SUKABUMIUPDATE.com - Aksi brutal geng motor bersenjata tajam (sajam) meresahkan Kota Sukabumi. Mereka yang berjumlah puluhan orang terekam video berada di Kampung Selaawi RT 01/03 Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum, Sabtu (31/5/2025) sekira pukul 02.00 WIB. Mengacungkan balok kayu hingga celurit panjang, kelompok ini seolah-olah sengaja memamerkan ancaman.
Ketua RT setempat, Ardi Albarsina, mengaku terbangun karena suara keributan di luar rumahnya. Ia kaget melihat gerombolan yang diperkirakan berusia sekolah melintas dengan sajam yang menciptakan suasana mencekam. “Kalau kejadian kurang tahu, karena saya semalam lagi tidur, tapi ada keributan di luar. Pas dilihat ada anak-anak bawa sajam, kayaknya gangster motor,” kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Menurutnya, kelompok itu terdiri dari sekitar 20 hingga 30 orang dengan berboncengan sepeda motor, diduga berusia belasan hingga awal 20-an. “Kurang lebih ada 20 orang. Perkiraan usia 20 tahunan, anak-anak SMA atau baru lulus. Saya keluar (rumah) itu jam dua malam, kurang tahu kalau pemicunya,” jelas Ardi.
Tidak lama setelah kejadian, polisi menangkap dua orang yang diduga anggota geng motor tersebut. “Ada yang diamankan dua orang. Mereka lagi lewat kayaknya, terus sama polisi ditangkap, kayaknya lagi mau survei lokasi,” lanjutnya.
Baca Juga: Dari Jalanan ke Pesantren: Transformasi Remaja Geng Motor Sukabumi, Ditangkap saat Hendak Tawuran
Kejadian ini bukan yang pertama. Ardi menyebut Kampung Selaawi sering menjadi tempat nongkrong geng motor yang kerap memicu tawuran. Kondisi tersebut membuat warga terus waswas dan merasa tidak aman.
“Kalau dibilang sering ya emang sering. Masyarakat juga jadi khawatir soalnya di sini sering dijadikan tempat ngadon mereka (gangster) buat tawuran. Jadi masyarakat waswas, banyak senjata tajamnya itu, kayak celurit yang panjang-panjang, pokonya banyaklah,” ungkap Ardi dengan nada prihatin.
Warga berharap polisi bertindak tegas dan meningkatkan patroli di wilayah itu untuk mencegah insiden serupa. “Harapan warga, kepolisian saya minta pengamanan sekitar ditingkatkan supaya hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi. Kalau korban tidak ada, perusakan juga enggak ada, soalnya mereka rombongan nakut-nakutin aja,” kata Ardi.
Aksi geng motor bersajam ini menjadi sinyal bahaya. Apakah keamanan warga akan terus diabaikan atau pihak berwenang segera bertindak sebelum korban berjatuhan?