hidupnya sendiri. Seorang perangkat Desa Puncak Manggis yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka karena selama ini AW dikenal rajin ke masjid, sopan, dan aktif bermasyarakat.

"Tidak pernah terdengar ada masalah keluarga atau konflik dengan tetangga. Saya tidak paham sama sekali, mengapa hal ini bisa terjadi,” ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/7/2025).

Kepala Puskesmas Sagaranten Sudarna Sukmana mengirimkan tim medis ke lokasi saat laporan diterima. Sayangnya, saat tim tiba, korban telah meninggal dunia.

“Korban ditemukan dengan luka terbuka pada bagian perut yang cukup besar, diduga akibat benda tajam seperti golok. Organ dalam seperti usus tampak keluar dari luka. Di lokasi juga ditemukan botol cairan kimia roundup (sejenis racun rumput yang biasa digunakan untuk membasmi rumput liar),” jelas dia.

Baca Juga: Geger Petani Sagaranten Sukabumi Tewas di Semak, Ada Luka Robek dan Botol Pestisida

Namun Sudarna menekankan pihaknya tidak dapat memastikan penyebab kematian karena hal tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. “Tidak ada busa dari mulut dan tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif di luka, meski luka cukup dalam dan terbuka. Harus diuji secara medis di rumah sakit yang memiliki fasilitas forensik,” ujarnya.

"Berdasarkan pemeriksaan awal, ditemukan beberapa luka mencurigakan, termasuk goresan di kepala sepanjang sekitar 5 sentimeter dan luka sayat pada sisi perut kiri sekitar 13 sentimeter (cm), dengan keluarnya organ dalam," lanjut Sudarna.

Korban dilaporkan hilang sejak Selasa malam (8/7/2025) setelah tidak pulang ke rumah. Saksi bernama Dindin (50 tahun) melihat korban terakhir pada Selasa sore, terlihat berjalan menuju arah kebun Pasir Rawa sambil membawa botol berwarna putih.

Keesokan harinya atau Rabu, keluarga dan warga bersama aparat kepolisian melakukan pencarian. Pada Rabu sekira pukul 17.00 WIB, korban ditemukan. Keluarga menyatakan menolak dilakukannya autopsi dan menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Berita Terkait
Berita Terkini