Saat Petani, Pedagang Pasar dan Penjual Petis di Sukabumi Ngobrolin Cabai Mahal

Selasa 09 Maret 2021, 13:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Komoditas cabai di Indonesia termasuk Sukabumi saat ini dijual dengan harga cukup tinggi. Rata-rata naik 100 persen dari harga normal, lalu apa kata petani, pedagang pasar dan penjual petis di Sukabumi soal harga cabai mahal?

Herna Wijaya, petani cabai warga Kampung Cidayeuh RT 01 RW  08 Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi mengaku cukup terbantu dengan kenaikan harga cabai. Ini karena beberapa musim panen sebelum harga cabai sempat anjlok, sehingga kenaikan harga saat ini membantu keberlangsungan usaha taninya.

Petani berusia 42 tahun menceritakan bahwa saat ini harga rawit merah yang ditanamannya diterima pasar (pembeli) hingga Rp 40 ribu per kilogram. Dengan harga ini, dari 3 ribu batang cabai yang ditanam di kebun seluas are, Herna mendapatkan penghasilan bersih hingga Rp 10 juta rupiah.

"Saya cukup bersyukur dengan harga bagus ini, selain empat bulan masa tanam kami berjuang agar hasil panen maksimal. Keuntungannya pun besar dan saya menikmati karena hasil capek saya selama 4 bulan ini terbayar," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (9/3/2021).

Penghasilan jual cabai hasil panen kali ini, sambung Herna Wijaya untuk modal masa tanam berikutnya. Untuk membeli pupuk obat obatan pertanian atau sayuran, bahkan disiapkan untuk membantu petani lainnya yang tidak mampu dalam bentuk pinjaman.

"Harga bagus di komoditas cabai itu jarang-jarang. Musim tanam sebelumnya anjlok hingga Rp 4 ribu per kilogram, rugi. Harga bagus itu bisa 3 hingga 5 tahun sekali. Saya berharap harga bisa stabil saja, satu tahun kebelakang petani cabai capek-capek menanam menunggu selama berbulan pas dijual murah," pungkasnya.

photoPedagang cabai di Pasar Gudang Kota Sukabumi - (magang 2)

Kenaikan harga cabai juga dikomentari pedagang di Pasar Gudang Kota Sukabumi. Hapidin (40 tahun) salah satu pedagang sayuran dan bumbu dapur di pasar tersebut menjelaskan jika harga cabai harga cabai rawit domba saat ini dijual Rp 120 ribu per Kilogram, sedangkan cabe merah keriting naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

"Naik 100 persen untuk semua jenis cabai dari harga normal sebelumnya. Sebelumnya cabai rawit domba itu Rp 60 ribu, kalau jenis cabai lainnya antar Rp 30 hingga 40 ribu per kilogram," ujar Hapidin kepada sukabumiupdate.com, Selasa (9/3/2021) di Pasar Gudang Kota Sukabumi.

Pedagang yang berdomisili di Kampung Cisarua Goalpara RT 01/04 Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi ini, mengakui jika terjadi penurunan daya beli konsumen, khususnya kalangan rumah tangga.

Baca Juga :

"Ada penurunan di konsumen rumah tangga, namun untuk konsumen kalangan usaha seperti rumah makan dan pedagang makanan pembeliannya tidak berdampak oleh kenaikan harga cabai," lanjut Haripin.

Menurut Haripin, kenaikan harga cabai ini karena minimnya pasokan dari petani. Namun sejauh ini stok untuk dia dan pedagang lainnya di pasar gudang Kota Sukabumi masih relatif aman.

Sementara itu, untuk menyiasati keberlangsungan usaha di tengah meroketnya harga cabai, pedagang petis di Sukabumi terpaksa menaikan harga jual. Hal ini diungkapkan oleh penjual petis (rujak buah) Waldi (50 tahun) yang biasa mangkal di pinggir terminal Lingkar Selatan Kota Sukabumi.

photoPenjual petis rujak buah di Sukabumi yang terdampak harga cabai mahal - (magang 3)

"Saya terpaksa menaikan harga, yang tadinya satu porsi itu Rp 12 hingga 13 ribu, sekarang dijual Rp 15 ribu. Cabai mahal, dan sambal petis tidak mungkin dikurangi untuk ukuran satu porsinya,"  jelas Waldi kepada sukabumiupdate.com.

Ia awalnya khawatir keputusan menaikan harga ini akan berdampak besar pada penjualan. Namun hal itu tidak terjadi, pendapatan Waldi dari jualan petis tidak mengalami penurunan drastis. 

Baca Juga :

"Alhamdulilah pembeli masih ada," sambung Waldi.

Dalam sehari, Wali membutuhkan hingga 1 setengah kilogram cabai rawit hijau dan cabai domba untuk kebutuhan sambal petisnya.  Dengan harga terbaru saat ini, yaitu hingga Rp 120 ribu per kilogram, Waldi mengaku harus menaikan harga jual petis per porsi agar tidak merugi.

"Harga petis itu tergantung harga cabai, karena bahan baku bumbu sambalnya disana. Tidak jadi petis kalau tidak ada sambal atau bumbu pedasnya," lanjut Waldi. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)