Polisi Pastikan Penyidikan Kasus Peluru Nyasar yang Tewaskan Petani Sukabumi Masih Jalan

Sukabumiupdate.com
Kamis 01 Mei 2025, 21:34 WIB
Ruang Satreskrim Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

Ruang Satreskrim Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com – Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi memastikan proses penyidikan kasus peluru nyasar yang menewaskan petani bernama Otib (60 tahun) di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terus berjalan hingga kini.

Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saepul Rohman, menyampaikan bahwa hasil penyidikan nantinya akan disampaikan kepada publik melalui konferensi pers. Namun, ia belum bisa memastikan waktu pelaksanaannya.

"Intinya dalam kasus tersebut proses penyidikan sedang berjalan, nanti akan ada rilis," ujar Aah kepada sukabumiupdate.com, Kamis (1/5/2025).

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan satu orang terduga pelaku terkait kasus ini berinisial JF.

“Alhamdulillah, kami sudah mengamankan terduga pelaku. Saat ini masih dalam proses pendalaman dan pemeriksaan,” kata Hartono kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: 7 Hari Tanpa Jawaban: Proyektil, Senjata, dan Kronologi Peluru Nyasar Tewaskan Petani Sukabumi

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, JF—yang merupakan warga Bogor—diketahui sedang melakukan perburuan babi hutan pada malam kejadian sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, ia diduga lalai dalam menerapkan standar keselamatan saat berburu, yang mengakibatkan tembakan salah sasaran hingga menewaskan Otib.

“Ada unsur kelalaian dalam prosedur keamanan saat berburu. Tidak dilakukan pengecekan standar operasional (SOP) dan keselamatan. Pemburuan dilakukan malam hari pukul 23.00 WIB, dan peluru mengenai korban yang tidak terkait,” jelas Hartono.

Hartono juga menyampaikan bahwa sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk senjata dan peluru yang digunakan dalam insiden tersebut.

“Saat ini baru satu orang yang ditetapkan sebagai terduga pelaku, yaitu JF. Barang bukti seperti peluru dan senjata sudah diamankan. Proses pemeriksaan dan pendalaman terus berlanjut,” tambahnya.

Diketahui, Otib (60 tahun), warga Kecamatan Surade, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka parah di bagian punggung pada Selasa malam, 22 April 2025, di kawasan hutan Perhutani Cisujen, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud.

Warga Pajampangan dikabarkan terus menanti kejelasan hukum atas kematian Otib ini. OD (58 tahun), tokoh masyarakat Desa Sumberjaya, menyebut bahwa masyarakat berharap proses pemeriksaan terhadap terduga pelaku benar-benar transparan dan tuntas.

“Kalau memang itu peluru dari aktivitas berburu, siapa yang bertanggung jawab? Kalau bukan, apa ada unsur kesengajaan? Kami ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi di hutan Cisujen malam itu,” ujar OD penuh tanya.

Berita Terkait
Berita Terkini