Uji Keseriusan Ayep Zaki, Bah Iyus Dorong Percepatan Penggabungan Susukecir ke Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Rabu 11 Jun 2025, 15:58 WIB
Iyus Syahrustani, Ketua Dewan Penasehat Susukecir gabung Kota Sukabumi | Foto : SukabumiUpdate

Iyus Syahrustani, Ketua Dewan Penasehat Susukecir gabung Kota Sukabumi | Foto : SukabumiUpdate

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Dewan Penasehat Susukecir, Iyus Syahrustani, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki karena telah merespon gagasan warga kabupaten yang ingin bergabung dengan Kota Sukabumi. Ia pun meminta Wali Kota melakukan langkah-langkah konkret agar pergabungan sejumlah kecamatan ke Kota Sukabumi segera terwujud.

Pria yang akrab disapa Bah Iyus itu menegaskan bahwa wacana penggabungan beberapa kecamatan ke Kota Sukabumi yang dikenal dengan Susukecir (Sukaraja, Sukalarang, Kebonpedes dan Cirenghas) sudah lama digaungkan, bahkan sudah melewati beberapa proses politik, termasuk memobilisasi massa. Namun menurutnya, wacana tersebut kembali kepada keseriusan pemerintah daerah.

"Saya ingin melihat pak wali kota sekarang, pak ayep zaki, ini serius gak merespon penggabungan Susukecir," kata Bah Iyus yang juga tokoh masyarakat di Sukaraja ini kepada sukabumiupdate.com, Rabu (11/5/2025).

Baca Juga: Ayep Zaki: Penggabungan Dapil 4 ke Kota Sukabumi untuk Percepatan Pembangunan

Bah Iyus mengungkapkan pihaknya selaku Ketua Dewan Penasehat Susukecir sejak mendiang Haji Rosyidin masih ada, sudah sering berkomunikasi dengan Wali Kota dan Bupati dalam setiap rezim beberapa waktu ke belakang. Dan belum mendapati kepala daerah yang serius merespon dengan gerakan nyata.

"Sejak era pak Sukma, pak Muraz, mereka merespon Susukecir tapi gak ada langkah konkretnya," tegasnya.

Bah Iyus menjelaskan, penggabungan Susukecir ke Kota Sukabumi sudah melalui berbagai kajian dan diskusi yang panjang, sehingga tidak alasan lain untuk menghambatnya.

"Kota Sukabumi terlalu kecil dan Kabupaten Sukabumi terlalu luas. Proses penggabungan biayanya kecil, sementara proses pemekaran kabupaten membutuhkan pengadaan infrastuktur dan biaya yang besar," kata Bah Iyus mengungkap salah satu alasannya.

Oleh karenanya, Bah Iyus mendorong agar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki segera melakukan inisiatif komunikasi dengan Pemkab Sukabumi yang dipimpin Asep Japar, termasuk dengan DPRD, Gubernur dan Mendagri untuk percepatan proses penggabungan ke Kota Sukabumi.

Baca Juga: Aspirasi Penggabungan Wilayah Menguat, Tokoh Dapil 4 Usul Nama "Kota Sukabumi Raya"

"Sebenarnya tinggal komunikasi antara pengambil kebijakan, bagaimana ada persetujuan kedua belah pihak Pemkot dan Pemkab Sukabumi," tuturnya.

Ia pun menyoroti adanya pihak yang pro dan kontra dalam wacana penggabungan Susukecir ke Kota Sukabumi. Namun menurutnya, jumlah yang pro terhadap penggabungan lebih besar dibanding yang kontra.

"Jadi kalau sudah dilakukan komunikasi dan adanya persetujuan kedua belah pihak (Pemkot dan Pemkab), semua nanti harus menerima keputusan gabung Kota Sukabumi. Sementara yang menolak sebenarnya yang saya tahu jumlahnya sedikit," terangnya.

Bah Iyus juga menanggapi perkembangan kekinian dimana jumlah kecamatan yang ingin bergabung ke Kota Sukabumi bertambah menjadi sembilan kecamatan. Selain Susukecir, kini mencakup wilayah yang termasuk Dapil IV Kabupaten Sukabumi, yaitu meliputi: Sukaraja, Sukalarang, Kebonpedes, Cireunghas, Cisaat, Gunungguruh, Kadudampit, Sukabumi, dan Gegerbitung.

"Saya kira memang gagasan ini akan terus berkembang biak, dan ini bagus. Karena keinginan bergabung ke Kota Sukabumi lebih berdasar pada kebutuhan masyarakat akan akses terhadap pelayanan, tinggal sejauh mana mereka (pemerintah) memahami wacana ini," ucapnya.

Baca Juga: Menghidupkan Lagi Larung Saji: Cara Nelayan Ujunggenteng Jaga Tradisi, Merawat Laut Sukabumi

Selain itu, Bah Iyus menyinggung soal kekhawatiran pihak yang menolak penggabungan ke Kota Sukabumi, salah satunya karena kekhawatiran akan naiknya pajak bumi dan bangunan. Ia menyebut kekhawatiran itu justru terjadi sebaliknya, karena saat ini ada sejumlah wilayah di Susukecir yang nilai NJOP tanahnya melebihi Kota Sukabumi. "Misalnya beberapa lokasi di Sukaraja ini nilai NJOPnya justru lebih mahal dari kota," imbuhnya. 

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyatakan bahwa rencana penggabungan sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) 4, ke dalam Kota Sukabumi bukan sekadar wacana politik atau kepentingan kelompok tertentu.

Menurutnya, Pemerintah Kota Sukabumi juga telah membentuk tim pengkajian khusus yang bertugas menelaah berbagai aspek teknis, hukum, administratif, dan sosial dari rencana penggabungan wilayah. Tim ini diharapkan dapat merumuskan langkah konkret dengan tetap mengikuti mekanisme yang tepat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

“Rencana penggabungan Dapil 4 ke Kota Sukabumi bukan soal kepentingan pribadi, tapi bagian dari strategi besar untuk mempercepat pembangunan. Wilayah Kota Sukabumi saat ini hanya sekitar 48 km², sehingga perlu perluasan untuk memaksimalkan layanan publik dan distribusi pembangunan,” ungkap Ayep Zaki saat menghadiri Rapat Pleno I Korcab Massa Prabowo (Masbro) Sukabumi Raya di Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Minggu, (8/6/2025).

Berita Terkait
Berita Terkini