Penjelasan Pemdes Sindangresmi Sukabumi Terkait Demo Lahan Garapan

Jumat 15 November 2024, 08:39 WIB
Aksi unjuk rasa petani di Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/11/2024). | Foto: Istimewa

Aksi unjuk rasa petani di Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/11/2024). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menanggapi adanya aksi para petani yang melakukan unjuk rasa ke Kantor Desa Sindangresmi pada Kamis (14/11/2024).

Kepala Desa Sindangresmi, Yan Mardiyan mengatakan, saat ada aksi itu, pihaknya bersama Forkopimcam dan perusahaan sedang melakukan musyawarah atau mediasi dengan 75 orang petani penggarap yang lahannya akan digunakan oleh perusahaan.

"Jumlah luas lahan itu ada 350 hektar, nah yang 50 hektar saat ini sedang dilakukan cut and fill oleh perusahaan, disana ada 75 petani penggarap, yang sedang kami urus dan dimediasikan dengan pihak perusahaan untuk ganti ruginya. Sedangkan petani penggarap lainnya masih bisa bercocok tanam di lahan luasan 300 hektar," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga: Manfaatkan Lahan HGU Telantar, Petani Jampangtengah Sukabumi Tolak Penggusuran

Saat sedang musyawarah itu, Yan menyebut datanglah mereka yang mengatasnamakan serikat petani.

“Jadi tidak ada korelasinya dengan apa yang sedang kami musyawarahkan, terkait ganti rugi petani penggarap. Jadi demo tersebut  mempertanyakan masalah lahan perkebunan, dan mengapa Kades mengizinkan perkebunan, sehingga konteksnya berbeda,” jelasnya.

Menurut Yan, demo itu tidak mewakili aspirasi petani secara umum. “Bahkan 75 orang petani yang sedang bermusyawarah pun tidak tahu, tiba tiba ada demo, dan mereka ada didalam, tidak ikut demo," tuturnya.

Yan menuturkan selama ini pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan pihak perkebunan dan petani penggarap untuk mencapai kesepakatan masalah harga ganti rugi untuk tanaman tanaman petani yang ada di luasan 50 hektar yang dilakukan cut and fill, yang rencananya itu akan ditanam pohon durian.

"Jadi tadi itu, sengaja kami bersama Forkopimcam, mengumpulkan petani penggarap yang lahan garapannya kena cut and fill, dan memanggil pihak perusahaan untuk musyawarah masalah harga," ucapnya.

"Dari hasil musyawarah itu, belum ada kesepakatan, karena pihak perusahaan akan menyampaikan ke Direksi, ajuan atau aspirasi dari petani, mereka awalnya mengajukan Rp.1000 per meter, dan turun menjadi Rp.800 per meter," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life03 Desember 2024, 18:00 WIB

Doa Memohon Jodoh Terbaik untuk Pria dan Wanita: Amalkan dengan Keyakinan

Doa jodoh ini dapat di amalkan bagi laki-laki dan wanita.
Ilustrasi - Doa minta jodoh terbaik ini dapat diamalkan bagi perempuan atau laki-laki yang sedang mencari pasangan hidup. (Sumber : Pixabay.com/@OlcayErtem).
Sukabumi03 Desember 2024, 17:40 WIB

Tanah Longsor Timpa Rumah di Simpenan Sukabumi, Warga Mengungsi

Dampak hujan deras, rumah warga di Loji Simpenan Sukabumi rusak berat tertimpa tanah longsor.
Bencana longsor timpa rumah warga di Kampung Sawah Bera, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Musik03 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus

Setelah tujuh tahun hiatus, G-Dragon akhirnya menyapa penggemar dengan merilis lagu baru berjudul POWER pada 31 Oktober 2024 lalu.
Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus (Sumber : Youtube | G-Dragon)
Sukabumi03 Desember 2024, 16:44 WIB

Hujan Deras Picu Longsor di Cibaregbeg Sukabumi, Akses Jalan Desa Terputus

Evakuasi tanah longsor yang menutup ruas jalan desa Cibaregbeg Sukabumi tersebut masih berlangsung.
Tebing longsor menimbun jalan penghubung antarkampung di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (3/12/2024) siang. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel03 Desember 2024, 16:30 WIB

Tepas Papandayan, Rp10.000 untuk Berendam di Air Panas dengan Latar Gunung Cikuray yang Megah

Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam.
Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam. (Sumber : Screenshot YouTube/@ INI GUNUNG).
Sukabumi03 Desember 2024, 16:13 WIB

Bantah Lecehkan Profesi Guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ungkap Maksud Pernyataannya

Saat didemo guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ratu Badrijawati mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf bila perkataannya dirasa menyakiti.
Camat Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Ratu Badrijawati. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Nasional03 Desember 2024, 16:01 WIB

Drh Slamet Upayakan RUU Pendidikan dan Layanan Kedokteran Hewan Masuk Prolegnas 2025

Slamet akan mengupayakan RUU ini segera dibahas dan disahkan.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet bersama PDHI di ruang rapat Fraksi PKS pada Selasa (3/12/2024). | Foto: Fraksi.pks.id
Entertainment03 Desember 2024, 16:00 WIB

V BTS Umumkan Kabar Duka, Anjing Kesayangannya Yeontan Mati

V BTS menyampaikan kabar duka bahwa anjing peliharaannya yang bernama Yeontan mati melalui unggahan story instagram pribadinya pada Senin, 2 Desember 2024 malam.
V BTS Umumkan Kabar Duka, Anjing Kesayangannya Yeontan Mati (Sumber : Instagram/@bts.bighitofficial)
Sukabumi03 Desember 2024, 15:23 WIB

Ada Kasus DBD, Puskesmas Parungkuda Fogging Perumahan di Sundawenang Sukabumi

Fogging adalah salah satu cara untuk memutus rantai penularan DBD.
Aktivitas fogging di Perumahan Bumi Pakuwon Regency (BPR) RT 60/24 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin, 2 Desember 2024. | Foto: Istimewa
Sehat03 Desember 2024, 15:08 WIB

Rosella: Solusi Alami untuk Meningkatkan Metabolisme dan Menurunkan Berat Badan

Rosella (Hibiscus sabdariffa), tidak hanya terkenal karena manfaatnya dalam mengatasi tekanan darah tinggi, tetapi juga telah menarik perhatian dalam dunia penelitian kesehatan untuk potensi manfaatnya dalam manajemen berat badan.
Tanaman Rosella (Sumber : Freepik/@jcomp)