Tiga Bulan di Pengungsian, Asa Tersisa dari Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi

Kamis 25 Juli 2019, 05:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tiga bulan lebih, Ujang Dahlan (44 tahun) menghuni pos pengungsian pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Dahlan merupakan satu diantaranya ratusan jiwa yang menjadi korban bencana tersebut.

Pahit manis dirasakan korban pergerakan tanah selama menghuni pos pengungsian. Pengalaman pahitnya, tinggal di pengungsian tak senyaman rumah dan harus berdesak-desakan. 

BACA JUGA: Camat Sebut Pengungsi Bencana Pergerakan Tanah Kertaangsana Butuh Sembako

"Ketika dulu tinggal di rumah dengan nyaman tidak kedinginan tidak berdesakan. Walaupun memang rumah saya tidak semegah rumah orang lain namun yang namanya rumah sendiri kan suka beda. Kalau diingat-ingat dari kejadian pertama yah merasa sedih cuman ketika dibikin sedih juga gak bakalan ngerubah apa yang telah terjadi. Kita pikirkan saja kedepannya untuk menghuni Hunian Sementara (Huntara) agar kami semua korban pergeseran tanah bisa nyaman dan betah tinggal di Huntara itu," ungkap Dahlan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (24/7/2019).

Dahlan menghuni pos pengungsian bersama istrinya, Nurhayati serta kedua anaknya Muhammad Ridwan, Muhammad Fajar Fadilah (14 tahun) dan Nabila Febriani (8 tahun). Muhammad Fajar Fadilah kini duduk di bangku kelas VIII SMP sedangkan Nabila duduk di kelas III SD. Sedangkan anak pertamanya Muhammad Ridwan (21 tahun) tak tinggal di posko sebab sudah bekerja di toko.

Rumah Dahlan rusak akibat bencana tersebut. Dia pun punya keinginan untuk pindah dan membangun rumah kembali namun apa daya sebab penghasilannya sebagai buruh pasang baja ringan pas-pasan ditambah kerja pasang baja ringan tak setiap hari dilakukan. Sedangkan istrinya, Nurhayati hanya membuka warung kecil di pos pengungsian.

"Jadi ketika mau pindah dan bangun rumah lagi juga bingung uang dari mana," lirih Dahlan.

BACA JUGA: Cerita Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi Mengawali Ramadan

Meskipun Kampung Gunungbatu dilanda bencana pergerakan tanah tapi Dahlan berharap bisa kembali ke kampung tersebut apabila kondisinya sudah aman.

"Saya dan juga semua warga dipengungsian ingin kembali ke rumah asal. Ketika nanti kondisi atau tekstur tanah sudah aman dan stabil saya ingin kembali lagi ke tanah asal karena saya sudah nyaman di situ. Kami semua korban bencana harus menunggu dulu selama dua tahun, ketika dalam dua tahun tanah sudah stabil itu bisa di tempatin lagi kalau belum paling kita tinggal di Huntara atau di Huntap. Bukan saya saja yang merasakan semua warga di pengungsian juga memang lebih nyaman disitu karena mungkin ada sejarah dan kenangan-kenangan tersendiri yang tidak akan pernah dilupakan," tuturnya.

BACA JUGA: Semangat Belajar Anak Paud di Tenda Pengungsian Pergerakan Tanah Kertaangsana Nyalindung

Dahlan pun berharap Hunian Tetap (Huntap) dibangun tak jauh dari rumah kampung mereka. 

"Mudah-mudahan saja ketika nanti jadi untuk Hunian tetap (Huntap) bisa dibangun di lokasi yang tidak jauh dari rumah sebelumnya, semisal di depan lokasi pengungsian jadi tidak terlalu jauh juga. Walau memang di depan pos pengungsian itu tanah HGU tetapi setidaknya pihak HGU mengizinkan untuk kami korban bencana itu alangkah lebih baiknya," tandas Dahlan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram