Samsung Galaxy S26 Harga Naik! Tapi, Tidak Sendirian

Sukabumiupdate.com
Kamis 06 Nov 2025, 06:08 WIB
Samsung Galaxy S26 Harga Naik! Tapi, Tidak Sendirian

Rumor awal kenaikan harga Samsung Galaxy S26 series di pasar global dilaporkan muncul dari sumber leaker teknologi di media sosial. (Sumber foto: Situs Samsung)

SUKABUMIUPDATE.com - Rumor harga HP naik pada seri Samsung Galaxy S26 telah menjadi perbincangan hangat. Model seperti Galaxy S26 Ultra dikabarkan akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Kenaikan ini, yang diperkirakan oleh beberapa pihak mencapai tambahan sekitar $100 (sekitar Rp 1,6 juta), mungkin terasa memberatkan, namun ini adalah cerminan dari revolusi teknologi yang terjadi di balik layar.

Rumor awal kenaikan harga Samsung Galaxy S26 series di pasar global dilaporkan muncul dari sumber leaker teknologi di media sosial. Sumber yang pertama kali mengulas secara spesifik rencana kenaikan harga ini adalah akun PandaFlashPro (di platform X/Twitter) pada sekitar bulan April 2025. Rumor tersebut kemudian banyak diulas oleh media teknologi, dengan menunjuk pada faktor biaya komponen yang mahal, tarif impor AS, dan peningkatan fitur AI sebagai pemicunya.

Namun, kemungkinan kenaikan harga ini bukan eksklusif untuk Samsung, melainkan  tren industri karena semua produsen flagship berlomba-lomba dalam satu arena kompetisi baru, yakni Perangkat Keras AI yang Mahal.

Baca Juga: Met Ultah Jordan Rudess! Arsitek Sound dan Sang Wizard Digital di Balik Dream Theater

Mengapa Samsung Galaxy S26 Naik Harga?

Bagi Samsung, yang telah memelopori era Galaxy AI sejak tahun sebelumnya, kenaikan harga ini adalah konsekuensi logis dari ambisi mereka untuk mendominasi pasar AI Mobile pada tahun 2026.

  1. Mendorong Batas Komputasi dengan Chipset Monster

Sektor hardware adalah penyebab utama kenaikan harga S26. Samsung diprediksi akan kembali menggunakan strategi dual-chipset:

  • Snapdragon 8 Elite Gen 5 'for Galaxy' (untuk sebagian besar pasar, terutama model Ultra).
  • Exynos 2600 (diprediksi hadir di pasar tertentu).

Chipset generasi baru ini dibangun dengan proses fabrikasi yang lebih canggih (kemungkinan 3nm atau bahkan 2nm). Proses ini sangat mahal dibandingkan teknologi sebelumnya. Chipset ini tidak hanya menjanjikan performa gaming yang mulus, tetapi juga kekuatan komputasi AI yang dua kali lipat lebih besar, yang vital untuk menjalankan fitur-fitur baru.

Baca Juga: Rahasia Kopi untuk Perempuan Awet Muda & Healthy Aging, Kulit Glowing!

  1. Kebutuhan Memori yang "Gila" untuk AI Luring (On-Device)

Fitur AI canggih Samsung, seperti Gemini Live atau peningkatan pada Circle to Search, memerlukan model AI yang dijalankan langsung di perangkat (on-device AI). Hal ini menuntut kapasitas memori (RAM) dan penyimpanan yang sangat besar dan cepat.

  • Rumor Spesifikasi: Seri S26 Ultra dirumorkan akan meningkatkan RAM-nya untuk mendukung kebutuhan AI ini, bahkan muncul spekulasi tentang konfigurasi RAM 24GB dan storage 1TB di model premium, yang secara langsung memicu kenaikan biaya komponen memori.
  1. Kamera Berbasis AI yang Lebih Pintar

Galaxy S26 Ultra dikabarkan akan kembali fokus pada keunggulan kamera. Rumor menyebutkan adanya kamera berbasis AI yang jauh lebih canggih (mungkin sensor 200MP yang disempurnakan) dengan integrasi AI pada:

  • ProVisual Engine yang ditingkatkan untuk pemrosesan gambar real-time.
  • Fitur zoom periskop yang lebih stabil dan tajam dalam kondisi minim cahaya, semua diproses dengan algoritma AI yang lebih rumit.

Baca Juga: Jaga Ekosistem Laut, Para Pegiat Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Pantai Minajaya Sukabumi

Perbandingan Kenaikan Harga Tren Global

Kenaikan biaya pada Samsung adalah gambaran mikro dari tren yang dialami oleh kompetitor, bukanlah fenomena eksklusif bagi Samsung. Kompetitor utama, Apple, diperkirakan akan menghadapi tantangan serupa pada seri iPhone 18 Pro yang rilis sekitar tahun 2026. Kenaikan harga pada iPhone Pro dipicu oleh adopsi hardware baru yang mahal dan rumit, seperti lensa variable aperture (fitur khas kamera mirrorless) dan ambisi untuk menghilangkan notch atau Dynamic Island demi mencapai desain layar penuh yang revolusioner.

Sementara itu, produsen Ponsel Flagship Android Lain seperti Xiaomi dan Vivo juga akan terpengaruh signifikan. Merek-merek ini bergantung pada chipset premium seperti Snapdragon 8 Elite, yang biayanya meningkat drastis. Selain itu, dorongan untuk menyematkan RAM 24GB dan baterai berkapasitas sangat besar (mencapai 7.000mAh+) demi mendukung kinerja AI yang lebih intensif turut mendorong biaya produksi secara keseluruhan menjadi lebih tinggi.

Produsen ponsel tidak menaikkan harga hanya karena ingin untung lebih, melainkan karena mereka harus membayar lebih mahal untuk chipset dan memori AI yang dibutuhkan untuk menciptakan ponsel yang lebih revolusioner. Bagi konsumen, kenaikan harga Samsung Galaxy S26 dan flagship lainnya adalah biaya untuk mendapatkan smartphone generasi baru yang terintegrasi penuh dengan Kecerdasan Buatan.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini