Cerita Pencaker Sukabumi, Kapok Masukan Lamaran Akibat Pungli Rekrutmen Tenaga Kerja

Rabu 13 Maret 2019, 06:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Praktik pungutan liar (Pungli) rekrutmen tenaga kerja menjadi masalah yang kerap dihadapi pencari kerja (pencaker). Para pencaker ini harus mengeluarkan uang untuk modal membuat surat lamaran kerja. Setelah itu mereka mendatangi satu per satu perusahaan memasukan surat lamaran dengan harapan bisa dapat pekerjaan. 

Biasanya perusahaan langsung melakukan interview atau menunggu panggilan. Praktik pungli terjadi dalam keadaan ini, biasanya ada oknum yang bersedia menerima namun meminta uang terlebih dulu keapda pencari kerja.

Dondin (23 Tahun), hampir saja menjadi korban praktik pungli. Warga Kampung Cibubuay, Desa Kalaparea, kecamatan Nagrak ini mengaku sudah dua kali melamar kerja ke perusahaan garmen namun tidak pernah diterima, lantaran harus membayar sejumlah uang. Nominalnya satu hingga dua juta.

BACA JUGA: Bupati Sukabumi: BKK Harus Jadi Jembatan Pencari Kerja dan Perusahaan

"Pernah melamar dua kali tidak diterima karena saya enggan memberikan uang, ketika salah satu oknum meminta sejumlah uang," kata Dondin kepada sukabumiupdate.com usai menghadiri pembukaan pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja (three in one) industri garmen, di gedung serbaguna Al Masthuriyah, Cisaat, Sukabumi, Selasa (12/3/2019).

Ia mengaku, dua kali mengajukan lamaran di perusahaan Garmen. Namun, dilokasi ada oknum yang mematok harga satu hingga dua juta agar para pencari kerja bisa diterima diperusahaan.

Untuk itu Dondin berharap praktik pungli seperti itu diberantas. Dia pun berharap pelatihan sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja (three in one) industri garmen bisa membantu dirinya mendapatkan pekerjaan.

"Harapan saya dengan adanya pelatihan ini bisa secepatnya kerja, dan prakti pungli terhadap para pencari kerja yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dilingkungan perusahaan agar bisa di sapu bersih," harapnya.

Adanya praktik pungli ini membuat pencari kerja malas memasukan lamaran pekerjaan. Mereka khawatir, semangat mencari kerja dipatahkan oleh oknum yang meminta uang untuk jaminan dapat bekerja.

Seperti Iwan (25 tahun), yang enggan melamar karena tidak butuh pekerjaan namun banyaknya kasus pungli perekrutan tenaga kerja membuatnya kapok. "Saya tidak pernah korban pungli, hanya kalau ngelamar kerja malasa saja. Takut dipinta uang," singkatnya.

Maka dari itu, ketika pemerintah membantunya dengan pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja (three in one) industri garmen ini, Iwan berharap menjembataninya untuk mendapatkan pekerjaan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On
Life28 April 2024, 20:00 WIB

Jangan Diremehkan, Ini 6 Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak!

Berteriak memang sering terjadi, namun para ahli berbagi alasan mengapa hal tersebut tidak menghasilkan perilaku yang Anda inginkan dan bagaimana Anda dapat bereaksi.
Ilustrasi. Dampak buruk meneriaki anak. Sumber : Freepik/@8photo
Science28 April 2024, 19:56 WIB

Bukan Megathrust, Ini Fakta-fakta Gempa M6,2 di Laut Garut Menurut BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menghimpun sembilan fakta gempa yang berpusat di Samudra Hindia tersebut.
Episenter gempa kuat di laut Garut. (Sumber : BMKG)
Life28 April 2024, 19:30 WIB

10 Cara Mendisiplinkan Anak Balita, Salah Satunya Perkenalkan Konsekuensi

Kunci untuk menjadikan anak disiplin efektif adalah konsistensi dan tindak lanjut dengan konsekuensi yang sesuai dengan usia jika mereka melanggar aturan.
Ilustrasi. Bermain. Ketahui cara mendisiplinkan anak balita. Sumber : Freepik/@jcomp
Life28 April 2024, 19:19 WIB

6 Tabiat Orang Jahat yang Harus Diwaspadai agar Terhindar dari Kelicikannya

Orang jahat memiliki kebiasaan buruk yang dampaknya merugikan orang lain. Maka penting mengetahui tipe dari mereka seperti apa.
Ilustrasi. Berikut tabiat orang jahat. |Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi28 April 2024, 19:14 WIB

Tumpukan Sampah Kembali Hiasi Pantai Muara Citepus Sukabumi

Pantai Muara Citepus di Palabuhanratu Sukabumi kembali dipenuhi tumpukan sampah yang terbawa ombak.
Kondisi sepanjang Pantai Muara Citepus, Kecamatan Palabuhanratu Sukabumi dipenuhi sampah, Minggu (28/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Bola28 April 2024, 19:05 WIB

Usai Tuai Protes, MNC Group Akhirnya Bolehkan Nobar Piala Asia U-23 Asal Non-Komersial

MNC Group selaku pemilik hak siar akhirnya memberikan kesempatan masyarakat untuk bisa gelar nobar Piala Asia U-23 dengan syarat.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_)
Life28 April 2024, 19:00 WIB

Temukan Akar Penyebabnya, 8 Cara Menangani Perilaku Tidak Sopan Pada Anak

Anak yang tidak sopan bisa berubah menjadi orang dewasa yang tidak sopan. Ikuti tips berikut ini untuk menanggapi fitnah, makian, pembangkangan, dan bentuk perilaku tidak pantas lainnya.
Ilustrasi. Perilaku tidak sopan pada anak. Sumber : Freepik/@freepik
Life28 April 2024, 18:30 WIB

Biarkan Anak Marah Bund! Ini 7 Cara Mengatasi Tantrum pada Balita

Amukan dapat membuat Anda mempertanyakan kemampuan Anda dalam mengasuh anak, namun sebenarnya hal tersebut adalah hal yang normal pada masa balita.
Ilustrasi. Anak menangis. Cara mengatasi tantrum pada balita. Sumber : Freepik/@user15285618
Life28 April 2024, 18:00 WIB

Kaya Jalur Langit, Amalkan Doa Mohon Dibukakan Pintu Rezeki dari Segala Penjuru

Berikut doa mohon dibukakan pintu rezeki dari segala penjuru sebagai salah satu upaya meraih kekayaan jalur langit.
Berdoa untuk memohon kekayaan jalur langit (Sumber : Freepik/)