Tragedi Peluru Nyasar di Sukabumi, Rinrin: Kami Terima Takdir, Bukan Berarti Menjual Nyawa Ayah Saya!

Sukabumiupdate.com
Rabu 14 Mei 2025, 18:08 WIB
Peluru Nyasar Merenggut Nyawa Otib, Petani Sukabumi. (Sumber: Sukabumiupdate.com)

Peluru Nyasar Merenggut Nyawa Otib, Petani Sukabumi. (Sumber: Sukabumiupdate.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Otib (60 tahun), petani asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Ia tewas tertembak peluru nyasar pemburu babi pada Selasa malam, 22 April 2025.

Tragedi memilukan itu terjadi saat Otib tengah beristirahat di saung huma yang berada di kawasan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud. Saung sederhana yang biasa menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan, malam itu berubah menjadi saksi peristiwa berdarah yang merenggut nyawanya.

Sang istri, Eem (55), dan dua anak perempuan mereka masih syok dengan kepergian mendadak Otib. Di tengah duka, keluarga mengungkap jika selama ini biaya untuk semua urusan, mulai dari kejadian ke rumah sakit, otopsi, pemulasaraan hingga tahlilan ditanggung oleh pelaku penembakan.

Baca Juga: Hindari Korban Jiwa, Kronologi Kecelakaan Mobil Crane Rem Blong di Cicurug Sukabumi

"Kalau urusan biaya dan yang lainnya bisa ditanyakan ke Rinrin (anak pertama)," kata Eem saat ditanya Sukabumiupdate.com, Rabu (14/5/2025).

Rinrin (36 tahun), anak pertama almarhum menuturkan bahwa saat ini tengah diupayakan pada proses mediasi oleh pihak pelaku, yang sebelumnya sempat diamankan pihak Kepolisian. Ia mengungkapkan proses ini dimediasi oleh tokoh masyarakat yang dikenal dengan dengan sebutan "Pak Haji dari Cikaso".

Menurut Rinrin keluarga diminta untuk mengajukan biaya pemulasaraan dan tahlilan hingga 40 hari oleh pihak pelaku. Keluarga Pun mengajukan sebesar Rp100 juta, namun itu tidak disanggupi secara penuh dengan berbagai alasan.

Baca Juga: Kejari Selidiki Dugaan Korupsi Perawatan Truk Sampah Rp1,5 M di DLH Sukabumi

"Akhirnya kami terima saja, nominalnya kurang dari itu (Rp100 juta), dan kami tidak bisa sebutkan berapa pastinya. Kami menerima uang itu bukan untuk menutup kasus hukum. Kami serahkan masalah hukum kepada yang berwenang,” tegas Rinrin.

Ia katakan dari awal hanya ingin bertemu dengan pelaku. Tapi sampai sekarang tidak bisa dipertemukan, katanya sudah diamankan Polisi.

"Saya tidak ingin ribet, dan tawar menawar. Kalaupun harus mengajukan proses hukum tentunya kami harus menyewa pengacara, dan biaya lainnya, dari mana uangnya? Dengan berbagai alasan dan keluarga menerima ini sudah menjadi takdir, dan yang meninggal tidak akan kembali, kami pasrah saja dengan uang dari pak haji itu," ujarnya.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran Jelang Subuh di Cibadak Sukabumi, 3 Rumah Hangus Dilalap Api

“Bukan berarti kami menjual nyawa ayah saya. Siapa yang tega menjual orangtuanya?” ujar Rinrin, menutup perbincangan.

Lalai Saat Berburu Babi

Pelaku penembakan salah sasaran ini adalah pria paruh baya berinisial JF warga Bogor, yang sering disapa Bos Eeng. Pasca Kejadian Ia diamankan Polres Sukabumi dengan tuduhan terjadi kelalaian dalam kesalahan prosedur saat melakukan perburuan babi di kawasan tersebut, pada malam kejadian.

Kasatreskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono kepada awak media, Kamis 24 April 2024 menyampaikan pelaku sudah diamankan. Menurut keterangan polisi, terduga pelaku, sedang berburu babi pada malam kejadian, sekira pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Ikuti Verifikasi Lapangan, DP3A Sukabumi Perkuat Kolaborasi-Sinergi Menuju Final KLA

Namun dalam perburuan tersebut, JF diduga lalai menerapkan standar keselamatan dan prosedur operasional. Kelalaian ini menyebabkan tembakan salah sasaran yang menewaskan Otib.

"Ada keteledoran standar pengamanan untuk melakukan perburuan, tidak melakukan SOP dulu, standar safety, yang mana dugaannya melakukan itu langsung salah sasaran. Perburuan dilakukan malam hari pukul 23.00 WIB. Terduga pelaku yang diamankan baru satu orang, berinisial JF, merupakan warga Bogor," ujar Hartono.

Hartono menyebut pihaknya telah menyita barang bukti, termasuk senjata dan peluru yang digunakan. Hingga saat ini, JF menjadi satu-satunya pelaku yang ditahan, namun penyelidikan terus dilakukan. "Masih pendalaman, dilakukan pemeriksaan, barang bukti sudah ada yang diamankan, alat peluru dan lainnya sudah lengkap," ujar dia.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi dalam Fokus Pemantauan DPRD Jabar

Hingga saat ini belum ada informasi lanjutan dari pihak kepolisian terkait pendalam penyelidikan pada kasus peluru salah sasaran ini.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini