SUKABUMIUPDATE.com - Partai Nasdem (Nasional Demokrat) menjadi lembaga politik pertama yang mendukung wacana perluasan kota sukabumi, atau penggabungan sejumlah kecamatan di kabupaten sukabumi. Wacana ini muncul ke permukaan setelah diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kepada pemerintah dan Komisi II DPR RI, menyikapi mandeknya program pemekaran wilayah di Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Mulyono, setelah resmi kembali mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Sukabumi untuk masa bakti 2025-2029. Penetapan ini dilakukan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Hotel Horison Sukabumi.
Dalam pidato perdananya setelah kembali menjabat, Mulyono menegaskan kesadaran akan beratnya tanggung jawab yang diemban dan memaparkan strategi yang akan dijalankan. Ia menyoroti visi politik partai yang jelas, dengan fokus utama pada peningkatan perolehan suara dan penambahan jumlah kursi di lembaga legislatif.
Baca Juga: Ternyata Bukan Hoax! Rumah Sakit Berbasis AI di Cina, Kecerdasan Buatan Tanpa Manusia
Mulyono menyoroti komitmen DPD NasDem Kota Sukabumi untuk secara aktif mengadvokasi perluasan wilayah Kota Sukabumi. Saat ini, Kota Sukabumi hanya terdiri dari tujuh kecamatan dengan luas total 48 km² dan populasi sekitar 364.000 jiwa.
Menurutnya, perluasan batas kota adalah langkah krusial untuk memperkuat pengaruh politik dan membuka peluang lebih besar dalam meraih kursi legislatif. Menyongsong Pemilihan Umum 2029, Partai NasDem Kota Sukabumi mematok target ambisius, yaitu memperoleh tujuh kursi di DPRD.
Angka ini merupakan peningkatan signifikan dari capaian tiga kursi pada pemilu sebelumnya, yang diraih dengan total 17.500 suara sah. Dengan target satu kursi per kecamatan, Mulyono optimis bahwa pencapaian ini bukan sekadar angan-angan, melainkan tujuan realistis yang dapat diwujudkan..
Baca Juga: Sopir dan Penumpang Terluka, Mobil Putih Loncat Pindah Jalur di Lingsel Sukabumi
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Mamat Rachmat berharap struktur baru ini mampu membangun mesin politik hingga ke akar rumput.
"Kita sedang membangun kekuatan struktur dari DPC, DPD hingga DPP. Harapannya, mesin politik solid untuk menuju 2029. Target kita jelas: 1 kursi DPR RI, 1 kursi DPRD Provinsi, dan 1 kursi DPRD di tiap daerah," ujarnya.
Menariknya, dalam komposisi kepengurusan baru ini juga terdapat representasi dari generasi Z hingga senior. Ini disebut sebagai modal penting dalam menatap 2029. "Kita ingin struktur yang inklusif. Dan ini jadi kekuatan dasar bahwa Kota Sukabumi siap menyambut 2029 dengan semangat baru," tambah Mamat.
Baca Juga: Bersama BRILinkers, BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Kolaborasi Pembayaran Iuran Peserta
Wali Kota Sukabumi yang juga kader NasDem, Ayep Zaki, turut menyampaikan dukungannya terhadap target politik NasDem. "Amanat satu dapil satu kursi ini insyaallah akan saya kawal. Target minimal 1 kursi DPR RI, 1 kursi DPRD Provinsi dan 9 kursi di daerah, bahkan insyaallah bisa sampai 13 kursi," ujar Ayep optimistis.
Ia juga menyoroti hasil Pemilu sebelumnya, khususnya di Kabupaten Sukabumi yang meraih 105 ribu suara namun gagal meraih satu kursi pun. "Ini sangat disesalkan. Ada kesalahan strategi yang harus dibenahi. Ke depan, kita akan perkuat struktur dari tingkat DPC, baik kota maupun kabupaten," pungkasnya.
Wacana Penggabungan Wilayah
Isu penggabungan wilayah ini juga menjadi agenda politik Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, yang juga politisi partai NasDem sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sukabumi. Dalam sejumlah kesempatan, Ayep selalu menegaskan bahwa rencana penggabungan sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) 4, ke dalam Kota Sukabumi bukan sekadar wacana politik atau kepentingan kelompok tertentu.
Baca Juga: Jam Malam Warga Ciandam Sukabumi Kembali Diteror Perang Sajam Antar Geng Remaja
Menurutnya, gagasan ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan aksesibilitas layanan publik di kawasan Sukabumi. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Pleno I Koordinator Cabang (Korcab) Massa Prabowo (Masbro) Sukabumi Raya yang digelar di Sekretariat Masbro, Jalan Raya Cisaat No. 135, Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 8 Juni 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana, Ketua Tim Penggabungan, Ketua Masbro Sukabumi Raya, Sekretaris Jenderal Masbro, serta jajaran pengurus lainnya.
Dalam agenda tersebut, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyampaikan pandangan penting terkait rencana strategis penggabungan sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi, khususnya Dapil 4, ke dalam wilayah administrasi Kota Sukabumi.
Baca Juga: Gustiwiw Meninggal Dunia Di Usia 26 Tahun, Musisi Muda Icik Icik Bum Bum
“Rencana penggabungan Dapil 4 ke Kota Sukabumi bukan soal kepentingan pribadi, tapi bagian dari strategi besar untuk mempercepat pembangunan. Wilayah Kota Sukabumi saat ini hanya sekitar 48 km², sehingga perlu perluasan untuk memaksimalkan layanan publik dan distribusi pembangunan,” ungkap Ayep Zaki.
Lebih lanjut, Ayep menyampaikan bahwa tantangan aksesibilitas layanan publik di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu latar belakang kuat usulan penggabungan tersebut. Ia menilai bahwa pendekatan penggabungan tata batas administratif bisa menjadi solusi strategis untuk meningkatkan efektivitas layanan pemerintahan.
“Beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi, khususnya Dapil 4, cukup sulit dijangkau layanan pemerintahan kabupaten. Maka, kami menyebutnya sebagai penggabungan tata batas, demi peningkatan kualitas layanan masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Pemulihan Pasca Bencana: BPBD dan BNPB Bahas Perumahan dan Infrastruktur di Sukabumi
Menurutnya, Pemerintah Kota Sukabumi juga telah membentuk tim pengkajian khusus yang bertugas menelaah berbagai aspek teknis, hukum, administratif, dan sosial dari rencana penggabungan wilayah. Tim ini diharapkan dapat merumuskan langkah konkret dengan tetap mengikuti mekanisme yang tepat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.