Warga Palabuhanratu Wajib Tahu! Riset Evakuasi Ancaman Tsunami di Pesisir Sukabumi

Jumat 25 November 2022, 14:37 WIB
Ilustrasi. Peta | Warga Palabuhanratu Wajib Tahu! Riset Evakuasi Ancaman Tsunami di Pesisir Sukabumi

Ilustrasi. Peta | Warga Palabuhanratu Wajib Tahu! Riset Evakuasi Ancaman Tsunami di Pesisir Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT) Badan Informasi Geospasial (BIG) berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi baru-baru ini melaksanakan langkah mitigasi yaitu survei lokasi dan jalur evakuasi Ancaman Tsunami

Sedikitnya ada 8 kecamatan di pesisir Pantai Selatan Sukabumi yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi, termasuk aktivitas pusat perekonomian, pemerintahan dan lainnya seperti Palabuhanratu.

Postingan official akun media sosial twitter Badan Informasi Geospasial, @InfoGeospasial, pada Kamis 24 November 2022, mengabarkan bahwa mereka kembali melakukan survei di Pesisir Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Memperkuat survei sebelumnya, terkait potensi tsunami akibat aktivitas Zona Megathrust Selat Sunda atau MSS.

Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat BIG menuliskan, survei dan pemetaan dilakukan di wilayah potensial terdampak tsunami di Kabupaten Sukabumi. Wilayah tersebut yakni Kecamatan Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, dan Tegal Buleud.

Inti dari penelitian dan kajian lapangan ini untuk menyusun strategi kontingensi jalur evakuasi dengan pertimbangan waktu tempuh dan lokasi, agar terhindar dari ancaman tsunami. Parameter utamanya aksesibilitas dan keamanan dari ancaman bencana.

BIG juga menyampaikan bahwa beberapa hal penting seputar evakuasi tsunami akan diusulkan untuk penguatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Kabupaten Sukabumi. Diantaranya penambahan lokasi evakuasi, evaluasi penentuan lokasi evakuasi (sementara atau tetap), dan strategi lain dalam menghadapi ancaman tsunami.

Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT) Badan Informasi Geospasial (BIG) berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi baru-baru ini melaksanakan survei lokasi dan jalur evakuasi mitigasi ancaman tsunami. Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT) Badan Informasi Geospasial (BIG) berkolaborasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi baru-baru ini melaksanakan survei lokasi dan jalur evakuasi mitigasi ancaman tsunami.

Sebelumnya pada tahun 2017 para penenitisi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang melakukan kajian awal untuk mitigasi bencana tsunami di Pesisir Selatan Sukabumi, Ummu Kultsum, M. A Zainul Fuad, dan Andik Isdianto 

Coba membuat Desain Jalur Evakuasi tsunami di daerah Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Menggunakan Sistem Informasi Geografis.

Penelitian ini dipaparkan dalam Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 Tahun 2017 dan ditulis dalam bentuk artikel ilmiah. Ummu, dan kawan-kawan menyebutkan daerah paling rawan di pesisir Sukabumi adalah Palabuhanratu.

Dari sana, menggunakan metode aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dihasilkan peta sebaran titik dan jalur evakuasi tsunami untuk wilayah Kecamatan Palabuhanratu Sukabumi. Fokus di tiga desa pesisirnya yaitu Citarik, Palabuhanratu dan Citepus.

Hasilnya, SIG menunjukkan ada 12 titik evakuasi tsunami untuk wilayah tersebut. Yaitu Desa Citarik 3 titik evakuasi, Kelurahan Palabuhanratu 5 titik evakuasi, dan Desa Citepus 4 titik evakuasi.

Kemudian, ada 15 jalur evakuasi tsunami yang tersebar di tiga lokasi tersebut. Yaitu tiga jalur di Desa Citarik, delapan jalur di Palabuhanratu dan empat jalur di Desa Citepus.

Dalam penelitiannya Ummu Kultsum dan kawan-kawan mengasumsikan waktu tempuh yang dilalui penduduk dengan kecepatan berlari maksimal 1 kilometer per jam, yaitu 5 menit 30 detik (1 Km/5’30”). Ini adalah waktu emas warga pesisir Palabuhanratu untuk menuju titik evakuasi melalui jalur-jalur yang sudah ditentukan.

Pengukuran total waktu tempuh menuju titik evakuasi tsunami tersebut disesuaikan dengan standar kecepatan berlari orang dewasa. Asumsi lainnya adalah kapasitas orang yang dapat melalui jalan dengan lebar 1 meter yakni berjumlah dua orang dewasa.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PERKA BNPB) Nomor 04 Tahun 2012, perkiraan waktu kedatangan tsunami ke daratan Palabuhanratu adalah sekitar 25 menit. Sehingga waktu efektif evakuasi warga adalah 15 menit.

Waktu tersebut didapatkan dari perkiraan waktu kedatangan tsunami dikurangi waktu penyebaran informasi peringatan bahaya tsunami kepada penduduk selama 10 menit.

Warga Palabuanratu Sukabumi sudah pernah latihan evakuasi dari Ancaman Tsunami belum?

Writer: Nida Salma M

#SHOWRELATEBERITA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 April 2024, 00:06 WIB

17 Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK

Belasan asetnya di Sukabumi disita KPK, berikut perjalanan kasus korupsi Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dari tersangka gratifikasi hingga TPPU.
Mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto saat menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus gratifikasi, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Yaumal)
Entertainment23 April 2024, 22:28 WIB

Positif Konsumsi Ganja, Selebgram Chandrika Chika dan 5 Temannya Ditangkap Polisi

Selebgram Chandrika Chika ditangkap polisi bersama 5 temannya usai terbukti menyalahgunakan narkoba jenis ganja di salah satu hotel.
Sosok selebgram Chandrika Chika. (Sumber Foto: Instagram)
Sukabumi23 April 2024, 21:55 WIB

Rumah Tertimpa Tembok Bangunan Ambruk, Lansia di Nagrak Sukabumi Terpaksa Mengungsi

Dua rumah warga yang salah satu penghuninya merupakan lansia di Nagrak Sukabumi alami kerusakan usai terdampak longsor saat hujan deras.
Kondisi rumah lansia di Nagrak Sukabumi yang alami kerusakan usai tertimpa tembok bangunan rumah warga lainnya yang ambruk karena longsor. (Sumber : P2BK Nagrak)
Sehat23 April 2024, 21:00 WIB

Lawan Asam Urat dengan 8 Obat Alami Ini, Solusi Sehat Kurangi Frekuensi Serangannya

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi Kunyit - 
Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 April 2024, 20:30 WIB

Banyak PJU Mati, Jalan Depan Komplek Perkantoran Palabuhanratu Gelap Saat Malam

Ruas Jalan Sudirman di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kondisinya gelap di malam hari, karena lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) banyak yang tidak menyala alias mati.
Kondisi lampu PJU di ruas jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, banyak yang tidak menyala | Foto : Ilyas Supendi
Gadget23 April 2024, 20:30 WIB

10 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Bagus

HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Ilustrasi Samsung A03- HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar. (Sumber : samsung.com).
Sukabumi23 April 2024, 20:05 WIB

Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Emak-emak pengemis viral yang ngamuk maksa minta sedekah terekam berulah di Cibeureum dan Baros Sukabumi.
Kolase foto tangkapan layar video viral emak-emak ngamuk maksa minta sedekah di Sukabumi. (Sumber : TikTok esapperdana)
Life23 April 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani

Kebiasaan-kebiasaan sopan membantu menciptakan lingkungan yang positif, menghormati, dan saling mendukung dalam interaksi sosial, sehingga membuat orang yang melakukannya dihormati dan disegani oleh orang lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Orang Sopan yang Membuatnya Dihormati dan Disegani. (Sumber : Pexels/Mikhail Nilov.)
Bola23 April 2024, 19:30 WIB

Persib Bandung Siap Tampil dengan Kekuatan Terbaik Saat Jamu Borneo FC di Kandang

Persib akan tampil dengan skuad terbaik saat menjamu Borneo FC.
Persib akan tampil dengan skuad terbaik saat menjamu Borneo FC. (Sumber : Persib.co.id)
Sukabumi23 April 2024, 19:08 WIB

Kuli Bongkar Muat asal Cicurug Sukabumi Meninggal saat Kerja di Area Pabrik Isotonik

Kuli bongkar muat asal Cicurug Sukabumi meninggal saat menurunkan material gula di area TPS Pabrik Isotonik.
Ilustrasi meninggal dunia. (Sumber : Istimewa)