Sejarah di Sukabumi: Cara Membuang Ari-ari Bayi Jaman Dulu vs Jaman Now

Minggu 11 Juni 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi. Perlengkapan Bayi | Sejarah di Sukabumi: Cara Membuang Ari-ari Bayi Jaman Dulu vs Jaman Now (Sumber : Freepik/@freepic)

Ilustrasi. Perlengkapan Bayi | Sejarah di Sukabumi: Cara Membuang Ari-ari Bayi Jaman Dulu vs Jaman Now (Sumber : Freepik/@freepic)

SUKABUMIUPDATE.com - Plasenta atau ari-ari bayi termasuk organ penting terutama saat bayi berada dalam kandungan. Ari-ari berperan menjadi media penyalur nutrisi dari ibu kepada buah hatinya.

Tradisi membuang ari-ari bayi yang cukup populer di masyarakat adalah dikubur dan dibuang ke sungai. Di Sukabumi sendiri, tradisi membuang ari-ari bayi juga dilakukan dengan cara serupa.

Ada dua kepercayaan membuang ari-ari bayi yang dipegang teguh oleh masyarakat. Yakni, jika dikubur sang anak tak akan pergi jauh sementara jika dibuang ke sungai anak akan menjadi perantau ulung yang gemar berkelana.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?

Pengamat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah mengatakan tradisi membuang ari-ari telah berkembang di Sukabumi hampir disemua tempat, terutama di pedesaan. Ini menjadi kepercayaan masyarakat Sukabumi yang dilakukan secara terus menerus dari generasi ke generasi.

Cara Membuang Ari-ari Bayi Jaman Dulu vs Jaman Now

Di Sukabumi pada zaman dahulu, ari-ari bayi dipotong menggunakan hinis bambu/sembilu, sementara saat ini menggunakan gunting.

Kemudian, potongan ari-ari yang sudah di tali biasanya tersisa sekitar 5 cm, akan putus dengan sendirinya (disebut: puput puser). Pada bayi laki-laki, puput puser terjadi setelah bayi berumur satu minggu, sementara bayi perempuan sekitar usia 15 hari.

"Ari-ari bayi yang sudah lepas itu biasanya disimpan di para seuneu -tempat menyimpan kayu bakar diatas tungku agar kering." kata Irman kepada sukabumiupdate.com, dikutip Minggu (11/6/2023).

Baca Juga: Misteri Saranjana: Kota Gaib di Indonesia yang Tidak Tercatat Peta, Dihuni Jin?

Nah, menurut mitos yang berkembang di masyarakat jika bayinya sakit panas atau sakit perut, maka ari-arinya dapat direndam. Kemudian air rebusan ari-ari tersebut diminum oleh bayi agar sembuh.

Akan tetapi faktanya, hal tersebut di jaman now perlu dibuktikan secara medis. Ini karena kepercayaan dan keyakinan masyarakat modern kian bertumpu pada konteks ilmiah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi11 September 2024, 16:13 WIB

Jumlah Perahu Semakin Banyak, Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Butuh Dermaga Representatif

Nelayan Ujunggenteng Sukabumi butuh dermaga baru yang representatif dan pemecah ombak atau breakwater. Berikut alasannya
Kondisi perahu nelayan yang terparkir di pesisir Pantai Ujunggenteng Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Kecantikan11 September 2024, 15:30 WIB

Kulit Wajah Putih Tak Alami, Mengenal "White Cast" Setelah Menggunakan Sunscreen

Tidak PD Wajah Putih Pucat Tak Alami? Jangan khawatir, white cast tidak terjadi pada setiap SPF produk sunscreen, ya!
Ilustrasi. White cast tidak terjadi pada setiap SPF produk sunscreen. (Sumber : Freepik/master1305)
DPRD Kab. Sukabumi11 September 2024, 15:16 WIB

Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-154, Berikut Catatan Anggota DPRD Jalil Abdillah

Anggota DPRD Jalil Abdillah soroti janji-janji Politik Bupati Marwan yang belum tuntas di momen HJKS ke-154.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi fraksi Partai Demokrat, Jalil Abdillah. (Sumber : Istimewa)
Inspirasi11 September 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Cook dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sebagai Cook dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya! (Sumber : Freepik.com/@wirestock)
Bola11 September 2024, 14:45 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persib Bandung: Pangeran Biru Siap Curi Poin!

Persib Bandung siap adu taktik dengan PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung siap adu taktik dengan PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@stadionbatakan/Ist).
Sukabumi Memilih11 September 2024, 14:41 WIB

Sekda dan Bawaslu Bahas Netralitas Kades dan ASN di Pilkada Kabupaten Sukabumi

Pertemuan ini untuk mencari cara mencegah terjadinya masalah terkait netralitas ASN, Kades dalam pilkada serentak 2024.
Pertemuan Sekda Ade Suryaman dan Bawaslu bahas netralitas ASN dan Kades di Pilkada Kabupaten Sukabumi (Sumber: dokpim Kabupaten Sukabumi)
Science11 September 2024, 14:30 WIB

Transisi Mulai September, Catatan BMKG Soal Awal Musim Hujan di Jawa Barat

BMKG memprakirakan awal musim hujannya pada dasarian ketiga September 2024.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprediksi sebagian wilayah Jawa Barat pada September 2024 berada pada masa transisi dari kemarau ke musim hujan. | Foto: Freepik
Entertainment11 September 2024, 14:30 WIB

Soegi Bornean Klarifikasi atas Royalti Lagu Asmalibrasi yang Dituduhkan Fanny Soegi

Grup band indie, Soegi Bornean akhirnya angkat bicara terkait tuduhan yang diungkapkan oleh Fanny Soegi, yakni mantan vokalis grup tersebut terkait beberapa hal, salah satunya tentang royalti pencipta lagu Asmalibrasi.
Soegi Bornean Klarifikasi atas Royalti Lagu Asmalibrasi yang Dituduhkan Fanny Soegi (Sumber : Instagram/@soegiborneanmusik)
Inspirasi11 September 2024, 14:23 WIB

HUT Ke-34, Bupati Sukabumi Ajak Perumdam TJM Visioner Dalam Hadapi Tantangan Masa Depan

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri perayaan HUT ke-34 Perumdam TJM Sukabumi.
Momen perayaan HUT ke-34 Perumdam TJM yang dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Arena11 September 2024, 14:05 WIB

Atlet Sukabumi Cetak 3 Gol, Tim Hoki Putra Jawa Barat Raih Emas di PON XXI 2024

Pool A berisi tim-tim terkuat dari berbagai provinsi.
Muhammad Alfiana (kedua dari kiri) bersama pejabat Pemerintah Kota Sukabumi di ajang PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi